Apapun dan bagaimanapun keadaanya, rasa ini akan tetap sama seperti pertama kali rasa ini muncul.
-Def-
Selalu ada kesempatan untuk bersenang-senang. Pergi kemanapun kita suka. Dan bermain dengan siapapun yang menurut kita bisa membuat hari- hari suram kita kembali berwarna.
Namun, bukan untuk meisya! Baginya waktu bersenang- senang itu jarang ia dapatkan. Karena ia selalu susah mendapatkan izin untuk pergi bermain bersama teman- temannya keluar.
Ini adalah hari sabtu! Ya! Nanti malam, yang ditunggu bagi mereka yang punya pasangan.
Bagi para jomblo. Ini adalah hari yang sangatt berharga dan sangat perlu untuk refreshing. Apalagi bagi meisya yang sibuk magang selama seminggu.
Jam sudah menunjukkan pukul 17.05. Dan meisya baru beberapa saat sampai di rumah.
Meisya termenung di kamarnya. Dan ia rindu akan sunset di pantai tempat ia dulu sering menunggu sunset di sana bersama teman- temannya dan juga kenangan bersama mantan kekasihnya.
Namun, bukan soal kenangan itu! Tapi ketenangan, dan deburan ombak yang membasahi pipi tembemnya itu yang membuatnya selalu mencintai pantai. Serta ia sangat senang menunggu sunset.
Bagi meisya, sunset itu adalah anugrah yang teramat indah yang diperlihatkan Sang Pencipta kearah matanya. Dan ia sangat mensyukuri nikmat itu.
Meisya mencoba menchat sahabatnya untuk mengajaknya melihat sunset.
Beberapa saat, pesan itu dibalas oleh sahabatnya. Dan tak perlu waktu lama, sahabatnya datang menemuinya.
"Assalamu'alaikum.. Meisyaaaaaa" teriak sahabatnya di luar.
"Meii, teman kamu tuh di luar" ucap ibu meisya.
"Iya bu. Bentar. Tuker baju dulu"
Dengan cepat ia pergi ke luar menemui sahabatnya.
"Hei, cepat banget kamu datang Rin. Padahal baru balas chat aku loh"
"Hehe, ya dong. Kan aku pesulap. Wkwkwk"
"Huuu,, pesulap segala.. Kalau emang pesulap. Sulap noh pantat lebar mu jadi kek pantat seksi aku" ucap meisya meledek sahabatnya itu.
"Ih.. Seksi? Itu mah tulang semua. Ga berdaging! Lihat nih aku. Padat. Anti remuk dan empuk. Yang pasti goyangannya yahud. Hahaaha"
Mereka pun tertawa bersama."Eh, ku izin dulu ya" ucap meisya meninggalkan sahabatnya sendiri di luar.
Dengan tanpa basa basi. Meisya izin kepada ibunya. Dan tak disangka ibunya tak menanyakan banyak hal. Ibunya hanya berpesan untuk cepat pulang karena sudah hampir senja.
Cuss....
Meisya dan sahabatnya pergi meninggalkan rumah menuju pantai."Sunseeeetttttt.... I'm comingggggggg" teriak meisya di atas motor yang membuat gigi di mulutnya kering karena ditiup angin kencang.
"Eh mei. Senang banget deh kalau udah ke pantai gini"
"Ya dong. I'm very like a beach! Lagian ini pelepas penat rin. Dan pelepas rasa sesak dada ku yang selama ini tertekan oleh si andri yang telah membuat luka besar di hatiku"
"Udah. Banyak cowok lain! Jangan pikirin dia lagi! Aku juga nggak nyangka sama dia. Padahal dia baik- baik aja selama ini. Tampangnya pun meyakinkan!"
"Menang tampang doang dia mah rin! Udah ah! Jangan bahas lagi! Jadi ngerusak mood aku nih!"
"Hehe. Ok ok"
💕
Mereka pun sampai di pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Everytime
Teen FictionDi waktu yang singkat, seorang perempuan yang phobia sosial dan sangat lelet bertemu dengan seorang anak lelaki yang super duper keras kepala dan brandal. Namun ia tak pernah kasar kepada perempuan. Karena itulah. Yang sebelumnya ia tak pernah mau k...