#13 SARAN

20 6 0
                                    

"tante aku izin keluar dulu yah"

"Oh iya boleh"

Setelah mereka berbincang-bincang, Kanto pergi keluar rumah sakit, tepatnya pergi taman yg ada di dekat rumah sakit. Awalnya Kanto hanya jalan-jalan menyusuri taman mencari udara segar, -- you know lah bau rumah sakit kaya gimana -- tak lama ia pun melihat Euna di dekat kolam taman itu, dan dilihatnya Euna seperti menangis (?) Kanto mendekati Euna dan benar saja ia sedang menangis.


"Kok nangis?"

Suara Kanto mengagetkan Euna membuatnya segera menghapus air matanya.

"Kenapa hey?!"

"Ga kenapa-napa"

"Cih dasar cewe bilang ga kenapa-napa tapi bukti udah ada kalo kenapa-napa"

"Ngapain lo kesini?"

"Niatnya sih jalan-jalan doang, eh liat elu lagi nangis.
Kenapa? Cerita aja, meskipun ngeselin gue mah tempat curhatnya orang"

"HUWEEEEEEEE" Belum juga cerita, Euna nangis lagi lebih keras.

"Eh ko malah makin kenceng nangis nya? Inget umur woy"

Euna tidak menjawab, ia masih menangis.

"Makanya cerita sama gue biar agak plong perasaan"

"To, gue ga becus banget jadi kakak, gue gabisa jadi kakak yg baik buat Heedo, hiks, gue sayang banget sama dia tapi pas ketemu senyum ke dia aja gue gabisa To!"

Kanto menghela nafas panjang setelah mendengarkan cerita Euna.

"Mungkin lo belum saling ngerti aja sama dia, dulu kakak gue sama kaya lo, kakak gue juga cewe, dulu dia juga bilang ngerasa ga becus jadi kakak, terus gue sama dia akhirnya ngehabisin waktu berdua buat saling paham dan biar makin deket, kita keluarin unek-unek kita dan akhirnya kita makin deket sebagai adik-kakak"

"Lo punya kakak cewe To? Ko ga bilang"

"Yaaa elu nya ga nanya. Coba deh cobain cara gue mungkin aja berhasil bikin lo sama Heedo makin deket"

Euna terdiam..

"Jangan kebanyakan mikir, udah deh sekarang ikut gue cari makan"

"gue mau disini dulu To"

"Disini dingin Na" Kanto pun melepaskan jaket yg ia pakai lalu memakaikannya pada Euna. Kanto langsung pergi tanpa berbicara lagi.






Euna tersenyum

***












Hari ini Heedo sudah bisa istirahat di rumah, hari ini juga Euna hanya ada satu kelas kuliah jadi sepulang kuliah ia segera pulang ke rumah.

"Na mamah keluar dulu yah ada urusan, tolong jagain ade kamu, jangan lupa nanti kasih dia obat kalo udah makan"

"Iya mah" jawab Euna sambil tersenyum

Sesudah mamahnya pergi, Euna kembali ke dalam rumah lalu melihat Heedo sedang menonton tv, ia memikirkan saran dari Kanto, ia ingin melakukannya tapi kapan?
Akhirnya ia pun memulainya dengan menanyakan hal sederhana seperti mau apa, mau makan apa, dan sebagainya.

Dan beberapa hari kemudian saat Heedo sudah sangat sembuh, Euna memberanikan diri mengajak Heedo hangout berdua.

"Do kamu belum makan siang kan?"

"Hm? Oh belum, kenapa?"

"Kita makan diluar yuk! Kakak yang traktir"

"Hah?" Heedo bengong
"Kakak kenapa?"

"Emm gapapa, emang kakak salah ya? Yaudah pokoknya sekarang kamu siap-siap ya"

Heedo hanya memperhatikan kakaknya yang menurutnya bersikap aneh.















Mereka pergi ke cafe yg biasa Euna kunjungi

"Kamu mau makan apa Do?"

"Apa aja deh ka, samain sama kakak juga gapapa"




Tak lama makanan pun tiba di meja. Setelah makan beberapa suap, Euna pun membuka obrolan.

"Do, menurut kamu kakak gimana?"

"Gimana, maksudnya?!"

"Yaaa sikap kakak sebagai kakak kamu itu gimana?! Jawab jujur yah!"

"Emm kakak itu cuek, jutek, suka marah-marah ga jelas sama aku. Ini jujur loh"

"Terus menurut kamu kakak harus gimana biar bisa jadi kakak yang............baik?"

Heedo tidak menjawab, ia menatap kakaknya dengan menaikan satu alisnya.

Euna menghela nafas berat.

"Oke. Do kakak pengen jujur, sebenarnya kakak itu gamau cuek, jutek, atau marah sama kamu, tapi entah kenapa mungkin karna sifat kakak emang gini jadi yaa susah"

Euna pun mengungkapkan apa yang ada dibenaknya, Heedo mendengarkan dengan baik perkataan kakaknya. Mereka pun saling jujur tentang diri mereka sendiri. Setelah lama mengobrol mereka pun tertawa dan tersenyum dengan obrolan mereka.

Suara lonceng berbunyi ketika pintu cafe terbuka, Kanto datang ke cafe itu dan saat dia masuk pandangannya langsung tertuju pada Euna dan Heedo, Kanto hanya tersenyum dan membiarkan mereka ngobrol berdua.















Kim Euna
INCOMING CALL...

Halo?

KANTOOO!!

Eh buset gausah ngegas woy, budek nanti kuping gue

Hehe sorry To abisnya gue seneng banget, saran dari lo berhasil, gue bisa baikan sama Heedo. Yeaaay makasih ya To

Haha sama-sama Na, gue ikut seneng.

Oh iya To, lo punya kakak cewe kan? Gue pengen kenalan dong sama kakak lo

Ngapain?

Yaa pengen kenal aja, mungkin nanti kalo gue ada masalah sama Heedo lagi gue bisa minta saran ke kakak lo

Awas aja nanti ngeghibahin gue

Haha, jadi gimana?

Yaudah lusa gue ajak lo ke rumah gue

Yeaayyy makasih ya To. Udah dulu yah, dadaaah..

Euna menutup teleponnya. Kanto ikut senang dengan Euna yang baikan dengan adiknya, tapi di sisi lain ia khawatir, sudah lama ia dekat dengan Euna dari sejak bertemu lagi tapi Kanto belum mengungkapkan siapa dia sebenarnya.

***














Note :
Sorry for late update 🙏
Jangan lupa vomment! 😆

I Dream [The Unit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang