"Sayang" cowok itu masuk kemudian berdiri di samping Eunha. Tak lupa dengan buah-buahan yang ia bawa di taroh di atas nakas.
"Lo ngapain ke sini?"tanya Eunha ketus, membuat senyum Jimin mengembang.
"Gue kan mau jenguk calon tunangan gue"jawabnya
"Gue bukan calon tunangan lo!!"jawab Eunha dengan suara yang agak meninggi. Apa-apaan,tunangan? Bahkan dirinya sendiri tak menyetujui akan adanya tunangan itu.
"Gak ingat sama ucapan Mama?" Tanya Jimin dengan alisnya terangkat sebelah.
"Tetep gue gak mau jadi tunangan lo!" Jungkook yang melihat keduanya menjadi bingung. Ia memilih diam, mendengarkan dua pasangan yang sedang adu cekcok ini.
"Tapi kan... "
"Jk, anterin gue ke taman rumah sakit!" Jimin tersenyum kecut ketika ucapannya di potong Eunha.
"Eh?" Jungkook gelagapan, disini kan ada kekasihnya. Kenapa dia yang harus anterin ni cewek?
"Gue bisa jelasin dulu Eunha, tunangan ini bukan paksaan dari ibu Lo, melainkan... "
"Cepet!! Ini juga bentuk tanggung jawab Lo!" Dengan terpaksa Jungkook mengambil kursi roda keluar dan kembali lalu mengangkat tubuh Eunha dan mendudukkannya ke kursi roda. Setelah itu ia segera mendorong kursi roda tersebut menuju taman dan meninggalkan Jimin seorang diri.
Just let me love you
Let me love let me love you
Just let me love you
Jimin mendesah pasrah,mungkin belum saatnya Eunha mencintainya. Jimin meyakinkan dirinya, Eunha pasti akan mencintainya suatu saat nanti. Tunggu saja.
Jimin mengambil bunga mawar dari saku belakang celana dan menaruhnya di atas nakas, beserta tulisan yang menyertainya.
Get well soon:))Jimin tersenyum, dengan langkah gontai ia pergi dari sana.
°°°°°
Jungkook memberhentikan dorongannya ketika mereka sudah sampai di taman. Jungkook melangkah dan duduk di bangku taman, tepat di samping Eunha.
"Kenapa lo menghindari dia? Bukankah dia kekasih Lo?"tanya Jungkook.
"Dia bukan kekasih gue"
"Loh, katanya kan Lo calon tunangannya"
"Pliss jangan bangan bahas dia."
Jungkook pun diam, ia tak tahu harus berkata apa dengan cewek ini. Mungkin suasana hatinya masih memburuk.
Eunha juga diam, ia memandang ke depan seperti sedang melamun. Dan entah kenapa, ia tiba-tiba terisak.
"Lo kenapa?"tanya Jungkook khawatir.
"Nggak, gue gak papa"
"Tapi raut wajah Lo menjelaskan kalau lo kenapa-kenapa" Eunha diam, ia pun mengusap air matanya.
"Kalau lo pengen cerita, cerita aja. Kalau lo gak mau juga gak papa"
Eunha mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya perlahan mencoba menenangkan hatinya. "Gue gak seharusnya bersikap seperti itu kepada Jimin. Dia lelaki baik." Eunha mendesah panjang.
"Dia gak salah selama ini, melainkan Mama. Dulu kami bersahabat dekat dari kecil. Kita selalu bersama hingga menimbulkan rasa nyaman di hati masing-masing dan kami terjebak dalam zona friend zone. Saat kami berumur 14 tahun, Jimin melanjutkan sekolahnya ke luar negeri dan pada saat itu aku memutuskan untuk move on dari nya. Dan pada saat aku kelas satu aku mulai berpacaran dengan Mingyu. Setelah Mama mengetahui kalau Jimin mencintaiku, Mama mendesaknya, Mama memaksanya untuk bertunangan dengan ku. Dan karena Mama juga, aku putus dengan Mingyu."
"Aku tak tahu harus berbuat apa, Mama melakukan apa yang ia mau sesuka hatinya. Dan aku lah korbannya." Eunha kembali terisak. Airmatanya terus mengalir dari pelupuk matanya.
Jungkook yang melihat itu tak tega, ia sungguh benci melihat wanita menangis. Tangannya bergerak menggapai kepala Eunha dan mengelus-elus kepala Eunha pelan mencoba menenangkan. "Tidak apa-apa. Jangan menangis. Mungkin Jimin lelaki terbaik pilihan Mama mu. Bukankah kalian dulu saling mencintai?"
Eunha terdiam, matanya menatap ke wajah Jungkook dan tatapan nya tertuju pada mata coklat yang menenangkan itu. Jungkook yang di tatap seperti itu membalas tatapan tersebut. Mereka larut dalam tatapan tersebut dan mereka tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedari tadi berada di dekat mereka.
"Kalian ngapain?" kata seseorang sontak mereka tersetak kaget, lalu mereka menoleh ke arah orang yang menegur nya tadi.
"Mama?" Eunha terkejut.
Wanita paruh baya itu menghampiri putrinya dan berhenti tepat dihadapan Eunha. "Jadi gini kamu selama ini? Kamu lebih memilih duduk bareng sama orang lain dan membiarkan Jimin pergi? Dia calon tunangan mu Eun bi" omel wanita itu.
"Aku gak mau bertunangan sama dia Ma. Hubungan kita hanya sahabat" kata Eunha
"Dia calon tunangan kamu dan kamu malah menolaknya? Benar-benar kurang ajar"kata wanita itu
"Aku gak cinta sama dia ma."kata Eunha
"Tau apa kamu soal cinta?"
-----
Vote coment dong biar gue semangat nulisnya.
Belum ada ide nih untuk melanjutkan story BunnyCouple ini.
