"jungkook,besok kita harus pindah!"ucap laki-laki paruh baya yang sedang melihat serius kepada anak semata wayangnya di ruang tengah rumahnya. Mereka duduk berhadapan.
"Pindah kemana pa?? Kok mepet banget sih!" tanya Jungkook kepada papanya
"Kita akan tinggal di Jakarta, maaf papa baru bisa ngomong sekarang. Papa ada kerja di sana. Bos papa yang mindahin papa untuk kerja di sana." Jelas hoseok pada anaknya.
"Kok baru ngomong sekarang sih pa? Terus gimana sekolahku?"Tanya Jungkook
"Semua sudah papa urus. Surat kepindahan sekolah kamu dan sekolah baru kamu sudah papa urus. Kamu jangan khawatir" Jelas Hoseok. Kemudian ia berdiri dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Jungkook hanya pasrah, dan membiarkan papanya pergi kekamar. Dan kemudian papanya memanggilnya lagi.
"Jungkook"
"Apa pa?" ucapnya dengan nada malas. Ia melihat ayahnya yang menghentikan langkahnya di tengah tangga dan berbalik menghadap kepadanya.
"Cepat kemasi barang-barangmu. Dan cepatlah tidur. Besok kita akan ke bandara jam 7 pagi" ucap Hoseok. Lalu ia melanjutkan menaiki tangga yang tadi telah ia hentikan.
Sungguh, Jungkook malas pindah rumah lagi. Ini sudah kali ke 5 ia pindah dari rumahnya. Semenjak ibunya meninggal, papanya sangat bekerja keras hanya untuk membahagiakan Jungkook. Ia tak mau menyia nyiakan apa yang ia punya.
####
Hari itu adalah hari eniversery yang ke 2 tahun hubungan Eunha dengan pacarnya,Mingyu. Eunha sangat senang. Ia rela bangun pagi-pagi hanya untuk memberi kue coklat kepada Mingyu nanti di sekolah."Bibi, bantuin aku buatin kue coklat ya!" perintah Eunha pada pembantunya. Ia berjalan sedikit cepat menuju dapur.
"Baik non" jawab bibi sambil berjalan menyusul Eunhaa yang sudah ada di dapur.
Mereka membuat kue coklat secara bersama-sama. Eunha menuangkan adonan dalam cetakan dan di masukan ke dalan oven.
"Bi, kalau kuenya udah matang hias yang cantik ya bi. Aku mau mandi dulu" ucap Eunha
"Baik non"
Setelah Eunha mendengar jawaban dari pembantunya, ia bergegas menaiki tangga menuju ke kemarnya dan mandi. Cukup 15 menit saja ia sudah selesai mandi dan keluar menggunakan seragamnya. Lalu ia memakai sepatunya dengan cepat dan memberikan polesan wajahnya menggunakan make up tipis.
Dan Eunha tidak lupa ia memolesi bibirnya menggunakan lip glos. Rambutnya ia sisir dan membiarkan Rambut pendeknya tergerai. Kemudian ia berdiri menatap kaca yang ada di lemari nya sambil melihat dirinya dari atas sampai bawah. Sempurna, ia kelihatan sangat cantik.
"Lumayan"
Kemudian Eunha mengambil tasnya yang berada di atas kasur dan menentengnya di bahu kirinya. Lalu ia berjalan menuruni tangga. Eunha mengambil kue nya yang sudah di kemas di atas meja Dan membuka tutup kemasan kardus,ia melihat hiasan kue yang di kerjakan bibi nya tadi. Ia tersenyum. Ia sangat senang dengan hasil karya bibi nya itu.
"Makasih ya bi. Bibi memang the best lah" ucap Dina memuji Bibi nya yang sedang menyapu lantai.
"Ya iya lah non. Saya kan chef profesional." ucap bi Ani sambil tertawa.
"Ya udah bi aku mau berangkat dulu. Assalamualaikum" pamit Eunha. Ia sudah menganggap bi Ani itu ibunya sendiri semenjak Ibunya pergi ke Eropa.
"Waalaikum salam. Hati-hati ya non." ucap bi Ani lalu mengantarkan Eunha sampai di depan pintu.
Eunha pun segera menaiki mobil mewahnya yang bewarna merah. Sebelum mobil itu berjalan, Eunha melambaikan tangan kepada bi Ani lewat jendela lalu mobilnya berjalan menuju sekolahnya.
----
Sesampainya Eunha di parkiran sekolah. Ia turun dari mobilnya dengan membawa kotak yang berisi kue yang telah ia buat tadi.
"Moga aja Mingyu suka"
Saat Eunha beranjak ingin pergi ke kelasnya, ia melihat mobil Mingyu memasuki gerbang. Ia mengurungkan niatnya untuk pergi ke kelas, lalu ia menghampiri pacarnya yang sudah memakirkan mobilnya.
"Mingyu" panggil Eunha bertepatan Mingyu keluar dari mobilnya.
"Eunha?" Mingyu tampak terkejut dengan kedatangan Eunha di depanya. Mingyu sengaja berangkat pagi hanya untuk menghindari Eunha, tapi semua itu tidak sesuai dengan perkiraan nya.
"Happy anniversary yang ke 2 tahun pacar" ucap Eunha sambil menyodorkan kotak tersebut kepada pacarnya.
Tiba-tiba seorang cewek itu turun dari pintu kanan mobil Rian lalu membanting pintu tersebut dengan keras.
"Eehh lo siapa?" ucap cewek itu sambil mendorong tubuh Eunha
Mingyu yang melihat itu tidak tega kepada Eunha lalu ia mencoba menenangkan cewek yang mendorong Eunha itu.
"Kamu apa-apan sih joy" ucap Mingyu kepada cewek yang bernama Joy itu.
"Baby, kok kamu bela dia sih" Ucap Joy dan itu membuat Eunha kebingungan. Apa yang tadi cewek itu bilang?? Baby?. Lalu ia menatap Mingyu dengan tatapan bertanya.
Mingyu yang melihat tatapan itu bingung harus menjawab apa seakan ia kepergok bila ia selingkuh.
"Dia cuman temen sayang" ucap Mingyu dengan nada mesra dan berseru di dalam hati nya semoga Eunha percaya dengan perkataanku.
"Kok kamu ngomongnya gitu sih, kita kan pacaran Sayang"ucap joy tak kalah mesra kepada Mingyu sambil memeluk lengan Mingyu dengan manja.
Sungguh Eunha sangat kesal dengan pemandangan yang ada di depannya. Eunha menggenggam kotak kardus yang berisikan kue itu kuat-kuat hingga kardus tersebut sedikit lecek. Matanya sudah berkaca-kaca, tapi ia tahan agar ia tidak menumpahkan air matanya.
Mingyu mencoba menepis, tapi itu malah membuat Joy semakin mempererat pelukanya.
"Mingyu,coba kamu jelasin dia siapa??" tanya Eunha penuh dengan emosi. Eunha mencoba untuk percaya kepada pacarnya.
"Dia itu.." belum selesai Mingyu berbicara, tiba- tiba Joy memotong perkataannya.
"Gue itu pacarnya, kenapa?"
"What?? Pacar?? Gak salah??"
"Gue itu pacarnya!!"
"Masa??" Tanya Eunha, ia masih tidak percaya.
"Lo budeg apa gimana sih? Gue itu pacarnya Rian. PACARNYA RIAN. Ngerti!" ucap Joy dengan nada sedikit meninggi karna emosi.
"Sante aja dong. Gak usah teriak juga kali. Ini tu sekolahan bukan hutan.
Gak malu atau gak laku sampai-sampai pacar orang di embat" ucap Eunha dengan nada pelan tapi Joy masih bisa mendengar nya. Joy yang mendengarnya langsung emosi. Kemudian Joy mendorong tubuh Eunha hingga Eunha terjatuh di lantai.
"Ehh maksud lo tu apaan? Lo ngehina gue jelek? Ngaca dulu sana muka lo tu kayak apa!"
Eunha pun berdiri, lalu membalas mendorong Ela tak kalah kuat. "Lo tu yang ngaca! lo tu siapa? Mingyu udah punya pacar. Dasar pelakor"
"Lo gak denger apa?? Mingyu itu pacar gue!!"
--------