Chapter 25 " Menyelamatkan Diri Sendiri "

17 7 0
                                    


Ifa tersadar dari pingsannya. Ia mencoba untuk berdiri dan kemudian duduk di sebuah kursi. Tak lama kemudian sebuah line masuk. Ifa pun mencoba membacanya dan memahami isinya. Setelah membaca line tersebut, ia segera pergi ke pintu untuk memecahkan teka teki. Ia mengambil kertas teka teki itu dan mulai membacanya.

" Aku menyimpan semua memori tentang kehidupanmu. Baik memori bahagia atau memori kesedihan. Kadang kalian membuang atau mencampakkanku jika diriku menyimpan memori buruk kalian. Dan kalian menjaga dan merawatku jika aku menyimpan memori baik kalian, " kata Ifa mencoba membaca chat tersebut.

Ia mencoba berpikir sejenak.

" Hm... Benda yang dapat menyimpan memori? Handphone? Tapi, kan nggak ada yang mau membuang handphone begitu saja kalau handphone itu menyimpan memori buruk. Paling-paling cara yang sering dilakukan adalah menghapus memorinya, " kata Ifa mencoba memecahkan teka teki tersebut.

Ia pun mencoba berpikir lebih keras.

" Hm... Jika benda itu langsung dibuang jika menyimpan memori buruk, maka sekali memori itu tersimpan di benda itu, tak akan bisa dihapus. Makanya orang akan langsung membuangnya jika benda itu menyimpan memori buruk. Dan benda yang bisa menyimpan memori tentang kita dan memori itu tak bisa hilang dari benda itu adalah... Foto. Iya. Foto dapat menyimpan berbagai memori tentang kehidupan kita. Baik itu memori indah atau memori buruk. Kita membuang, mencampakkan, bahkan kadang membakar foto yang menyimpan memori buruk menurut kita. Dan selalu menjaga dan merawat foto jika yang tersimpan adalah kenangan baik tentang kita. Benar, jawabannya adalah foto, " kata Ifa senang dirinya bisa menyelesaikan teka teki itu dengan baik.

Pintu itu pun terbuka. Ifa segera mengambil pisaunya dan keluat dari ruangan tersebut. Ia pun berjalan di lorong. Tak lama setelah ia berjalan, ia melihat Nabila yang sedang berdiri di tengah lorong. Ia ingin mendekati Nabila, tapi ia teringan dengan chat tadi. Ia pun memundurkan dirinya sedikit. Nabila tiba-tiba menyerang. Untung saja Ifa sempat melihat Nabila menarik pisau itu dari saku celananya. Ia pun bisa menghindari serangan Nabila. Ia bingung kenapa Nabila menyerangnya. Ia pun berpikir jika Nabila yang di hadapannya ini adalah Nabila palsu.

" Bil, apa yang lo lakuin? Lo Nabila asli atau palsu? " tanya Ifa yang masi mencoba menahan serangan pisau Nabila.

" Gue palsu? Gue atau lo yang palsu? " tanya Nabila padanya.

" Bil, gue ini Ifa yang asli. Lo harus percaya sama gue, " kata Ifa.

" Percaya, sama lo? Gue nggak percaya sama siapapun, " kata Nabila.

Saat Ifa sedang sibuk menahan serangan pisau dari Nabila, ia tak sengaja melihat pantulan Nabila dari pisau. Pisau yang sangat tajam itu dapat memantulkan apa pun seperti cermin walau tak sejelas cermin. Ifa yang melihat bayangan Nabila berbeda dari yang asli pun sadar.

' Apa ini Nabila palsu? Jika iya, aku harus membunuhnya, ' kata Ifa dalam hati.

Ia pun mulai membalas serangan Nabila. Ia mulai menghujamkan pisaunya ke berbagai arah. Tapi Nabila bisa menghindari semua serangan Ifa. Ifa yang mulai putus asa pun ingin menyerah. Tapi keinginannya untuk bisa tetap selamat dari tempat ini membuatnya kembali bersemangat. Walau telah banyak serangan Nabila yang mengenainya dan membuatnya terluka, ia tetap berharap dirinya bisa keluar dari game ini dan selamat. Ia pun kembali bersemangat. Ia kembali menyerang dengan sepenuh tenaga. Kali ini serangannya berhasil. Ia tepat mengenai perut Nabila. Seketika darah pun mengalir keluar dari perut Nabila. Ifa semakin kuat menghujam pisaunya. Nabila hanya bisa meringis kesakitan.

" Mati lo sekarang Nabila palsu! " kata Ifa dengan nada marah.

" Fa, sadar. Gue itu Nabila asli, " kata Nabila sambil memegang perutnya yang berdarah.

" Asli? Lihat ini! " kata Fia sambil melihatkan bayangan Nabila yang terpantul di pisaunya.

Nabila pun terkejut. Tak lama kemudian ia berubah menjadi sosok hantu. Ifa pun lega, dirinya membunuh Nabila palsu bukan yang asli. Hantu tersebut tak percaya Ifa sempat melihatnya di pantulan cermin. Seketika hantu itu pun lenyap. Dengan perasaan lega, Ifa pun melanjutkan perjalanannya. Ketika sedang berjalan, ia melihat jam yang tertera di handphonenya.

" What?!?! Waktu gue tinggal 10 menit? " katanya panik.

Ia pun segera pergi ke ruangan terdekat. Ia langsung mengambil kertas teka teki itu dan mulai membacanya.

" Aku adalah benda yang selalu ada untuk menggantikan tugas temanku jika ia sedang rusak atau tidak berfungsi. Aku menemanimu dalam kegelapan. Cahaya kecil yang kuciptakan cukup memberikan rasa aman bagimu. Kadang kau sering membuat bayangan-banyangan lucu dari cahaya yang kupancarkan. Dan seketika rasa takut akan kegelapan pun sirna, " kata Ifa membaca kertas teka teki tersebut.

Ia pun berpikir sejenak.

" Hm... Benda yang memancarkan cahaya kecil dalam kegelapan? Apa, ya? Lampu? Atau lentera? " kata Ifa kebingungan.

Ia pun kembali berpikir keras.

" Hm... Benda yang sinarnya sering dibuat bayangan adalah... Lilin. Iya benar lilin. Lilin selalu menggantikan tugas lampu saat lampu itu rusak atau tak berfungsi. Lampu selalu menemani di saat gelap. Cahaya kecil yang lampu ciptakan sering dibuat bayangan-bayangan lucu yang membuat kita tak takut kegelapan lagi. Benar, jawabannya adalah lilin, " kata Ifa senang ia dapat menjawab teka teki tersebut.

Seketika pintu itu pun terbuka. Ifa kembali melihat jam.

" What?!?! Tinggal 1 menit, " katanya sambil berlari masuk ke dalam ruangan tersebut.

Setelah masuk ke dalam ruangan itu, ia pun duduk di sebuah kursi. Ia berpikir tentang kejadian yang bar saja ia alami.

" Hm... Jika pendapat gue bener, maka bayangan asli hantu itu pasti terpantul di suatu benda yang bisa memantulkan benda lain seperti cermin. Jika bener begitu, gue akan bisa dengan mudah mengenali teman-teman gue dengan bantuan pantulan dari pisau ini, " kata Ifa sambil memainkan pisaunya itu.

Ia telah banyak merasakan rasa sakit. Dan ia harap rasa sakit itu dapat terbayarkan dengan keselamat dirinya keluar dari tempat ini .

***

" Wow, Ifa! Cara lo mempertahankan hidup lo patut dihargai. Tapi lo nggak akan hidup lebih lama lagi. Karena semuanya akan berakhir tak lama lagi. Hahahaha, " kata seseorang yang sedang duduk di ruang pengawas CCTV.

TBC (To Be Countinued)

Terima Kasih sudah baca BFF semoga kalian terhibur. Maaf kalau ada salah kata atau ejaan. Maklum masih pemula.

Jangan lupa Vote and Comment ya.

BFF (Bad Friend Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang