PACARAN YANG GOALS
Cinta tak seperti yang mereka pertontokan di instagram atau sosial media lainnya.
Aturan Membaca :
1. Siapkan hati dan sekardus air mineral *ehh maksud nya sekotak tisu.
2. Komen bagian-bagian yang bikin kamu jleb. Karna komentar kalian adalah dukungan nyata kepada buku ini agar bisa terus lanjut.
3. Screenshot dan share di instagram stories atau media sosial favorit kamu dan tag @rafi_sugema
*****
Mereka terlihat seperti pasangan yang sempurna. Maksud ku , lihat saja instagram mereka.
Perempuannya dulu. Foto yang baru di post adalh foto jarak jauh , dilatari oleh dinding warna warni. Mereka berdiri berdampinga, tanpa jarak, jemari saling menggenggam, kepala perempuannya bersndar ke bahu sang lelaki, memejamkan mata dengan bibir tersenyum tipis, menggunakan pakaian terbaik. Dan sang lelaki melihat kamera dengan senyum separuh dan tangan kanan yang tampak seperti ngegaruk punggung.
Dan sekarang kita liat instagram si cowonya. Foto terbarunya adalah si perempuanya tersebut, hanya tanpa dirinya. Duduk menyamping dengan latar biru, melihat yang jauh, tanpa senyum, tanpa ekspresi, tetapi begitu damai. Dan difoto ini, seakan sang lelaki sedang diam-diam mengagumi sang gadisnya.
Dan, kau ingin memekik di kolom komentar.
Goals banget sihh :(
Kapan kita punya kayak gini.
Kayak gini terus yaa :v
Berbulan - bulan mengikuti mereka di instagram ( pedah eweh gawe wehh nyaa ), menggulir post lama mereka. Foto - foto romantis tapi gak lebih dan caption yang diambil dari goggle :v
Berbulan - bulan aku nonton keseharianya ( katingali pisan jomblo na,,, dasar maneh mbloo :p ) lewat instagram story nya. Boomerang konyol tapi menggemaskan, kisah - kisah lucu yang so sweet dari pasangannya, kutipan indah yang menggambarkan kebaikan pasangannya.
Segalanya begitu sempurna dan indah.
Namun, hari ini, segalanya berubah.
Foto - foto romantis telah terhapus. Kutipan indah tak berjejak. Dan mereka tidak saling mengikuti di instagram. Tak ada lagi instagram story bersama. Yang ada hanya puisi - puisi sedih, latar hitam, dan foto dengan mata sembab.
Padahal pernah menaruh harapan pada hubungan ini, berharap ada akhir di setiap kisah cinta.
Beberapa bulan kemudian, sang gadis bertemu seseorang baru, jatuh cinta dan jadian, memiliki kisah yang lebih seru, foto yang lebih romantis, perjalanan tengah malam dan segalanya jadi lebih berwarna.
Dan, kau kembali berharap : Mudah-mudahan, mereka berjodoh, mudah-mudahan, mereka berjodoh. Karena saat ini, kau sedang jatuh cinta dengan seseorang, kau memiliki sebuah hubungan, dan kau pun berharap orang yang kau cintai hari ini menjadi jodohmu di masa depan.
Namun, hidup kembali memutar cerita. Dan sama seperti sebelumnya.
Lagi-lagi kau kecewa, lelah berharap, karena kau sadar : ini bukan relationship goals. Ini silkus cinta yang melelahkan. Penjara yang dibalut atas nama cinta. Bertemu, jatuh cinta, jadian, IG yang penuh cerita mereka, putus, foto dihapus, unfollow, lalu bertemu orang baru, jatuh cinta lagi, jadian lagi, IG penuh cerita mereka lagi, putus lagi, foto dihapus lagi, dan begitu seterusnya.
Jadi, kau berhenti mengikuti gadis itu. Yoh, lu juga gak kenal. Ddia cuman seseorang yang terkenal di instagram, dan hubungannya di masa lalu pernah mengembangkan harapmu.
Sekarang tidak lagi.
Cari pasangan-pasangan yang udah nikah aja, biar lebih pasti, nggak sakit hati.
Jadi, kau mulai mengikuti pasangan-pasangan yang sudah menikah, emnggulir instagramnya, foto mesra bertebaran dan kisah manis tertulis dui caption.
Dan kau belum benar-benar berubah, masih ingin memekik di kolom komentar.
Nahh, ini baru goals.
Kapan punya kayak giini
Kayal gini teruss,,, ( Jomblooo sihhh )
Sayangnya, kau hanya lihat indahnya.
Kau tak tahu.... Perkelahian, egois, rasa lelah bertahan, masalah sepele membersar, masalah yang nggak kelar-kelar, catatan dosa yang diumbar, harapan akan pujian untuk menyenangkan hati mereka yang sebenernya tak bahagia dalam hubungan ini.
You've seen it wrong all this time. Love doesn't work like a movie.
Bukan, aku ingin melenyapkan angan mu tentang cinta dan mengharapkan conta yang indah.
Aku hanya ingin kau sedikit lebih realistis.
Bahwa cinta tidak seperti yang mereka pertontokan di instagram.
Karena, jujur saja, aku khawatir ketika kau telah menemukan kekasih sejatimu, menikah dan hidup bersama nanti, kau akan menjadikan IG sebagai patokan kebahagianmu, bergumam dalam hati,
"Kenapa hubunganku nggak bisa kayak gini?"
Kita semua hanya melihat sisi indahnya. Jangan terkecoh. Dan, mari letakkan cinta di tempat yang tepat; karena, selama ini, cinta terlalu diagung-agungkan.
We are better than love.
Dirimu lebih penting dari cinta.
***
Purwakarta, 11 November 2018 ( @rafi_sugema )
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja yang Meninggalkan Langitnya
Short StoryDari sekian banyak lelaki yang menulis di wattpad, saya berusaha menulis ini dan agar menjadi inspirasi bagi kalian. Dan setelah itu kalian akan berkata 'Terima kasih telah menciptakan buku ini dan ini sangat menginspirasi'. Bahwa yang Indah itu ti...