Eunha sekarang berada di rumah, berbaring di atas kasur dengan boneka hello Kitty menemani kesendiriannya. Eunha sudah pulang dari rumah sakit kemarin dan sekarang ia memilih mendekam di kamarnya daripada sekolah. Ia masih belum siap untuk bertemu mantan pacarnya itu di sekolah nanti.
Tiba-tiba ia merasakan ponselnya bergetar berulang kali. Ia pun segera meraih ponselnya yang ada disampingnya dan membuka hpnya, kali aja Mingyu mengirim pesan kepadanya untuk meminta maaf. Ia tersenyum membayangkan itu. Setelah ia buka, ternyata notifikasi dari operator yang memintanya untuk segera mengisi pulsa. Sial.
Apakah operator itu tak tahu betapa tersiksanya ia saat ini. Ia tertekan dengan paksaan ibunya dan sakit hati karena mantannya memilih meninggalkan nya. Dan sekarang operator itu berani-beraninya memintanya pulsa? Ok, Eunha memutuskan untuk mengganti nomor setelah ini. Ia cukup muak dengan kehidupannya dan sekarang ia makin muak.
Ponsel berwarna pink itu kembali bergetar, Eunha menggeram kesal. Kalau dari operator lagi, ia tak akan segan-segan untuk membanting Hp tersebut. Dengan kesal ia membuka hpnya, dan menemukan notifikasi dari nomor tak dikenal nya.
+62 826 708... Gue udah di depan rumah Lo
Siapa sih, pagi-pagi gini kerumah. Dengan malas ia turun dari kasur dan melangkah menuju ke pintu depan. Dan saat ia membuka pintu tersebut, ia dikejutkan dengan kedatangan ehm, Jungkook.
"Selamat pagi" sapa nya
"Ngapain Lo pagi-pagi kesini hm?"
"Gue mau jemput Lo" jawabnya lagi. Tak lupa dengan senyum manis menghias bibirnya.
"Gue gak sekolah hari ini"
"Ya udah, kamu cepetan mandi gih. Nanti berangkat ke sekolah bareng" ajak Jungkook menghiraukan ucapan Eunha.
"Gak mau. Udah sono pergi!"usir Eunha
"Gak mau, gue mau pastiin kamu udah sehat dan lo bisa masuk sekolah dengan keadaan baik-baik saja. Lo gak masuk ke sekolah juga karena gue dan itu membuat Lo ketinggalan pelajaran. Jadi Lo hari ini harus sekolah" jelasnya membuat Eunha memutar bola matanya malas.
"Kenapa lo kayak peduli banget sih sama gue?" tanya Eunha
"Karena ini tanggung jawab gue" jawab Jungkook membuat Eunha tertegun.
-----
Dengan sangat sangat terpaksa, Eunha duduk berdua di mobil milik Jungkook. Apalagi ia di desak Bibinya dan juga cowok ini untuk bersekolah, membuatnya terpaksa berangkat sekolah hari ini.
Jungkook menyetir mobil dengan tenang, matanya sesekali melirik Eunha yang masih kesal dengan dirinya. Ia terlihat suntuk dan pandangan nya mengarah ke luar jendela. "Lo kenapa?"tanya Jungkook
"Gak papa" jawab Eunha singkat.
"Lo masih mikirin calon tunangan Lo itu?" Tidak. Lebih tepatnya Eunha memikirkan Mingyu. Apa yang akan ia lakukan nanti kalau ia bertemu dengannya. Ia menghela nafas berat, lupakan dia Eunha. Dia udah nggak peduli sama Lo.
Setelah sampai Eunha turun dari mobil, begitu juga Jungkook. Dan saat ia sudah menutup pintu mobil Jungkook pun menghampiri Eunha. "Kelas Lo dimana?"
"Mau ngapain?"tanya Eunha balik
"Anterin Lo"jawab Jungkook
"Gue bisa ke kelas sendiri" sarkas Eunha
"Gue cuma mau pastiin Lo baik-baik aja"jelas Jungkook membuat Eunha memutar bola matanya malas. Alasan macam apa itu?
"Apa Lo gak lihat gue udah baik-baik aja huh?" sungut Eunha menatap tajam Jungkook.
"Kalau lo gak mau, gue gak akan segan-segan nguntit Lo kemana pun" acam Jungkook
"Iya-iya"jawab Eunha pasrah. Mau menolak bagaimana pun ia pasti akan tetap memaksa. Gue cuma mau pastiin Lo baik-baik aja, Eunha sampai hafal.
Eunha berjalan dahulu dan Jungkook berlari menyusul lalu menyamai langkah Eunha. mereka berjalan berdampingan membuat mereka menjadi objek yang tak lepas dari mata orang yang memandang mereka.
Eunha sebisa mungkin bersikap biasa saja, mereka memandang ke arahnya juga bukan ingin memandangnya, tetapi cowok di sebelahnya. Cowok tampan,manis,tinggi,dan perfect membuat siapa saja terkagum-kagum memandangnya. Kecuali, Eunha. Matanya telah dibutakan oleh cinta sehingga membuatnya tidak bisa melihat cowok setampan Jungkook.
Di saat berada koridor, matanya tak sengaja bertemu dengan mata Mingyu yang berjalan ke arah berbeda dari nya. Dengan penuh tekat, Eunha berlari menghampiri cowok tersebut. Dia sendiri tak tahu kenapa dengan dirinya, hatinya bertekad ingin meluruskan semua diantaranya dan mantannya. Ia harus melakukan sesuatu. Dan itu membuat Jungkook menatap Eunha bingung, ia mau ngapain sih?
"Mingyu,gue mau jelasin soal yang kemarin" kata Eunha tepat di depan mantannya itu.
"Jelasin apa lagi? Jelasin soal Lo akan bertunangan?" tanya Mingyu tersenyum picik.
"Gue gak jadi tunangan. Lo mau balikan sama gue kan?" pinta Eunha.
Jungkook berjalan menyusul Eunha lalu berdiri di belakang Eunha. Ia sedikit bingung. Jadi siapa cowok yang ada di depan Eunha ini?
"Balikan? Lo aja mau tunangan. Lo mau jadiin gue pacar gelap Lo?" tanya Mingyu sedikit emosi.
"Bener, gue gak jadi tunangan sama dia",
Tiba-tiba ponsel Eunha berbunyi, Eunha mengambil ponselnya dari saku, dengan sigap Mingyu mengambil ponsel itu dan melihat notifikasi yang keluar dari Hp tersebut.
Mama
Nanti pulang sekolah, langsung ke butik Tante Sisil sama Jimin, ya. Tante Sisil udah buatin beberapa gaun untuk tunangan kalian besok.Mingyu membaca pesan tersebut dengan geram, dengan perasaan marah ia mengarahkan Hp itu ke depan wajah Eunha. "Gak jadi? Lo bilang gak jadi?" Tanya Mingyu dengan suara di tekankan.
Eunha tersentak, matanya berkaca-kaca, ia menatap sendu wajah Mingyu. Mingyu meraih tangan Eunha lalu memberikan Hp pink tersebut ke tangan Eunha.
"Berhenti ganggu gue. Cewek Munafik" Mingyu berbalik lalu pergi meninggalkan Eunha.
"Ini gak seperti yang Lo pikir Mingyu. Gue masih cinta sama Lo" Ucap Eunha dengan air mata tumpah dari pelupuk matanya. Ia menangis tersedu-sedu.
Jungkook tersenyum masam, jadi ini yang menyebabkan Eunha menolak tunangan dengan sahabatnya sendiri. Ia pun menghampiri Eunha dan berdiri di depannya. "Udah, gak usah dipikirin. Cowok ganteng banyak kok. Salah satunya gue"kata Jungkook dengan senyuman percaya dirinya.
"Berhenti ganggu gue!" seru Eunha lalu pergi melewati Jungkook. Mata Jungkook membulat tak percaya. Cowok gans kayak gue di abaikan?
Jungkook menghela nafas panjang lalu berbalik pergi menuju kelasnya. "Tak apa lah gu di abaikan, yang mau sama gue banyak kok"
____
Ada yang ngebias Jungkook?
Sebagai author yang baik. Saya akan menamatkan cerita ini sampai ending kurang lebih sampai 30part lah. Terserah kalian mau baca atau Ndak yang penting saya sudah menuntaskan tugas saya. Semoga kalian gak kecewa.
Mau happy end or sad end?
