Tak Terduga

27 6 3
                                    

Jangan nilai orang dari cover luarnya. Karena cover bukanlah penentu baik atau buruknya seseorang!

-Melly-

Entah kenapa meisya kesal saja melihat cowok itu. Menurut meisya ia seperti orang yang begitu sok. Sok ganteng. Sok preman. Pokoknya sok lah.

Setiap tuh cowok lewat pasti meisya mengatainya dengan kata- kata yang kalau didengar langsung oleh si cowok pasti bakalan marah.

Yah, mungkin ada magnet diantara mereka. Yang satu kutub selatan dan yang satu kutub utara. Jadi ga cocok.

Hari ini adalah hari pertama Universitas Mandala mengadakan senam di pagi hari. Mungkin karena banyak yang badannya sakit- sakit sehabis kerja, jadi diadakanlah senam.

Ini adalah awal bulan di bulan februari. Dimana suasana pagi ini sangatlah tenang dan sejuk sekali.

Meisya menghirup nafas panjang dan merasakan segarnya udara di sana.

"Haaaaaahhhh..." meisya menghembuskan nafasnya.

Meisya POV

Pagi ini begitu sepi dan tenang sekali. Semoga aja sampai besok- besok gini terus. Males banget soalnya kalau ada abang- abang sama kakak- kakak mahasiswa sini pas aku lewat. Aku ngerasa jantung aku mau copot kalau lewat depan mereka. Sumpah!!!!

Jam 07.30 WIB

Yapss. Fix meisya telat datang. Namun tak sedikit pun dalam hatinya takut. Padahal nanti pasti kena marah sama kakak karyawan di sana.

Tap..tap..tap..

Meisya melangkah ke arah dalam ruangannya.

Saat masuk pintu dekat monitor CCTV, Meisya melihat semua absen dosen telah tersusun rapi dan air minumnya pun telah diletakkan di atas map absen tersebut.

Melihat semua telah beres, meisya melangkah menuju tempat duduknya.

Semua telah memakai baju olahraga mereka. Kecuali meisya.

Sungguh cantik dilihat. Mereka memakai seragam yang sama. Terlihat begitu kompak.

Karena sudah pukul setengah delapan, mereka pergi ke lapangan untuk melaksanakan senam. Kecuali...

"Ibu nggak ikutan senam buk?" tanya meisya kepada bu tari.

"Kepala ibu pusing mei. Ibu lagi nggak enak badan. Nanti rencananya ibu izin mau ke rumah sakit" jawab bu tari.

"Hmm, istirahat aja bu. Tidur aja ibu di dalam tempat sholat bu. Biar lebih enakan. Kalau di meja bikin sakit badan" ucap meisya.

"Biar aja dulu mei. Ibu duduk disini dulu. Nanti ibu pindah" jawab bu tari.

Meisya hanya mengangguk mengiyakan kata bu tari.

Meisya membuka pintu loketnya. Dan membereskan barang- barang yang ada di atas meja kerjanya.

"Wah, surat kosong nih. Berkas- berkas lain juga udah selesai. Yeah.. Bisa juga tenang sementara" ucap meisya pelan.

Tak butuh waktu lama, meisya selesai membereskan tempat kerjanya.

Ia duduk dan melihat ke arah luar loket. Langit sangatlah cerah dan begitu indah. Meisya serasa ingin bermain di luar ketika melihat langit biru yang sangat ia sukai itu.

Sayangnya, untuk saat ini bermain di cancel dulu. Kerja dan mendapatkan nilai bagus lebih utama! Masa depan! Pikirkan itu!

Meisya mengecek hp nya.

Poing...poing..poing

Bunyi notifikasi pesan wa nya.

Meisya langsung melihat pesan itu.

I Love You EverytimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang