First Day

84 14 15
                                    

"Cepat mei. Udah jam berapa ini? Nanti telaaaaattt" teriak ibu dari luar kamar Meisya.

"Ya bu. Bentaarrr.. Ini lagi pake baju" jawab Meisya dengan tergesa- gesa. Sampai- sampai baju yang ia pakai terbalik.

15 menit kemudian..

"Meeeeiiiiiiii.. Lihat jam. Udah jam berapa iniii????? Kamu mau pergi magang apa nggak sih??" pekik ibu yang lagi- lagi membuat Meisya terdesak.

Meisya orangnya memang lelet banget. Entah apa yang membuatnya malas. Kalau dilihat dari keluarganya mah. Ibu sama ayah nya rajin banget. Kakaknya pun rajin banget.

Mungkin efek dimanjain orangtua kali ya..

3 menit kemudian, barulah Meisya datang dengan segala peralatan magangnya.

"Kamu tu ya! Lama banget! Udah. Cepat sarapan" bentak ibu.
Meisya hanya cemberut dan makan dengan cepat

Pukul 09.00 WIB

Meisya telah sampai di sebuah halte dimana disana ia akan bertemu dengan teman magangnya.

Meisya sibuk mengecek ponselnya yang sedari tadi belum jua ada notifikasi yang masuk.

Din, kamu udah dimana? Aku udah di halte nih. Takut sendiri. Malah sini serem banget.. Din, cepat datang dong.

Ya, begitulah kira- kira pesan yang dikirimkan oleh Meisya kepada Adinda temannya itu.

Tepat pukul 09.35 Adinda datang dengan angkutan umum.

"Mei, maaf ya. Tadi aku kesiangan. Jadi lama. Maaf ya. Udah nunggu lama deh pasti" Ucap Adinda dengan wajah memelas.

"Iya gpp kok Din. Cuma disini serem aja. Aku jadi takut. Apalagi tadi ada preman- preman yang lewat" balas Meisya dengan ekspresinya yang sok imut itu.

"Hehe.. Maaf ya sayang kuh. Kuy. Jalan kesana. Kita cari bentor. Kan kata bu guru kita, kita harus nyampe jam 10 disana"

"Oke"

Mereka berdua pun berjalan menuju simpang, dimana disana mereka bisa menaiki angkutan untuk bisa sampai ke tempat mereka magang

Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di tempat tujuan.

Mereka berdua tercengang saat mendapati sebuah tempat dimana disana suasananya tenang, dan adem.

Mereka langsung bergegas memasuki pagar tempat tersebut.

"Ooh.. Ini toh yang namanya Universitas Mandala itu. Wow bagus juga ya" ucap meisya dengan mulut nya yang berbentuk huruf O.

"Iya ya mei. Aku ga nyangka kalau ni tempat bagus banget. Bakalan betah nih aku disini" balas adinda dengan senyuman lebarnya.

"Huu.. Emang kamu aja. Aku juga kali" cibir meisya sambil menyenggol adinda yang duduk di sebelahnya.

Adinda hanya memonyongkan bibirnya saja, tanpa membalas atau mengatakan apapun kepada meisya.

"Oh iya mei. Kabarin noh bu Fitri. Bilangin kalau kita udah nyampe. Dan kita nunggu dia di taman dekat parkiran"

"Eh iya. Wait. Idupin packet dulu"

"Packet? Barang kali ah" jawab dinda sambil tertawa bersama meisya.

Dengan jurusan kilatnya meisya. Pesan itu terketik dan langsung ia kirim.

"Udah din"

"Wah. Cepat banget mei. Emang apa aja yang kamu bilang?"

"Nih" jawab meisya sambil menyodorkan hp nya ke dinda.

I Love You EverytimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang