vano.. dia itu anaknya pinter, ganteng, ketua OSIS, dingin. dia itu anaknya jarang buat kenal ama yang namanya cewek. sampai suatu saat dia ketemu sama rena yang ngebuat kehidupan vano kembali ke semula.
"eeh kak.. kak.. turunin aku...!!!" pinta Rena yang menahan rasa malunya plus takut karena seluruh siswa yang dilewatinya pada ngliatin dan apa lagi cewek ceweknya pada natap Rena dengan tatapan horor dan sinis. rasanya tuh dia pingin nangis saat itu juga tapi ia tahan. dan berhasil ia tahan walaupun rasa malunya and rasa takutnya masih ada.
"diem, banyak bacot lu." bentak Vano dan itu ngebuat Rena kicep seketika.
~ SKIP ~
dan disini lah mereka berdua berada sekarang disalah satu meja kantin bersama Reno and the geng.
"Eeem kak, kan kakak dah ada temennya aku balik ke kelas ya.?" tanya Rena lirih.
"Eeeh lu pada mau apa biar gua pesenin, tapi pada bayar diri diri ye... eeh Bob lu ikut gua bawa pesenan anak anak" celetuk Reno
"gua bakso sama es teh." celetuk Segar
"samain"
"gua es jeruk makannya samain"
"kak aku balik ya.?" tanya Rena kembali. dan masih gak ada jawaban.
"kak.?"
masih sama gak ada, dan akhirnya dia memutuskan buat beranja pergi dari sana.
"mau kemana lu.?"
"eeh itu kak aku mau balik."
"sapa yang suruh lu balik.? duduk."
"tapi kak..."
"gua bilang duduk, ya duduk" jawab Vano tegas.
"yaelah Van sans kalik, anak orang tuh."
"hooh tuh, sans aja. nanti dia takut lu berabe lagi."
gara gara takut sama Vano akhirnya dia balik duduk lagi sambil nundukin kepalanya.
"yuhuuu.... pesanan datang."
"nih buat lu Van, gua pesenin bakso kayak bisa sana minumnya. dan buat dedek Rena aqu pesenin yang sama kayak punyanya babang Vano."
"Eeeh..?"
"udah lah gak usah bingung, tinggal makan aja nanti dibayarin ma babang Vano." timpal Reno
denger apa yang dikatakan sama Reno, Rena langsung nengok ke arah Vano sedangkan yang ditengok malah fokus sama makanannya.
"Aish... dari pada gua kayaak gini mendingan gua makan lah. mumpung gratis, nanti kalau suruh bayar ganti rugi gua tinggal bayar aja kok." batin Rena
selama mereka makan semua pada brisik cerita sana sini, kecuali Vano dia gak ikut ikutan tapi kalau di tanya juga nyaut begitupun Rena dia juga bakalan nyaut kalau ikut ditanya.
"eeh gaish... lu pada mikir kagak sih kalau bos Vano ma Rena tuh cocok." celetuk bobi
denger pertanyaan kayak gitu Rena langsung kesedak makanannya sendiri.
"huh, mampus lo sama Vano, Bob."batin Reno
tau Rena kesedak kayak gitu Vano langsung nyerahin minum ke Rena.
"eeh.. uhuk.. uhuk.. iya kak, makasih." jawab Rena yang masih batuk sambil ngambil minuman yang ada ditangannya Vano.
setelah itu Vano langsung nglirik ke Bobi, dengan tatapan yang seakan akan bilang
"urusan lo sama gua bob."
~SKIP~
Pulang sekolah Rena gak langsung pulang, alasannya karena dia mau pergi ke perpustakaan buat minjem buku biologi, sama novel.
sambil bersenandung kecil, Rena melewati setiap kelas untuk sampai ke perpus. dan hal itu gak pernah luput dari perhatian seseorang.
"Lu harus buat gua, gak ada seorang pun yang bakalan dapetin lu kalau gua gak bisa dapetin lu Rena sayang." ucap seseorang dengan lirih, sambil memperhatikan gerak gerik Rena dari jauh.
Rena udah sampai tepat didepan pintu perpustakaan dan bersiap siap buat ngebuka pintu tersebut, tapi tiba tiba ada seseorang yang ngebukak pintu itu duluan...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kira kira sapa ya yang buntutin Rena dan sapa yang ngebukak pintu perpustakaan sebelum Rena..?
sorry aku upnya man dikit..
tapi yang jelas, semoga kalian nikmatin cerita ini, dan gak akan pernah bosen..
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
bonus buat kalian, yang masih setia nunggu cerita ini.
