Chapt. 18 : |He Breaks Me|
SEHARUSNYA, Casie berhenti menangis. Mensugesti dirinya bahwa semuanya baik-baik saja.
Tapi tidak. Air mata itu terus mengalir, membuat dadanya semakin sesak. Satu jam setelah sampai di mansion miliknya, Casie segera menuju kamarnya.
Wanita itu tidak akan pulang ke apartement miliknya dulu. Setidaknya tidak saat ia sedang dalam keadaan buruk.
Casie berteriak keras dan melempar gelas pada dinding kamarnya.
Untuk pertama kalinya, ia menangis dan meraung karena pria yang ia cintai. Untuk pertama kalinya, ia merasakan sakit yang sangat membuatnya terpukul.
Casie terisak semakin keras, mengacuhkan suara ketukan pintu yang berbarengan dengan suara panggilan namanya. Casie tidak peduli.
Pilihan akan Harry yang memilih Angel dibanding anak mereka membuatnya merasa terpukul.
Dengan tertatih, ia berjalan menuju meja riasnya. Melempar semua benda yang berada di atasnya. Kemudian menatap pada cermin yang tergantung memperlihatkan dirinya yang terlihat menyedihkan.
Tapi ia teralihkan oleh rasa sakit yang menghantam perutnya. Ia menunduk merasakan darah mengalir disela pahanya.
Casie berjalan dengan kalut menuju pintu dan terjatuh tepat saat berhasil membuka pintu, membuat para pelayan terpekik terkejut.
Dengan segera Casie dibawa menuju rumah sakit. Sementara Casie telah kehilangan kesadarannya. Ia telah terkalahkan.
****
Casie mengerjapkan matanya saat sinar lampu menusuk matanya. Ia melihat sekeliling dan menghembus nafas pelan kala tau bahwa ia di rumah sakit.
Tapi mengapa ia merasa ada yang kurang? Seperti ada yang hilang dari bagian dirinya. Dan Casie tidak tau apa itu.
Suara pintu yang terbuka membuat perhatian Casie teralih. Wanita itu menatap pria bertubuh jangkung dengan rambut coklat dan mata biru.
Louis Tomlinson. Sepupu satu-satunya yang ia miliki dari keluarganya. Berjalan cepat menghampirinya dan menatap Casie dengan sendu.
"Maaf karena tidak menjadi kakak yang baik, Casie," katanya dengan pelan. "Dokter sedang kemari."
Casie tersenyum tipis dan mengangguk karena sulit rasanya ia berbicara.
"Mrs. Styles, senang Anda sudah siuman. Tubuh Anda yang kelelahan serta tekanan yang terjadi pada Anda membuat Anda harus kehilangan janin Anda. Maafkan saya, saya turut bersedih."
Dan detik itu pula Casie merasakan sakit yang melebihi daripada sebelumnya. Angan-angan yang ia bayangkan terhapus dengan kejamnya bersamaan dengan kilas saat Harry memilih kekasihnya.
Dan lagi, air mata itu turun. Louis memeluk tubuh Casie yang bergetar karena tangis. Tak berucap apapun karena ia tau bahwa Casie tidak membutuhkannya.
Dan Casie untuk kesekian kalinya, harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.
_________
Chapter 18?? Done.
·> Sedih masa pas nulis ini, burem matanya :(
·> 2 Chapt.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Forget You |Harry Styles|
Fanfiction[C O M P L E T E D] (Even this story is completed, please, keep vote❤) "Wedding is not only a happy ending. It can be a sad ending." She loves him. He loves her. Tidak. Semuanya tidak seindah itu, hidup itu bukan hanya tentang manis tapi juga pahit...