👻 The Last Story

4.6K 1.4K 100
                                    

"Luka di kepala saya akibat lemparan batu mereka minggu lalu belum kering eh hari ini saya udah dapet luka lemparan batu yang baru di punggung."

Orang tua saya sedih, bukan cuma mereka, tapi saya juga. Saya selalu bertanya tanya pada diri sendiri apa bener emang keluarga saya bawa kesialan dan malapetaka ke kampung ini?

Apa bener keluarga kami yang menyebabkan fenomena aneh ini?

Saya sering lihat ibu bapak saya nangis. Ibu bilang pengen pindah dari sini. Tapi bapak bilang nggak bisa, soalnya beliau udah dapet surat keputusan kerja di daerah sini, dan rumah yang kita tempati adalah rumah dinas bapak.

Kami belum sekaya itu buat beli rumah sendiri. Makanya bapak nyuruh kami buat bersabar.

Kadang saya sering juga nangis sendiri di dalam kamar setelah dapetin luka baru setiap harinya karena lemparan batu mereka yanh terang terangan itu.

Saya nangis sambil ngobatin luka saya sendiri."
 
  
 
 
"Maaf Dawon gua nggak bermaksud nyela cerita lo, tapi kalo gua boleh tahu, emang ada fenomena apa sih di daerah tempat lo tinggal? Sampe lo bisa digituin sama mereka."
 
 
 
 
"Banyak yang tiba-tiba sakit dan meninggal. Tubuh mereka penuh luka, sakaratul maut mereka juga keliatan sangat menyakitkan. Dan kebanyakan yang begitu itu setelah sempet kontak fisik sama keluarga saya.

Bahkan ada juga yang hanya melewati rumah saya dan malamny langsung kejang kejang dan sesak napas kayak orang asma.

Dibawa ke dokter nggak bisa sembuh dan banyak yang berakhir dengan kematian. Dokter bilang mereka kena penyakit masuk angin duduk.

Tapi orang pintar di sini bilangnya itu karena kutukan dan bencana yang dibawa sama orang baru yang datang ke desa mereka. Dan itu keluarga kami."
 
 
 
 
"Dan mereka percaya?"
 
 
 
 
"Iya, makanya mereka memperlakukan saya dan keluarga saya kayak gitu.

Awalnya mereka cuma lemparin batu ke saya, terus ke kedua orang tua saya ketika kami lewat atau pergi keluar rumah.

Tapi sekarang, ada beberapa orang yang udah berani melempar batu ke rumah kami dan-"
 
 
 
PRANG!
 
 
 
 
"Suara apa itu Dawon?"
 
 
 
 
"Itu pasti suara jendela ruang tamu yang kena lemparan batu dari mereka."
 
 
 
 
"What?"
 
 
 
 
"Saya denger bisik bisik dari beberapa orang, katanya mereka mau membakar kami dan rumah kami hidup hidup supaya kesialan itu hilang. Dan kayaknya rencana itu mau mereka lakuin sekarang."
 
 
 
 
"Holy shhhhh! Dawon sekarang cepet lo kasih tahu kita dimana alamat rumah lo."
 
 
 
 
"B-buat apa? Kalian jangan ke sini, bahaya-"
 
 
 
PRANG!
 
 
 
 
"Justru karena bahaya jadi lo harus kasih tahu kita alamat lo supaya gua dan tim OMT bisa telpon polisi daerah setempat buat nyelamatin lo dan keluarga lo."
 
 
 
 
"Percuma."
 
 
 
 
"Nggak ada yang percuma! Cepet lo kasih tahu alamat lo."
 
 
 
 
"Oke. Rumah saya ada di Jalan Merbabu nomor 56, Desa Wanasari."
 
 
 
 
Minhyuk langsung mencatat alamat yang disebutkan Dawon. Lalu melepas headphonenya dan beranjak dari duduknya.

"Mau kemana lo?" Tanya Kihyun bingung.

"Gua mau ke tempat ini. Alamat ini nggak jauh dari sini."

"Tapi Hyuk-"
 
 
 
PRANG!
 
 
 
Suara pecahan kaca kembali terdengar dari sambungan telpon mereka dengan Dawon. Minhyuk semakin merasa khawatir. Sementara Dasom yang diluar menjadi agak takut.

midnight radio; lee minhyuk ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang