Go Home

10 2 2
                                    

" Iya pak saya mengerti. Terimakasih buat semuanya . " ucap Arsel lega
_____

" Fuck off... " umpatan kasar yang seketika keluar dari mulut Arsel.
" Ini masih hari pertama, tapi kok gila banget sih hari ini. Ihhh... untung aja gue gak kena urusan panjang . Damn... " gerutunya semakin panjang yang diikuti dengan tendangan kaki ke lantai dan mengacak-acak rambutnya.

Kkrrrriiiinnggg....

" Nice, go home " ucapnya langsung berlari ke kelas lalu membereskan perlatannya.
" Kak, aku punya cerita " ucapnya dalam hati dengan senyum miring.
_____

" I'm coming " teriak Arsel menerjang pintu rumahnya dan seketika menuju kamar kakaknya.

" Kak, You're here???" Teriaknya yang seketika berhenti atas keadaan yang ia lihat. Sepi, sepi sekali kamar ini.

" Kakak, belum pulang ya " gerutu Arsel dan langsung seketika menutup pintu dan membalikkan badan.

" Daaarrr... " suara keras memekakkan telinga tiba-tiba saja mengagetkan Arsel dan membuatnya latah
" Mamaaa.... "
" hahahahaha..... Anjirrr.... muka kau itu dek.... hahaha.... aduh...lawak kali... hahhahaha... " tawanya seketika pecah mendengar latahnya Arsel.

" Kakak, You suprised me. " Gerutu Arsel yang berusaha mengatur nafasnya.

" Kau pun ngapain ke kamar ku hah? aduh sakit perut aku bah " tanya yang masih diselingi tawa.

" Aku kira kakak dah pulang, aku mau cerita ke kakak soal hari ini " teriak Arsel dengan sangat keras.

" Okok... I will listen. " ucapnya sengan posisi tangan yang masih menutupi kedua telinganya.

Mereka pun langsung masuk ke kamar Dwi danduduk di atas ranjang Dwi. Arsel pun menceritakan segala yang telah terjadi hari ini. Mulai dari awal ia mengijakkan kakinya di SMA KS dan sampai akhir siang tadi. Dwi, sang kakak pun dengan serius menyimak setiap perkataan Arsel adiknya yang menceritakannya dengan gaya tubuh yang berubah-ubah.

" Jadi gitu ceritanya kak. Bikin orang naik tensi aja tau " kesal Arsel sambil memukul kedua pahanya.

" Kalau gitu, mendingan kamu nyamar jadi cowok aja terus sampai nanti kamu kelas 11. Pas nanti kamu dah memegang saham SMA KS 100% baru deh kamu bongkar. " Dwi pun mengutarakan ide gilanya itu kepada Arsel yang membuat Arsel bingung.

" What??? Aku nyamar. Gila apa? Nanti pas ada acara ujian renang, atau hal yang buka pakaian gitu masak aku buka gitu aja sih, gila ya? Ini gila kak. " bantah Arsel tak menerima ide dari kakaknya.

" Arsel, dengerin aku. Gosah ngegas gitu. Aku dah mikirin itu tau. " balas Dwi

" Terus gimana " bentak Arsel

" Wait " ucap Dwi meninggalkan Arsel menuju lemari besar di sudut kamar. Ia pun mengambil suatu kotak penuh debu dan membawanya ke hadapan Arsel.

" Nah " ucapnya dan membantingkan kotak itu tepat di pangkuan Arsel.

" Apa ini " tanya Arsel penuh ragu

" Udah buka aja " perintah Dwi yang masih berdiri di hadapan Arsel dengan gaya sok nya.

Arsel sedikit ragu dengan isi kotak itu. Ia pun mulai dengan mengangkat kotak itu ke hadapan wajahnya, mengguncangkannya pelan dan terdengar seperti tabrakan benda plastik tebal.

" Seriously??? " tanya Arsel menatap wajah Dwi dengan satu alisnya dinaikkan, merasa curiga dengan isi kotak.

" Yes. Open it " ucap Dwi

Mendengar perkataan Dwi, Arsel pun mulai mengumpulkan kepercayaan atas isi kotak itu. Ia percaya bahwa isi kotak itu bukanlah hal yang buruk.
Walau begitu ia tetap saja mengguncangkan kotak itu kembali dan terdengar suara yang sama.
Akhirnya, Ia pun membukanya. Ternyata isinya ialah....

Ok guys, waiting again.
Voment ok...
GBU

AKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang