Annaya menopang dagunya seraya mengerucutkan bibirnya karena sudah lebih dari 30 menit cewe itu duduk di bangku cafe sendirian. Sedari tadi dirinya sudah berkali kali menelfon Siska-sahabatnya, tetapi selalu saja tidak diangkat. Sebenarnya kemana si curut satu itu?!
"Aduh Nay, maaf gue telat soalnya tiba-tiba bang Fikri minta beliin pulsa, dan lo tau kan, yang jualan pulsa di komplek gue itu jauhnya minta ampun." ucap Siska yang baru saja datang dengan nafas yang memburu.
"GILA LO YA SISKAAAAAA! Lo bayangin gue nunggu lo 37 menit lebih 20 detik!"
Naya menghembuskan nafas kasar dan berniat berdiri dari tempat duduknya untuk berjalan menuju toilet, tetapi belum sempat melangkah dirinya-
Byur!
"E-eh maaf saya gak sengaja mbak." ucap seseorang dengan terbata-bata.
Wajah Naya sudah sangat merah, sudah menunggu lama, kesal, marah, ditambah bau jus mangga yang tercium dari baju yang dipakainya saat ini itu. Ah rasanya Naya ingin mencekik seseorang yang sudah menumpahkan minuman ke bajunya.
"LO TUH GIMANA SIH! JALAN TUH PAKE MA-" Naya mendongak melihat siapa yang menumpahkan jus itu.
"Gemes banget sih ini cowo." batinnya.
"Maaf mbak saya gak sengaja, saya berani sumpah mbak."
"Jangan panggil gue mbak! gue masih kelas sebelas! ingat gue kelas SE-BE-LAS!" ucap Naya dengan penuh penekanan.
Sungguh cowo di hadapan Naya saat ini memang sangat tampan. Matanya yang hijau, alisnya tebal, hidung mancung, dan bibirnya pink alami.
"Oke cowo, nama lo siapa?" tanya Naya yang memasang wajah dingin.
"N-nama saya Dirga mbak."
"Dirga? Lo kelas berapa?"
"Sebelas." Dirga selalu menunduk, sangat lucu, seperti anak yang sedang dimarahi oleh ibunya.
"Kita seumuran, dan lo gausah panggil gue dengan sebutan MBAK, sebagai hukuman karena lo udah buat baju gue kotor dengan minuman lo itu. Gue minta id-line lo!"
"NAYA LO GASALAH?!" teriak Siska yang dibalas tatapan tajam dari Naya.
"Id-line? L-lo minta id-line gue?" tanya Dirga sambil menunjuk dirinya sendiri.
Naya pun mengangguk mantap sebagai jawaban.
Tanpa menunggu lama, kertas sobekan yang bertuliskan id-line Dirga pun sudah berada di tangan Naya sekarang.
"Oke thanks Dirga." Naya tersenyum lebar ke arah cowo itu.
Setelah itu Dirga berjalan ke arah mejanya, yang memperlihatkan satu wanita dewasa dan satu pria dewasa. Sepertinya mereka keluarga yang bahagia.
Naya kembali duduk ke tempatnya semula dan mengambil beberapa tisu untuk membersihkan tumpahan jus mangga tadi di bajunya.
"Lo apa-apaan sih Nay?!" Siska berbisik dengan nada sedikit emosi.
"Stttt diem aja deh lo anak kecil." telunjuk Naya sudah tepat di bibir Siska.
"Najisin tau gak lo!" Siska menepis kasar jari Naya.
"Untung aja gue berdiri dan mau ke toilet, kalo enggak ya gue gabakal kena tumpahan jus itu cowo."
"Kok lo malah seneng sih?!"
"Ya karena gue bisa dapet id-line dia!" jawab Naya cepat.
✈✈✈
Oke semoga suka ya guys :)
Jadi emang Naya tuh cewe yang agresif banget lah, bar bar gitu.
Pokoknya baca aja deh ya :)Vote kalian itu jadi semangat gue buat cepet publish part selanjutnya, okeoke.
Jadi jangan lupa Vote!
Happy Reading :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirnaya
Teen FictionThis story just my imagination oke! Don't forget to vote and comment! Enjoy guys! :) Follow my instagram : najwanfs_17 Thanks. Happy Reading!