-6-

141 29 2
                                    


Eunmi menatap keluar jendela, tidak tau kenapa ia mau mengikuti laki -laki di depannya ini. Padahal laki -laki ini yang jelas -jelas ia cap 'benci'

Mungkin.

Sehun berdiri dari tempatnya duduk setelah menghabiskan 10 menit duduk diam bersama Eunmi. Otaknya sudah terpikir apa yang harus ia lakukan, "ayo"

Eunmi menatap Sehun bingung, "kemana?" tidak ada jawaban dari Laki -laki itu, Sehun menarik tangan Eunmi lembut. "lepaskan." percuma, Sehun berkali -kali lebih kuat dari wanita itu.

"masuklah" Eunmi menggelengkan kepalanya, "tidak" kakinya melangkah pergi, namun langkahnya terhenti karena pergelangan tangannya di tahan oleh Sehun. "aku akan memecatmu nanti, dan ku pastikan tidak ada perusahaan lain yang menerima mu"

Oke, sekarang cara ancam lebih baik dari cara lainnya ternyata. Wanita itu mendengus kesal, berjalan memasuki mobil Sehun. Dan jangan di tanya, pria itu sekarang tersenyum penuh kemenangan.

Sehun mengendarai mobilnya, sesekali melirik Eunmi yang menatap keluar jendela. Keduanya sampai di taman hiburan, Eunmi mengerutkan keningnya. "terlalu keras bekerja tidak baik, kita butuh bersenang -senang."

"kau ingat ini tempat yang sering kita kunjungi dulu" Eunmi memutar kedua bola matanya malas, memang sebenarnya dari awal masuk wanita itu mengingat hal tersebut. "jangan mengingatkan hal yang tidak ingin ku ingat"

Sehun tersenyum memasukkan kedua tangannya di saku celananya. "ya, jangan mengingat hal tersebut lagi. Karena kita akan memulai hal -hal yang baru" Eunmi menatap Sehun aneh, laki -laki ini pasti kerasukan pikirnya.

"kenapa harus kita memulainya lagi? Aku sudah melupakanmu Oh Sehun" Sehun tersenyum, ia mengacak -ngacak rambutnya. "bohong, kalau kau melupakanku tidak mungkin kau terkejut begitu melihat ku. Kau masih memikirkanku, kenangan kita."

Sehun berjalan melalui Eunmi, "aku sudah berjuang selama 5 tahun Eunmi, ya semua karena kebodohan yang aku perbuat. Jangan harap kau akan lepas dari ku kali ini" Eunmi menatap pria itu tidak percaya, "kau memang bodoh" sembari berjalan mengikuti Sehun, mulutnya tidak berhenti mengutuk pria di depannya.

.
.

"mungkin Sehun hanya emosi Eunmi, cobalah untuk bertanya lagi padanya. Kau tidak bisa menuduhnya begitu saja."

Wanita itu melangkahkan kakinya penuh keraguan, haruskah ia melakukan ini? Matanya cukup bengkak, ia menangis sepanjang malam.

"sudah berakhir Chanyeol" kaki Eunmi berhenti melangkah, ia berada di balik tembok. Bisa di bilang ia 'menguping'. Sehun tengah berbicara dengan Chanyeol di ruang latihan mereka, "tidakkah kau terlalu jahat padanya?"

Sehun berdecak kesal, "sudahlah tidak perlu di bahas lagi, aku tidak membutuhkannya."

Eunmi menatap keluar jendela mobil, ia tidak merasakan senang sama sekali padahal ini waktunya relax. "jangan lakukan ini lagi" Sehun menatapnya sebentar kemudian menatap lurus kembali, memfokuskan pandangannya ke jalanan.

"wae?" emosi Eunmi sudah di ubun -ubun, "kau bertanya kenapa? Aku tidak suka, aku membenci mu Oh Sehun" Eunmi kembali memandang keluar jendela, "kau hanya kasihan padaku, sekarang kau tidak perlu lagi kau kasihani. Aku baik sekarang."

Sehun tidak tau apa yang harus ia katakan, dirinya sepenuhnya paham. Paham mengapa wanita di sampingnya ini membencinya. "aku mencoba kembali bertanya padamu untuk memastikan semua itu tidak benar, dan kau. Kau mengatakan pada Chanyeol kalau kau tidak membutuhkan aku"

Eunmi keluar dari mobil Sehun, memang sedari tadi mobil itu sudah sampai di depan rumah Eunmi. Eunmi hanya ingin mengutarakan apa yang ada di otaknya, berjalan -jalan dengan Sehun tidak membuat perasaannya berubah. Malah lubang terasa semakin dalam.





Holla👋

Gimana ceritanya? Good or nah?

👇tap

Back To You - Oh SehunWhere stories live. Discover now