"Hati-hati." Kata Lucas saat Lara baru turun dari mobilnya.
"Kebalik kak."
"Abis lo gak bilang."
"Kan tutup pintu dulu." Lara menggeleng. "Makasih ya udah dikodingin, ditraktir, dianterin lagi. Terbaik lah kakak Lucas."
"Kalo masih ada yang error kontak gue aja. Gue lagi gabut juga."
"Hm iya kak."
Abis itu mobil Lucas menderu meninggalkan rumah Lara. Gadis itu membuang nafas. Rasanya ada yang kurang.
Lara: masih dmn?
Jungkook: abis darimana?
Lara: hah?
Jantung Lara tiba-tiba berdetak cepat saat melihat sosok Jungkook sedang menatapnya lurus dari dalam mobilnya yang terparkir di samping rumah gadis itu.
Karena gelap tadi gak kelihatan.
Entah kenapa Lara jadi takut sendiri. Dia jarang merasa begini kalau dengan Jungkook. Tapi kalau sudah diliatin dengan mata cowok itu yang sedingin sedimen gimana gak takut.
"Kamu kok kesini Jek?" tanya Lara cemas setelah berada tepat di samping mobil Jungkook.
"Kenapa memangnya?"
"Kan harusnya pulang ke rumah. Kamu besok ada turnamen."
"Lo abis dari mana?" tanya Jungkook mengabaikan ucapan Lara. "Jawab dulu."
"Ngerjain tugas aku, dikumpul besok."
"Harus sama Lucas?"
Lara mengerjap. Jungkook liat Lucas?
"Dia pinter kodingan Jek."
"Ck kayak gak ada temen lain yang bisa."
"Dia kan sepupunya Rose! Lagian emang aku gak ada temen yang jago ngoding lagi. Kamu mau aku minta tolong siapa, kamu?"
"Jangan jadi lo yang marah!"
"Kamu juga kenapa jadi marah-marah?"
"Marah lah! Lo gak bilang ke gue?"
"Eh sadar diri dong Jek! Lo juga baru ngabarin gue pas abis maghrib! Gue ada marah-marah sama lo?"
"Lo marah setiap hari Lar!"
"Gue kan bahas hari ini!"
Jungkook mengacak rambutnya kasar. "Gue cuma gak seneng lo jalan sama Lucas berdua aja! Lo bisa minta temenin Rose!"
Lara menggeram. "Memangnya kenapa kalo gue jalan sama Lucas? Orang gak ngapa-ngapain!"
"Oh tau dari mana gue lo ngapain aja sama Lucas? Lo bahkan ngasih tau pergi sama dia aja enggak."
"Lo gak percaya sama gue?" Lara melebarkan matanya kecewa. "Lo kira gue mau apa sama Lucas?"
"Lo bahkan gak nyesel sama sekali." Kata Jungkook lirih.
Saat ini rasanya Lara ingin menggaruk wajah Jungkook. Cewek itu baru ingin menyerang Jungkook lagi sebelum cowok itu menarik Lara mendekat dan mencium dahi cewek itu pelan.
"Lar minggu depan, abis turnamen, gue mau naik gunung dulu."
"Hah?"
"Mungkin yang lo bilang waktu itu ada benernya."
"Apa sih Jek?"
"Dari sekarang sampe nanti gue balik dari naik gunung—kita coba jangan kontakan dulu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Reset | Jungkook
Fanfiction"Lo mau break kan? Silahkan." "Oke, tapi jangan bomb chat gue nanti." Lara tidak pernah tahu berpisah dengan Jungkook akan membuatnya jadi begitu kacau. Jungkook juga tidak tahu, jauh dari Lara membuatnya tidak bisa tenang.