Chapter 6 ☔

22 4 0
                                    

Bagaimana alurnya nanti aku ikhlaskan, aku hanya ingin seperti ini saja biarlah tak ada canggung yang tercipta.

Tentang kita dan hujan~


⏺⏺⏺
[06.00]

Selang beberapa menit ia menyiapkan kopernya terdengar suara Mama nya "Mega,ayo cepat keburu macet" teriak Mama nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selang beberapa menit ia menyiapkan kopernya terdengar suara Mama nya "Mega,ayo cepat keburu macet" teriak Mama nya.
"Iya,ma bentar" jawab Mega yang juga berteriak.
Mega menuruni anak tangga dan menuju ke halaman rumahnya.
Setelah mengunci rumah dan memberitahu pak satpam kompleks, Mega,Mama,dan Papanya berangkat menaiki mobil alphard papa nya itu.
Perjalanan akan sangat jauh dan akan memakan waktu hingga 1 hari 1 malam.
[21.00] Mega berniat menelpon Bagas, akhirnya ia mengambil hp nya dan menelpon Kak Bagas.

Drett..Drett
Bagas yang tengah mengobrol bersama temannya di sebuah kedai kopi langsung menjauh dari gerombolan temannya dan menjawab telpon dari Mega.

Mega : "Assalamualaikum, gas"

Bagas : "Waalaikumsalam, ada apa meg?"

Mega : "Hmm nggak ada apa-apa kok gue mau kasih tau aja kalo gue udh otw nih dari jam 6 pagi tadi"

Bagas : "Alhamdulillah, hati hati ya Meg, aku bakal tunggu lo besok pagi..btw lo lg sampe mana?"

Mega : " Ini sampai Cirebon, macet soalnya"

Bagas : "ohh gitu kalo lo nggak sabar ketemu gue, liatin foto gue aja tapi jangan baper hehehe"

Mega : "ngaco,ngapain lo dekil"

Bagas : "Beneran?"

Mega : "Tau ah gue tutup telponnya"

Mega menutup telpon dengan Kak Bagas sambil tersenyum senyum sendiri. Mega mulai memejamkan mata nya. Rintik hujan mulai turun hingga membasahi jendela mobil di sisi Mega.. Ia tidak jadi memejamkan matanya, Mega sangat suka hujan entah mengapa hujan bisa menyejukkan hatinya. Sesekali ia meraba jendela dan melamun.
"Nak, tidur gih udah malem" ucap Mama Mega sambil menoleh ke belakang tempat Mega berada
"Iya mah"

Mega tertidur pulas. Ia tak sabar menanti esok hari untuk bertemu Kak Bagas yang sangat ia ridukan itu..
"Hujan, tolong sampaikan rinduku padanya" ucap Mega dalam hati sambil memejamkan matanya.

🌷

Sinar pagi mentari mulai terpancar. Mega terbangun dan langsung melihat sisi jalan untuk mengetahui ia sampai dimana. Purwodadi, ia sampai di daerah itu. 3 jam lagi ia akan sampai di Karanganyar.
"Ma, ke SPBU bentar yuk mau dandan nih" pinta Mega, ia sangat ingin terlihat fresh dan cantik karena bisa saja Kak Bagas sudah menunggunya

Setelah mengganti pakaian dan berdandan dengan make up tipis, Mega kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan

[08.00] Mereka telah sampai di perbatasan solo dan Karanganyar. Mega membuka jendela nya menghirup udara sejuk khas pegunungan tertua ke 2 di Jawa itu.. Ia memandangi gunung lawu dari kejauhan dan segera mematikan AC mobilnya dan memakaj jaket tebalnya.

"Sejuk kan udaranya beda banget sama di kota" kata Mama Mega membandingkan susana di desa dan kota tempat mereka tinggal.
"Iya mah bener" jawab Mega
"Dulu waktu mama masih kecil, waktu smp mamah piknik loh ke lereng gunung lawu jalan kaki bayangin? Gimana rasanya tuh kaki" cerita Mama nya sambil tertawa

"Kasiyan Mama..wkwk" jawab Mega sambil tertawa. Papa nya juga ikut tertawa

"eh, eh kamu itu ya, dari pada kamu hiburan nya cuma Mall kaki nggak pernah gerak juga nggak pernah olahraga.. Kamu sering sering deh kalo libur ke sini nyobain hiking pasti badan kamu seger, seru lohh" jelas Mama nya

"Ohh gitu, iya deh aku bakal hiking bareng kak Bagas nanti awas ya Mama kalo masih ngeremihin aku.." Mega menjawab tantangan mama nya semangat

"Ehemm kenapa ngajak nya Bagas nihh..bukan papa atau mama gitu.." goda Mama nya sambil pura pura batuk

Papa nya hanya tersenyum melinhat tingkah istri dan putri nya itu

"Ih mama apose dah, kan Mega ngajak Kak Bagas yang masih muda masih kuat hiking. Kalo papa sama mama ikut kan nanti berabe pada encok" jawab Mega terkekeh

"Dasar anak kurang asupan" ucap Mam Mega sambil menepuk lembut kepala putrinya itu.

Mega tertawa ia langsung teringat memberitahu kak Bagas.
"Gue kasih tau kak Bagas deh kalo udah mau nyampe" gumam Mega sambil mengambil ponsel di tas nya. "Eh, nanti kalo dia tahu dia bakal ke rumah nenek gue langsung dan walaupun gue udah pake make up tipis gue masi nggak PD kalo belom mandi..ah nanti aja deh kalo gue udah mandi" gumam Mega mengurungkan niat nya untuk memberitahu Bagas.

Di sisi lain Bagas sudah siap.

Ia lalu menaiki motor sportnya dan langsung menuju rumah nenek Mega yang terletak di desa sebelah yang di lalui sungai deras itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia lalu menaiki motor sportnya dan langsung menuju rumah nenek Mega yang terletak di desa sebelah yang di lalui sungai deras itu. "Terima kasih udah dateng, Meg." gumam Bagas dalam hati



Vote nya jgn lupa..
Maap kalo ada typo typo guys

Tentang Kita, dan Hujan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang