Chapt. 12

904 128 8
                                    

Chapt. 12 : |Casiandra Adamfeller|

SINAR pagi yang menyeruak masuk melalui tirai membuat Casie mengerang. Ia membuka matanya perlahan kemudian menatap sekeliling yang merupakan kamarnya.

"Bajingan itu masih memperhatikan aku, huh?" ejeknya.

Ia kemudian menyingkap selimut dan menaikan alis menatap pada kemeja putih kebesaran yang ia pakai. Tadi malam ia memakai gaun berwarna merah.

Tapi, untuk apa Casie peduli?

Casie menggidik acuh. Ia melenggang menuju kamar mandi dan menghabiskan waktu satu jam lamanya.

Ia mengusap cermin yang berembun dan menatap pantulan dirinya dengan datar. Memindai seluruh wajah serta tubuhnya yang terbalut pakaian dalam.

Casie ini, pintar, baik hati, cantik, kaya dan berasal dari keluarga terhormat. Apa yang kurang? Kenapa, kenapa Harry masih bisa membagi hatinya?

Casie tidak sudi. Ia tidak mau.

Tapi, siapa yang merebut siapa sebenarnya? Casie atau Angel?

Casie tertawa miris. Ia menatap sekali lagi pada pantulan dirinya. Setiap inch dari tubuhnya adalah sempurna.

Casie tersentak saat membuka pintu kamar mandi dan mendapati Harry tengah berdiri bersandar dipintu kamar.

Casie mengabaikannya. Ia berjalan menuju walk in closet dan memakai sebuah dress tanpa lengan berwarja biru tua dengan blazer yang berwarna senada.

"Mau kemana kau?"

Casie diam mengabaikan pertanyaan Harry dan terus mencari stiletto miliknya. Setelah mendapatkannya, ia memakai dengan gerakan cepat kemudian menyambar tasnya.

Saat dipintu depan, ia sempatkan berbalik badan menatap Harry yang kini juga menatapnya. "Aku tak sempat membuatkanmu sarapan. Aku harus pergi karena ada rapat yang harus aku hadiri. Semoga kau bersenang-senang dengan Angel," ujarnya.

Harry lagi-lagi hanya mampu terdiam. Tak berkutik saat istrinya pergi. Dan ia tak menyukai akhir kalimat yang dibicarakan oleh Casie.

Tak ingin menghiraukan, Harry beranjak pergi ke kantor. Setidaknya untuk mengalihkan semua beban pikirannya walau hanya sementara.

***

"Terima kasih atas kedatangannya Mr. Stone," Casie mengumbar senyum seraya berdiri dan menyalami rekan bisnis barunya.

Pria paruh baya itu tersenyum hangat. "Jika saja kau belum menikah, aku akan menikahkan kamu dengan anakku," katanya. "Semoga pernikahanmu langgeng, Mrs. Styles."

Casie hanya tersenyum tipis dan keluar dari private room disalah satu restoran ternama. Sekarang tiba makan siang dan Casie ingin sekalian saja makan siang disini.

Ia memanggil pelayan dan memesan makanan. Ia menoleh menghadap kiri dan menatap pada hiruk pikuk kota New York.

Beberapa menit setelahnya, pesanan datang. Casie menyimpan tab yang ia pegang kemudian fokus pada makanannya.

Ia menatap sekilas pada pintu yang terbuka menampakkan Harry dan seorang wanita dengan balutan mini dress.

Kemudian tatapannya beralih pada ponselnya. Ia tersenyum sekilas. Dan mengambil ponselnya, mencari kontak seseorang yang ia butuhkan saat ini.

"Ada yang bisa saya bantu, Mrs. Styles?"

Casie tersenyum miring. "Ya. Cari para wartawan dan buatlah mereka meliput pada apa yang terjadi usai jam makan siang."

"Baik, Mrs. Styles. Ada lagi?"

Casie diam dalam waktu cukup lama kemudian lanjut berkata, "Cari wanita bernama Angel dalam riwayat hidup suamiku. Berikan datanya jam empat sore di kantorku."

"Baik, Mrs. Styles."

Casie menaruh kembali ponselnya kemudian melanjutkan lagi acara makan siangnya yang tertunda. Ia melirik pada meja yang cukup jauh darinya. Tempat di mana Harry dan Angel berada.

Tatapannya beralih pada wartawan yang telah ramai di depan restoran. Dan Casie tersenyum puas akan hal ini.

Ia cepat-cepat menyelesaikan makannnya kemudian membayar bill yang terlampir.

***

Harry menatap bingung pada wartawan yang banyak memenuhi di depan pintu masuk restoran.

Kemudian matanya beralih pada orang yang akan keluar. Seorang wanita yang tampak familiar.

Sial, itu Casie.

Ia menatap pada Angel yang tengah menikmati makannya kemudian pada Casie yang berjalan semakin dekat dengan pintu.

"Angel, aku harus pergi sekarang."
Harry beranjak dan meninggalkan beberapa lembar dollar pada mejanya.

Tapi, langkahnya kalah cepat oleh Casie yang sudah berada di luar. Dan tengah berbicara pada para wartawan.

Saat salah seorang wartawan menyadari kehadirannya, Casie menoleh dan menatapnya dengan senyum miring yang terpatri.

Kemudian setelahnya Casie pergi berlari menghindari wartawan dan bergegas menuju mobilnya yang sudah siap menanti.

Mobil itu melaju cepat. Dan Harry keluar untuk mengejar.

"Mr. Styles apa yang sedang terjadi pada hubungan anda dengan istri Anda?"

"Kami baik-baik saja. Hanya perdebatan kecil dan kesalah pahaman."

"Mr. Styles siapa wanita yang sedang makan siang dengan Anda?"

"Dia adalah rekanku," ujarnya. "Maaf aku harus menyusul istriku."

Kemudian Harry berlari dan menuju parkiran dimana mobilnya terparkir.
Langkah cepatnya yang sama seperti berlari mampu meninggalkan para wartawan dibelakang.

Dan kemudian bayangan Casie yang dengan santai menjawab para wartawan juga senyum miring itu, Harry menyadari satu hal.

Casie sengaja melakukannya. Dan itu adalah hal yang mudah yang bisa dilakukan oleh seorang Casie.

Karena wanita yang ia nikahi bukanlah sembarang wanita. Dan Harry baru tersadar akan itu.

Dia adalah Casiandra Adamfeller. Dan seorang Adamfeller terkenal akan kehebatan serta keangkuhannya. Dan justru Harry menyebabkan masalah.

________

Chapter 12?? Done.

·> How 'bout this? I feel so weird.
Nothing special here.

·>Aku sedih juga karena 1D belum juga comeback :(

How To Forget You |Harry Styles|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang