-11-

106 23 0
                                    


Malam di kota Seoul begitu padat, kota ini tidak pernah sepi. Semua tetap sibuk walaupun jam menunjukkan pukul 11 malam. Sehun baru saja selesai membersihkan dirinya, ia berjalan menuju kasurnya. Badannya terasa begitu lelah, padahal ia tidak melakukan aktivitas yang berat.

Ia mendudukkan bokongnya di kasur empuknya, tangannya meraih album foto disampingnya. Jemarinya membuka lembaran demi lembaran, laki -laki itu tersenyum tipis. "Ayah" tangannya mengusap foto yang sudah terlihat begitu kusam, itu foto kecilnya bersama Ayahnya.

Ia kehilangan Ayahnya sejak usia 10 tahun, parahnya ia jelas -jelas melihat Ayahnya di dorong dari kantornya. Dan hal itu dinyatakan sebagai Bunuh diri oleh pihak kepolisian, tidak ada yang mau mendengarkan perkataannya. Semua menganggap bahwa dirinya belum tau apa -apa, dan hanya sembarangan menuduh.

Tangannya menutup album foto tersebut, matanya menatap boneka bebek tak jauh dari tempatnya duduk. Ia ingat betul hari itu ia menghabiskan waktunya di hari pertama kencannya bersama Eunmi. Ia pertama kali bertemu Eunmi sedang menangis di bangku taman, dengan badan penuh luka.

Entah apa yang merasukinya, kakinya melangkah mendekati Eunmi. Wanita itu menceritakan semuanya, yang berujung Sehun membantunya menghadapi sang Ayah.

Ayah Eunmi merupakan orang tua tunggal, Ibu Eunmi sudah lama pergi meninggalkan keluarganya. Mungkin karena itu Ayah Eunmi menjadi begitu keras pada anak -anaknya.

Semakin hari keduanya tampak semakin akrab, terlebih keduanya berada dalam satu sekolahan yang sama. Sehun memberikan Eunmi keberanian untuk menghadapi Ayahnya, membantu Eunmi berbicara dengan Ayahnya.

Tapi Sehun juga yang merusak hubungan tersebut. Shin Dong Han, merupakan partner kerja Ayah Sehun. Mereka saling mempercayai, Ah salah.

Ayah Sehun begitu mempercayainya, hingga nyawanya hilang di tangan partner kepercayaannya.

Wanita yang Sehun kencani selama 2 bulan itu, putri dari pria tua tersebut. Yang sengaja mendekatinya untuk berkas penting perusahaan Ayahnya yang ada di tangan Sehun. Dan bodohnya ia terlena, itu bodoh sekali.

"Apa Eunmi akan memaafkan aku?" Sehun menatap kota Seoul dari jendela ruangan kerjanya, sesekali ia memijit pelipisnya.

🍃🍃🍃🍃

Eunmi menguyah makanannya, ia makan dengan pikiran yang melayang jauh entah kemana. Cerita Sangbin masih melekat di kepalanya, menempel bagai perekat.

"ia bertanya padaku dimana keberadaanmu, aku mengusirnya berkali -kali. Bahkan tonjokanku sudah dia rasakan berkali -kali, sering kali aku bertanya -tanya apa rasanya tonjokanku."

Eunmi menghela nafasnya kasar, dirinya duduk di pojokan sendirian. Ia perlu waktu sendiri sekarang.

"setelah aku memberitahu kepadanya bahwa kau berada di Tokyo, ia langsung berangkat ke sana. Ingat pertama kalinya aku mengunjungimu ke sana, aku di sana selama sebulan. Sejujurnya bukan untuk menemani mu tetapi aku memantau, memastikan bahwa laki -laki itu tidak menyakitimu lagi."

Eunmi menyenderkan punggungnya ke bangku, berusaha untuk duduk senyaman mungkin untuk berperang dengan pekerjaannya.

"Dan saat itu kau bekerja di salah satu perusahaan di Tokyo, dan dia juga di sana. Memudahkan seluruh langkahmu dengan usahanya, kau bekerja dengan mudah di sana bukan?  Ia membantumu tanpa sepengetahuanmu, perusahaan itu merupakan perusahaan yang di kelola oleh saudara laki -lakinya Oh Se Jung."

Eunmi mengusap wajahnya kasar, menyisir rambutnya dengan jari -jari mungil. Ia tersenyum kecut, "jadi sebenarnya aku tidak pergi jauh" wanita itu memainkan pulpennya, menatap kosong ke arah layar komputernya.

"aku di tempat yang sama tanpa ku sadari, ku harap ini semua hanya candaan"

Back To You - Oh SehunWhere stories live. Discover now