Chapter 13 ☔

9 0 0
                                    

Mengapa hati ini sakit? Mendengarmu telah mengagumi yang lain
Padahal kita baru saja dekat
Sesal rasanya telah menaruh harapan.

Tentang kita dan hujan~

⏺⏺⏺

Bazar dimulai, terlihat lapangan sekolahan itu sangat bising, riuh gaduh para siswa yang berteriak menawarkan produk yang mereka jual itu.
Mega terdiam di salah satu kursi disebelah Rani yang berteriak2 menawarkan produk mereka.
Selang beberapa menit Rani menyerah ia sangat lelah berteriak terus. Ia lalu mengambil air minum dan melihat kearah Mega yang sedari tadi terdiam tidak minat.
"Meg, ngapa lu?" tanya Rani sambil menyenggol pundak sahabatnya itu.
Mega hanya menggelengkan kepalanya menandakan tidak ada apa2. Rani yang menghargai sikap sahabatnya itu memilih beranjak dari tempat duduknya dan memperhatikan teman2 lain.
"Eh,btw Puja kemana sih? Kok kaga dateng biasanya paling gercep" tanya Raka
"Eh,iya ya" jawab temannya yang lain bersamaan ketika menyadari Puja yang tidak ada.

Deg. Hati Mega seperti menyadari sesuatu. Ia merasa bersalah kemarin, sepertinya ia tidak seharusnya bersikap acuh terhadap orang yang menyukainya itu. Ia seharusnya sedikit menghargai nya walaupun ia kurang nyaman.
Apa Puja marah? Kok gue nggak enak gini?
Mega memutuskan beranjak dari tempat duduknya lalu mencari Puja mengelilingi seluruh sekolahan.
Ia mencari di kelas, dan ternyata kelas sangat sunyi tidak ada seorangpun di kelas. Kantin? Tidak ada. Perpus? Tidak ada
Terlintas di benaknya 'Taman'. Ia segera menuju taman. Dan,ternyata benar Puja tengah duduk bersandar bangku taman dan terlihat memegang sebuah kotak kado.
Mega berjalan pelan mendekatinya dan menyapanya lirih. "Puja". Puja yang sadar mengetahui itu adalah suara orang yang sangat disayanginya itu menoleh ke belakang tempat Mega berada. Mega melanjutkan perkataannya "Ma..ma...maaf"
Puja tersenyum lirih, ia berdiri dan berjalan ke arah Mega.
Sekarang mereka berhadapan sangat dekat. Mata Mega tidak berani melihat Puja yang sedari tadi menatapnya. Mega menundukkan kepalanya.
Tiba" kedua tangan Puja mengelus halus lengan atas Mega dan "Nggak papa, gue tau yg lo rasain". Puja yang mengetahui tingkah Mega yang canggung mengajak Mega duduk di bangku taman itu. Mega mengiyakan ajakan Puja. Ia sekarang ini tidak merasa ada kebencian lagi pada Puja. Ia mulai belajar menghargai perasaan seseorang yang menyukainya.
"Gue, dari SMP nggak pernah yang namanya jatuh cinta sama perempuan manapun."
Mega yang sadar Puja akan mengungkapkan curahan hatinya, ia menatap wajah Puja dari samping. Puja yang menghadap ke depan tidak tahu kalau Mega memperhatikannya. Ia pikir Mega sebenarnya tidak minat.
Lanjutt 😅
"Gue dari dulu selalu perhatiin temen gue yang lagi pdkt. Gue pelajari tuhh caranya pdkt wwkwk. Siapa tahu kalau gue udah jatuh cinta nanti bisa gue tiru tuh hehe" Kata Puja mencairkan suasana yg canggung.
"Sampe akhirnya, gue ngerasain jatuh cinta yang pertama kalinya seumur hidup gue. Dan perempuan itu..ya, lo pasti udah tau. Ya lo siapa lagi?" kata Puja lagi sambil sedikit terkekeh
"Seperti yang udah lo ketahui, gue sayang banget sama lo. Tapi...sayangnya gue udah terlambat. Dihati lo dari dulu udah ada seseorang. Gue tau perasaan lo yang memendam perasaan sejauh ini." jelas Puja tersenyum tipis.
"Maksudnya?" tanya Mega
"Kak Bagas." jawab Puja singkat

Mega terkejut. Ia sontak terkejutkan perkataan Puja barusan. Bagaimana Puja bisa tahu?
"Kok lo tahu?"

"Rani yang cerita. Sebenarnya gue yang paksa dia ceritain. Gue memastikan kalo lo udah sayang sama siapa."

Mega menundukkan kepala nya
"maaf" lirih Mega.
"Enggak,lo nggak salah perasaan nggak bisa disalahin" jawab Puja
Puja mengambil telapak tangan Mega dan meletakkan sebuah kotak kado kecil di telapak tangan Mega itu. "Ini,buat lo anggep aja ini hadiah terakhir buat lo dari gue."
Mega kebingungan dengan perkataan Puja. Apakah Puja akan pergi? Apakah Puja akan merelakannya?
"Maksutnya? Lo mau pergi?"
Puja menganggukan kepalanya pelan. "Kemana?" tanya Mega
"Sebenarnya Kakek gue di Singapura, pengen keluarga gue pindah kesana. Sebenarnya gue pengen nolak karena gue baru aja pindah kesini dan...karena disini ada lo... Tapi karena gue udah tahu lo nggak bakal bisa nerima gue, akhirnya gue mau buat pindah ke Singapura. Gue bakal belajar disana." jelas Puja hingga matanya sedikit berkaca-kaca
"Puja.." lirih Mega
"Dan besok gue bakal berangkat,Meg. Meg, karena ini pertemuan terakhir kita, gue mau sekalian bilang, makasih lo udah pernah mengisi kehidupan gue walaupun kita hanya sebatas teman, dan gue yang cinta sama lo. Gue bisa ngerasain jatuh cinta untuk pertama kalinya. Dan inget, lo harus perjuangin Kak Bagas. Gue mau denger ada kabar jadian antara kalian. Jangan pernah bohongin perasaan lo sendiri oke?" Kata Puja yang masih berkaca-kaca sambil tersenyum tipis
"Iya, Puja. Makasih kembali :). Semoga aja, baik baik disana ko ya!." balas Mega
Puja membalas Mega dengan senyum

Vote pleaseee 😌🌹💯

Tentang Kita, dan Hujan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang