Q02 - Hargai Sebelum Pergi

136 8 0
                                    

Diputar videonya agar nyaman:)


10.34

Selamat pagi!!

Hai, kamu.

Fajar sudah hampir terlihat jelas, yaa.

Sebentar lagi berada tepat diatas kepala

Selamat pagi, fajar.

Walau terkadang cahaya mu tak seindah senja, tapi usahamu membuat aku mengetahui bahwa rasa sayang tak hanya dilihat dari rupa. Bener teu dakss??

Aku rindu pada seseorang. Tapi, seseorangna tos teu aya kumaha atuhh??

Kamu datang membawa sebuah harapan. Aku yang terlalu bodoh secepat itu percaya pada perasaan hingga ku terbodohi untuk mencintai dua orang dalam waktu yang bersamaan. Karena, aku berpikir bahwa hati adalah organ yang paling jujur yang diciptakan Tuhan. Aku pikir semuanya akan bahagia. Tetapi, semua hanya realita yang tak sesuai ekspetasi.

Beberapa waktu lalu kita pernah berbagi tawa dan duka. Menghangatkan nurani seolah mentari dipagi hari. Memberikan secercah harapan. Kemudian, kita saling menyayangi. *baheula

Dalam waktu sekejap, kamu membiarkanku hancur sekejap bersama harapan. Kamu hanya menatap chat dariku ( teu sopannya urang di jr ). Diammu sudah melukiskan bahwa hatimu mulai terkikis. Kamu cicing ngajedog seakan kamu teh paeh, seolah aku teh ngomong sorangan jiga jelema sarab,-

Aku bodoh terus memperjuangkanmu yang dimana ketika aku didieu mengharap kamu, kamu disitu menghare-harekan semua perhatian nu ku urang dikaluarkeun jang kamuu. Emang kamu teu ngarasa kitu?? Kalau urang didieu mengharap kamu. Cik atuh kamu teh ngalieuk sakedeng mah ka urang. Semakin hari sosokmu meniada menghilang seakan kita tidak pernah bertemu dan menjadi musuh, lamat-lamat afieksimu menjadi fana.

Sekedar menyapa dan ngechat  ge tos bahagia da aku mah. Tapi, kamu tak mampu, seolah itu hal yang berat dilakukan. Kamu terlalu sibuk dengan cerita lain yang kamu isi hari ini dan kamu melupakan aku. ( nya biasana mah mun geus jadi mantan dianggap musuh ).

Aku ingin melepaskan, tapi aku tahu perlu waktu untuk itu. Walaupun sejujurnya, aku mau bilang kalau dalam beberapa hari ini aku telah berusaha mengikhlaskanmu pergi, namun aku masih gagal hingga saat ini. Tapi, kucoba untuk tidak menghare-harekan diriku untuk kenangan.Soalna hirup mah laen keur kenangan, tapi keur masa depan.

Tak perlu minta maaf, aku sudah memafkanmu. Tak perlu menyesal, ini sudah terjadi. Yang perlu kamu ingat adalah jika kamu sudah menemukan dunia barumu yang menurutmu lebih baik, dan perlakukanlah dia sebaik-baiknya. Berikan waktu hanya untuk sekedar bergurau dengannya atau bertukar cerita. Bahagiakan dia dengan caramu.

Bosan, itu hal manusiawi. Kita hanya butuh jeda untuk saling merindu, bukan patah hati. Karena hati yang sudah patah sulit untuk kembali pulih.27/06

Ini hati bukan kertas, habis disobek bisa diselotip:)

Senja yang Meninggalkan LangitnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang