9

3 0 0
                                    

"Demi apa?" tanya Yuju tak percaya.

"Beneran,lah. Masa aku bohong?"

"Semudah itu?LO KOK BISA SIH, BI?" teriak Yuju membuatku menjauhkan telepon dari telingaku karena teriakan Yuju yang keras. Aku posisikan tubuhku menjadi duduk di atas kasur lalu memeluk bantal agar lebih nyaman.

"Ya bisa"

"Gila aja. Most wanted baru di sekolah langsung lo embat aja. Gimana seluruh sekolah gak heboh." katanya terheran-heran membuatku memutar mata malas.

"Itu juga kan saran lo"

"Iya-iya gue tau. Tapi saran gue gak pernah seheboh ini tau gak. Lihat aja postingan Jungkook yang langsung rame kemana-mana ngalahin pasar, cuma gegara foto tangan bergandengan."

"Ya gapapa, biar orang-orang makin yakin dan semoga saja Jimin mau berubah pikiran dengan hubungan baru gue ini" Pasti bisa, karena yang gue tau Jimin orang yang gak suka maksa. Apalagi dipaksa. Dan gue gak jadi tunangan sama dia deh. Batin Eunha sembari tersenyum.

"Gue yakin lo bakal jadi bahan pembicaraan murid-murid besok di sekolah."

"Tentu saja, biar Mingyu juga yakin kalau gue udah move on dari dia," walaupun sebenarnya tidak.

____

Eunha berbaring di atas ranjangnya
sembari mengamati tampilan Hp dengan serius. Setelah itu ia duduk dengan mengamati postingan yang baru di unggahnya tadi. Dan sekarang sudah ramai dengan puluhan komentar di Instagram nya.

Padahal ia hanya menggunggah sebuah foto tangan yang saling bertautan yang bermaksud menunjukan kemesraan. Tak lupa menandai seseorang di balik tangan kokoh yang menggandeng tangannya di postingannya, siapa lagi kalau bukan dia, Jungkook.

Jungkook mengiyakan permintaannya walaupun pura-pura tetapi ia mau-mau saja. Ya sudah, demi meyakinkan orang-orang, mamanya, Jimin, dan mantannya. Ia akan mencoba melupakan lelaki itu. Ia berfikir, kenapa Mingyu tak datang kehadapan Mama kalau misal ia serius akan hubungan yang ia jalani dengan Eunha. Tetapi Mingyu malah marah dan memilih memutuskannya.

Eunha diam saja. Sikap lelaki itu sudah menunjukkan bahwa ia sudah tak suka lagi dengannya. Buktinya ia sudah mendapatkan cewek lain dalam waktu singkat.

Eunha mengalihkan pikirannya, ia memilih mengechat Jungkook.

Eunha
Besok jangan lupa jemput gue.
Jungkook
Ok

Eunha kemudian turun dari kamarnya menuju ke dapur, membuka kulkas untuk mengambil bahan-bahan yang akan ia masak. Setelah beberapa menit memasak,  ia pun makan, di ruang makan yang hanya ada dirinya disana. Ruang makan terasa kosong. Tanpa mama, papa dan kakaknya.

Semenjak papanya meninggal, rumah terasa semakin sepi. Mamanya bekerja, Kakak laki-lakinya kuliah di luar negeri dan tinggal Eunha seorang yang masih mau menetap. Menetap di rumah yang penuh banyak kenangan ini.

Tiba-tiba terdengar mobil berderu di luar rumahnya. Eunha pun buru-buru keluar rumah mencari siapa yang datang malam-malam kerumahnya.

Setelah ia membuka pintu, betapa terkejutnya ia dengan kedatangan Mamanya. "Mama"

"Kamu tadi kemana?" tanya Yunha dengan garangnya berjalan menghadap Eunha.

"Aku tadi di rumah kok"

"Kenapa kamu tidak ikut Jimin di butik tante sisil, Eunbi?"

"Aku nggak mau ma"

"Dia itu tunangan kamu."

"Aku gak cinta sama dia ma. Aku gak mau tunangan sama dia"

"Tau apa kamu soal cinta? Jangan pikir perasaan kamu, yang penting nih. Duit. Kamu akan hidup layak dengan mereka."

"Cinta gak bisa di paksakan ma"

"Kamu turutin perintah mama atau kamu akan hidup melarat"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEST OF ME (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang