6. Ketua Osis Rajawali.

46 6 2
                                    

Sekolah hari ini seperti biasa menurut Naya, tidak ada yang menyenangkan. Tetapi dengan adanya Dirga di kelasnya membuat dirinya sedikit bersemangat, hanya sedikit. Entah kenapa hari ini mood Naya berubah drastis, padahal semalam cewe itu terus saja tersenyum dan mengumamkan nama Dirga. Dan sekarang Naya sedikit lemas dan perutnya sakit, mungkin efek pms.

"Nay, ke kantin gak lo?" Viora mencolek pipi Naya pelan.

"Gaah, perut gue sakit. Kalian aja gih, gue nitip air mineral aja deh satu."

"Oke deh, gak mau dibeliin minuman pereda nyeri haid aja?" tanya Siska seraya menerima uang yang diberikan Naya.

"Gak deh, makasih."

Setelah Siska dan Viora keluar kelas, Naya menenggelamkan wajahnya ke arah lipatan tangannya yang berada di atas meja. Naya tau di dalam kelas hanya tinggal dirinya, Rafi-ketua kelasnya, dan Dirga yang entah sedang apa di belakangnya.

Dirga mengernyit heran, tumben sekali cewe itu diam tidak berkutik. Biasanya Naya seperti cacing kepanasan jika sudah melihat Dirga. Mengapa Naya tidak mengganggunya yang sejak tadi. Eh? Apa-apaan sih? Bukan harusnya Dirga senang karena cewe aneh itu tidak mengusiknya? Sudahlah siapa yang perduli juga.

Rafi adalah ketua kelas yang cukup tampan dan dikenal banyak orang. Dia pandai dan jago bermain basket. Dirga sudah berkenalan dengan beberapa teman di kelasnya termasuk Rafi, menurutnya Rafi adalah anak yang ramah.

Dirga sebenarnya ingin bermain dan mengelilingi sekolah ini agar tau lebih jelas bagaimana area sekolahnya, tapi dengan siapa dirinya harus berjalan-jalan? Tidak mungkin sendiri kan? Bisa tersesat nantinya.

Rafi tiba-tiba berdiri dari duduknya dan menghampiri Dirga yang sedang sibuk bermain ponsel.

"Woi!" Dirga menoleh ke arah suara, dan ternyata itu Rafi.

"Kenapa Raf?" Dirga memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Lo diem mulu di kelas, mending kenalan sama temen-temen gue. Yuk ikut gue ke lapangan, kita main basket."

"Gapapa emang?"

"Ya gapapa bego, ayo cepet!"

Rafi menarik tangan Dirga keluar kelas, Naya yang melihat mereka pergi itu semakin bete. Karena saat ini di kelas hanya tinggal dirinya sendiri saja, menyebalkan.

Sekarang Rafi dan Dirga sudah sampai di lapangan Rajawali yang luas. Dirga melihat Rafi yang berpelukan ala cowo dengan tiga murid yang sudah berada di sana. Lalu setelah itu Rafi menarik Dirga untuk mendekat pada mereka.

"Kenalin nih, namanya Dirga, anak baru di kelas gue."

Dirga membalas jabatan tangan ketiga cowo itu sambil tersenyum ramah.

"Gue Brandon."

"Gue David."

"Gue Rizky."

Ketiganya memperkenalkan diri masing-masing seraya berjabat tangan dengan Dirga.

"Nah udah kenalan kan, mending kita main basket." ucap Rafi mencairkan suasana.

"Bisa main basket gak lo?" cowo bernama Brandon itu bertanya tetapi dengan nada meremehkan.

"Bisa." Dirga mengangguk.

☀☀☀

Viora dan Siska masuk ke dalam kelas dan dilihatnya Naya yang sedang tertidur pulas. Cewe itu tidur dengan kepala diatas meja dengan posisi menyamping.

"Nay, stt Nay!" Siska berusaha menggoyangkan badan Naya pelan beberapa kali, tetapi Naya masih terlelap tanpa terusik.

"Ah gue punya ide Sis, awas awas." Viora mendorong Siska ke belakang.

DirnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang