Jam dinding sudah menunjukkan pukul 16.29 namun tak satupun penghuni rumah bercat abu-abu tersebut berniat pulang.
Tristan berjalan ke lantai dua dan mengetuk pintu bercat hitam, kamar Chiro.
Tok! Tok!
"Ngapa?" Ucap Chiro dari dalam.
"Buka pintu dulu,"
Chiro membuka pintu.
"Ngapa?"
"Panggilin yang lain suruh kumpul di ruang tamu dalam 2 menit. Kalo enggak, lo gue cemplungin ke kolam." Ucap Tristan.
Lalu Tristan turun ke bawah di ruang tamu.
Eh? Kayak ada yang kurang. Vivian?
Tristan berdiri dan mengetuk pintu bercat abu-abu tersebut.
"Vi?" Panggil Tristan.
"Vivian?"
"Ke-kenapa?" Jawab Vivian dari dalam.
Suaranya sedikit serak.
Tunggu,
Dia abis nangis?
"Vivian? Lo kenapa?" Tanya Tristan.
"Kasih gue waktu sendiri, plis." Jawab Vivian.
Tristan mengangguk pasrah. Ia kembali lagi ke ruang tamu. Semuanya sudah berkumpul.
"Vivian mana, tris?" Tanya Sherly.
"Ketiduran kayaknya," ucap Tristan berbohong.
Yang lain mengangguk-ngangguk paham.
"Napa, tris?" Tanya Chiro.
"Ini udah jam lima sore. Kalian gakmau pulang? Nanti dicariin ortu," jawab Tristan.
"OHIYA!"
"SAMPE LUPA GUE ANJIR"
"KEENAKAN DISINI"
Sevien, Nicholas, Bobby, dan Chiro langsung pamit pulang. Takut dicariin emak, katanya. Kalo Sherly, naik ojek as usual. Viola pulang dengan Calvin, begitupun Joce dengan Bintang.
"Gue titip Vivian ya, tris. Jangan di apa-apain." Pesan Joce.
Tristan mengangguk.
Ketika yang lain sudah pulang, Tristan mengetuk pintu bercat abu-abu itu lagi.
"Vi, buka."
"A-apa?" Isak tangisnya masih terdengar.
"Buka. Yang lain udah pulang,"
Pintu terbuka. Menampilkan Vivian dengan keadaan mata yang sembab, serta hidung dan pipi yang merah.
"Lo kenapa?" Tanya Tristan.
Vivian tidak menjawab. Hanya menggeleng-geleng. Lalu kembali ke kamar, ia duduk di atas ranjang.
Tristan menutup pintu dan duduk di salah satu kursi.
"Lo kenapa, vi?" Tanya Tristan lembut.
"Lo-lo- lo jangan kasih tau siapa-siapa ya," jawab Vivian sambil menyapu air matanya.
"Iya, lo kenapa?"
Yatuhan, gue ga tahan banget liat dia nangis. Tahan, tris.
"Ma-ma-ma-mantan gue,"
"Dia balik lagi."
Jegeerr!!
Bagai petir yang menyambar, rasanya hati Tristan teriris. Mantan Vivian balik lagi, pasti ada kesempatan baginya untuk mendapatkan Vivian lagi.
YOU ARE READING
XARAP CLASS
Teen FictionKelas X IPA1 yang dijuluki kelas SARAP. Kalian tau apa itu SARAP? Artinya GILA. Gak di sekolah, Gak di luar sekolah, semuanya SARAP. Tetapi mereka menyimpan masalah masing-masing dan memendam perasaan. Perkenalkan, Kelas XARAP IPA1 ••• Warning! Hars...