Derita

2.3K 86 7
                                    

          Satya menyeret Andra menuju Gudang.Andra memberontak dan Mengamuk.Amara menangis dan mengejar mereka.
"Sat,Aku mohon jangan Pasung Andra dia putra kita" Ucap Amara memohon sambil menangis.
"Kita nggak Ada cara lain Amara,Kamu mau dia di masukkan ke rumah Sakit" Ucap Satya.
"Lepasin Andra" Teriak Andra histeris.
              Satya mendorong Andra memasukin gudang dan memasung kaki Andra.Dia terpaksa melakukan ini.
"Ma,Pa.Andra nggak gila" Ucap Andra menamgis karena pengaruh obat itu udah habis.
            Satya berjalan meninggalkan Andra sambil membawa Amara.
Amara menangis.Satya mengunci pintu gudang sambil menangis.
"Ma,Pa Andra nggak Gila,Andra nggak gila,Lepasin" Ucap Andra menangis dia nggak tau apa yang terjadi sama dia.Tiba tiba saat dia sadar Satya menarik tangan Andra menuju Gudang.
"Kamu jahat Sat,Kamu tega memasung anak kamu sendiri" Ucap Amara marah.
"Aku terpaksa ngelakuin ini demi kebaikan Andra" Ucap Satya menangis.
"Aku kecewa sama Kamu Sat" Ucap Amara menangis dan kecewa.
               Amara berjalan pergi meninggalkan Satya.Satya menangis dan terduduk dia merindukan kehangatan rumah tangga mereka dulu.Di sisi lain Digo tersenyum bahagia melihat Andra di pasung.
               2 Bulan Kemudian.
Agatha masih bekerja menjadi kupu kupu malam.Dia selalu memberikan obat Bius ke pria pria yang hendak menyentuhnya dan Sekarang kandungan Agatha sudah mencapai 2 bulan.Disisi lain Kejiwaan Andra semakin terguncang.Karena Digo memberikan Andra obat yang membuat Andra semakin tertekan.
Andra jadi sering mengamuk dan teriak teriak nggak jelas.Andra juga sering tertawa dan menangis.Amara menangis melihat nasib putranya.
            Keesokkan harinya Andra mengamuk.Amara dan Satya berusaha menenangkan Andra.
"Andra,Kamu tenang" Ucap Amara.
"Lepasin gue,Gue bilang lepasin" ucap Andra mengamuk dan memberontak.
            Digo mengambil hpnya dan menelpon seorang.
"Hallo,Pak"
"......................"
"Ini dari rumah sakit jiwa pelita kasih"
"............................................"
"Gini pak,Kakak Saya sering mengamuk dan kadang dia juga hampir membunuh saya Pak,Sumpah saya takut dia menyakiti keluarga saya,Jadi Tolong jemput dia"
"..........................................................."
"Namanya Andra Samudra Prasetyo" Ucap Digo.
".............................................................."
"Makasih Pak" Ucap Digo tersenyum licik.
           Digo pun mematikan hpnya.
            Beberapa Saat Kemudian.
Amara dan Satya mendengar suara bel rumah mereka.Mereka berjalan menuju pintu rumah.Amara membuka pintu rumah.Amara dan Satya terkejut melihat perawan rumah sakit jiwa.
"Permisi Saya kesini mau membawa Andra Samudra Prasetyo ke rumah sakit jiwa Pelita Kasih" Ucap Perawan.
"Tapi Saya nggak Ada nyuruh Bapak kesini" Ucap Satya marah.
            Para perawan menerobos masuk ke dalam rumah Satya.
"Kalian apaan sich,Sekarang keluar dari rumah saya" Ucap Satya marah besar.
"Jangan menganggu pekerjaan kita" Ucap Perawan itu.
            Perawan itu berjalan menuju Gudang karena mendengar suara teriakkan.Mereka mendobrak pintu gudang dan melihat Andra tertawa setelah itu menangis.Mereka membuka pasungan Andra dan Menarik tangan Andra.Tiba tiba Andra sadar dari pengaruh obat Digo.
Dia terkejut saat tangannya di seret perawan Rumah sakit jiwa.
"Kalian siapa lepasin aku" Ucap Andra  bingung.
"Kita sahabat kamu dan kita mau ngajak kamu ke tempat yang indah" Ucap Perawan itu.
"Teman,Saya nggak ada teman seperti kalian" Ucap Andra bingung.
"Kamu kan gila jadi kamu pasti nggak ingat siapa sahabat kamu" Ucap Perawan Itu.
"Saya nggak gila lepasin saya" Ucap Andra memberontak.
          Mereka tetap menyeret Andra menuju keluar rumah.Amara memeluk Andra.Andra menangis.
"Jangan bawa putra saya" Ucap Amara menangis.
"Kita tetap harus membawanya" Ucap
Perawan.
           Perawan menarik Andra menuju mobil rumah Sakit jiwa.
Andra masih mengenggam tangan Amara.
"Ma,Tolong Andra,Andra nggak gila,Andra nggak mau tinggal disana,Andra nggak gila" Ucap Andra menangis.
             Lama kelamaan pegangan tangan Amara dan Andra terlepas.
Andra di bawa masuk ke dalam mobil rumah sakit jiwa.Andra berusaha keluar dari mobil rumah sakit jiwa.
"Andra" Teriak Amara menangis.
           Amara mendorong Satya dan mengejar mobil rumah sakit jiwa.
"Andra,Andra,Andra" Teriak Amara terjatuh.
             Mobil rumah sakit jiwa membawa Andra pergi dari rumah menuju rumah sakit jiwa.
            Satya berlari menghampiri Amara dan Memeluk Amara.Amara menangis di pelukan Satya.Digo tersenyum bahagia melihat Andra di bawa ke rumah sakit jiwa.
               Beberapa Saat Kemudian.
Andra di seret ke dalam ruang Isolasi.
Andra di sekap ke dalam ruang isolasi.Andra memeluk dirinya sendiri dan Dia menyandarkan tubuhnya di dinding.Andra menangis dan ketakutan.

"Kabulkan doa doaku hamba yang hina ini
Sudah banyak air mata karena kesedihan
Tak tahan lagi"
             Amara bernyanyi dan melihat Foto Andra.Amara menangis dan memeluk Foto Andra.Disisi lain Andra melihat selembar foto yang setiap hari dia bawa.Andra melihat foto itu Foto Satya,Amara,Digo dan Dirinya.Andra membelai foto Amara ibu kandungnya.
"Biasanya kalau Andra ketakutan,Mama Ada di samping Andra dan Mama langsung memeluk Andra,Andra sekarang ketakutan Ma,Peluk Andra Ma peluk" Ucap Andra menangis dan memeluk tubuhnya sendiri.
"Oh tuhanku selamatkan Selamatkan anakku
Andai dia tak bersalah selamatkan anakku
Semoga andai akhirnya penderitaan ini
Diriku hampir tak mampu semoga oh berakhir"
             Amara bernyanyi sambil memeluk baju Andra.Amara mengingat kenangan bersama putranya Andra.Amara melihat lemari kaca yang berisi Piala piala Andra dan Piagam piagam Andra.Dia mengingat Saat Andra selalu mendapat juara dan Membawa banyak piala.Tiba tiba Amara melihat bayangan Andra yang duduk di kursi meja belajar sambil tersenyum.Amara berjalan ke meja belajar dan hendak memeluk Andra.
Tapi tiba tiba bayangan Andra menghilang.Amara menangis.
"Ya allah tolong beri kesabaran dan ketabahan untuk putraku Andra" Ucap Batin Amara memohon.

BERSAMBUNG.



                  Vote And Comment.

     

The Night Butterfly Story (Kisah Kupu Kupu Malam 3) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang