·> Chapt. 2 :
Harry terkekeh mendengar gadisnya mendecak.
Ah, gadisnya.
Tapi ia kemudian menepis pikiran itu, Harry kemudian membuka tutup kaleng soda itu.
Ia menatap Casie yang masih berbalut bathrobe dan menonton salah satu chanel dengan tenang.
Harry menahan dirinya untuk tidak menerjang Casie. "Pakai bajumu, Casie," tegurnya.
Casie diam mengabaikan.
"Casie, pakai bajumu."
Casie justru tertawa. Tak tahan, Harry kemudian menggendong Casie bak karung beras menuju kamar Casie. Sementara Casie berteriak terkejut.
"Sial, Harry turunkan aku!"
"Kau yang memulai!"
"Heh! Ini aprtement ku!"
"Kalai begitu jangan salahkan aku kalau aku menjadi ingin menerkam mu!"
Casie terbungkam. Ia mengerjap beberapa kali. Kemudian menatap Harry yang matanya menggelap.
Menyerah, Casie kemudian berjalan menuju walk in closet miliknya dan memakai kaos berwarna putih longgar dan hotpants.
Harry menoleh ketika melihat Casie berjalan ke arahnya lagi.
Setidaknya ini lebih baik, pikirnya.
·> Chapt. 4
Beberapa jam sebelum makan malam.
"Letakkan tanganmu, ya seperti itu."
Daniel kemudian memotretnya."Apa kau tau ciri-ciri pria jatuh cinta, Daniel?"
"Tentu saja. Miringkan sedikit ke kanan, ya bagus. Aku tau ciri-cirinya."
"Oke selesai!"
Teriakan dari Daniel membuat tepuk tangan dari para kru yang disambut dengan senyum kecil Casie.
"Lalu bagaimana rasanya saat kau jatuh cinta?" tanya Casie lagi.
Daniel memutar tubuhnya. Berkacak pinggang pada gadis yang sedang berdiri dihadapannya.
"Dia akan merasa takut kehilangan mu, dia akan menjagamu dan akan melakukan hal gila sekalipun."
·> Chapt. 5
02.17 a.m.
Casie terbangun karena haus, ia bangkit dengan perlahan dan tanpa sadar tersenyum mendapati Harry tertidur pulas. Dengan hanya memakai jubah tidurnya, ia berjalan menuju dapur.
Tapi pandangannya terpaku pada pigura kecil yang dibalik. Dengan penasaran yang tinggi, ia mendekat dan melihat sepasang kekasih yang tampak bahagia.
Dan ia mengenalinya, itu Harry dan Angel Kuerch. Setelahnya, dengan tangan gemetar ia menaruh kembali pigura itu dan berusaha mengenyahkan berbagai prasangka buruknya.
·> Chapt. 6
Sesaat sebelum Casie pergi berlibur...
"Louis, apa yang harus aku lakukan?"
tanya Casie. Matanya berkaca-kaca karena terlalu kalut sementara Louis berusaha menenangkannya."Pergilah. Kau akan ditemani Tim, aku memiliki pekerjaan yang tak bisa aku tunda," jawabnya dengan nada meminta maaf. "Ceritakan apa yang membuatmu seperti ini, Casie."
Casie menarik nafas panjang. "Aku melakukannya bersama Harry, tapi pada dini harinya aku terbangun. Dan aku melihat foto Harry dan Angel Kuerch. Kemudian tadi aku bertemu dengan Thomas. Aku -aku tidak tau kenapa hal ini membuatku takut, Lou," jelasnya.
Dahi Louis mengernyit, "Angel Kuerch?"
"Ya. Angel Kuerch."
__________
So, dengan adanya chapter ini akan menjadi 'pembuka' dari sequel
How To Forget You.-Y
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Forget You |Harry Styles|
Fanfiction[C O M P L E T E D] (Even this story is completed, please, keep vote❤) "Wedding is not only a happy ending. It can be a sad ending." She loves him. He loves her. Tidak. Semuanya tidak seindah itu, hidup itu bukan hanya tentang manis tapi juga pahit...