Malam ini begitu sunyi. Eunha terbangun dari alam mimpinya. Ia kemudian mengucek - ucek matanya dan mengumpulkan kesadaranya. Ia menoleh ke arah jam yang berada di tembok sampingnya, ternyata jam 2 pagi. Kepagian.
Dia ingin kembali tidur, tapi tidak bisa karna lampu bohlam yang bersinar dengan terangnya. Ia tidak bisa tidur dengan lampu di nyalakan.
Eunha tadi tidur begitu pulas, tanpa sadar ia tidur lebih dari 10 jam. Pusing. Ia memegangi kepalanya yang terasa sangat nyeri dan berat. Dengan terpaksa Ia kembali membaringkan tubuhnya kembali.
Eunha menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari ponsel berharganya. Tak sengaja ia menemukan ponselnya yang berada di atas nakas dan kemudian mengambilnya. Mencoba mengurangi rasa bisa dengan memainkan ponselnya.
Eunha kemudian membuka aplikasi WhatsApp. Ia terkejut saat melihat banyak notifikasi chat yang ada di hpnya. Notifikasi chatnya tersebut kebanyakan dari teman sekelasnya dan dari grub yang tidak penting. "Tumben pada pc gue, biasanya cuman jadi penonton sw" ucap Eunha keheranan.
Kemudian ia melihat satu persatu chat dari teman temanya.
Yuju : gws ya . Semoga cepat sembuh
Umji : cepet sembuh ya. biar lo cepet sekolah,di kelas ga ada kamu ga rame😂
Mak sowon :Gws Cayangkuh, bebeb kangen nih
Jin tomang : Gws cantik😉
Mingyu : cepet sembuh ya, besok gue besuk.
Yerin : Cepet sembuh ya bi.
Sinb : cepet sembuh ya sayangku
Dan banyak via chat lainya. Jujur dia kebingungan, dalam hati ia bertanya pada dirinya sendiri
"Aku kenapa??"##
Hari ini sudah pagi. Matahari pun muncul dari tempat persembunyiannya. Membentuk fajar indah yang siap menunjukan sinarnya matahari. Eunha terbangun karena silau pantulan cahaya dari jendela Rumah sakit. Dia kemudian menegakan badannya lalu memposisikan tubuhnya menjadi duduk.
Eunha sadar kalau ia berada di rumah sakit, ia melihat tangannya di infus, itu sudah menjawab kalau Eunha sedang sakit. Ia menatap keadaan luar dari jendela,melihat beberapa jalan yang macet dan padatnya kota. Sungguh membosankan.
Lewat jendela yang berada di lantai 3 ini,ia bisa melihat rumahnya yang kosong karena letak rumahnya tak jauh dari rumah sakit, tidak ada orang disana. Kecuali Pak satpam yang berjaga di depan gerbang.
Tak sengaja matanya melihat sebuah kartu ucapan di atas bekal makanan dan obat beserta segelas air yang ada di sebelah makanan tersebut di atas nakas. Kemudian ia mengambil kartu tersebut dan membacanya secara seksama.
Get well soon❤
Eunha bingung, siapa yang memberi ini?. Entahlah, itu tidak terlalu penting. Bagi Eunha yang penting itu makan karena ia sangat lapar. Ia tidak terlalu memikirkan siapa pemberi surat misterius itu.
Kemudian ia membuang kertas itu asal dan mengambil bekal makanan yang berada di atas nakas. Eunha membuka tutup bekal tersebut. Matanya berbinar-binar saat mengetahui isi bekal tersebut adalah nasi goreng kesukaanya. Eunha langsung melahap nasi goreng tersebut dengan cepat,
"Emmm enak banget, tau aja kalau aku suka nasi goreng. Tapi yang beri surat sama makanan itu siapa ya?? Kok dia tau makanan kesukaan gue sih?"
Kemudian Eunha berfikir kembali siapa yang memberi surat itu, sambil ia melahap nasi gorengnya. Apakah mamanya? Atau ayahnya? Mana mungkin, mereka kan tinggal di eropa. Apakah sahabatnya? Atau Mantanya??. Atau fajar yang memberikan surat tersebut?? Mana mungkin, yang tau makanan kesukaan Eunha kan cuma ortunya,sahabatnya dan pacarnya.
"Ahh, bodo amat" ucapnya tidak peduli. Karena kalau di pikir pikir terus membuat kepalanya pusing.
___________________________________
Gimana ceritanya??
Jangan lupa votmen ya
semoga kalian suka:)
