Bab 5 (Check Everything)

33 7 0
                                        

Setelah mendapat beberapa list nama yang mengikuti acara. Aku memutuskan kembali kesekolah dan
mewawancarai mereka dengan membawa surat perintah.

Aku mewawancarai mereka semua. Hasilnya? Nothing. Aku tidak mendapatkan apapun.

Aku duduk di depan sekolah dengan frustasi. Termenung dan tenggelam dengan misteri misteri di kepalaku. Apa yang harus aku lakukan? Come on. Thinking out side the box!!!

Aku termenung sampai tidak terasa hari sudah mau malam. Bahkan anak-anak sudah tidak ada satupun yang disekolah. Disitu aku melihat truk sampah mulai melakukan pekerjaannya. Apakah aku harus mulai dengan sampah? Baiklah. Akan aku coba.

Aku memperkenalkan diri dan memberitahukan niat ku kepada bapak tersebut.

"Boleh, asalkan jangan lama lama. Aku mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukan." Ujarnya

Aku mengangguk dan mengeluarkan sarung tangan ku, untuk berjaga jaga jika dapat bukti.

Setelah mengorek beberapa tong sampah aku mulai sedikit kelelahan dan tidak mendapatkan apapun.

"Hei, anak muda. Sudah selesai? Aku benar-benar banyak pekerjaan." Ujarnya

"Bisa kah anda memberikan ku waktu beberapa menit lagi? Kumohon." Ujarku

"Baiklah nak, aku akan membantu mu. Apa yang harus aku cari? Ujarnya

"Mungkin yang berbeda dengan sampah yang lain. Mungkin jika ada bercak darah. Intinya berbeda dari biasanya." Ujarku sambil mengelap keringat yang jatuh di hidung ku.

Kami pun memulai pekerjaan yang menjijikkan itu. Aku bersyukur dia meringankan beban ku.

"Hei, apakah sarung tangan berbeda dari yang lain? Tanya nya

"Hmm mungkin tidak, anak anak memakai nya sewaktu praktek di laboratorium" ujarku

"Dan jika ada darahnya membuat dia berbeda dari yang lain? Ujar bapak tersebut dan aku langsung menoleh ke arah nya.

"Ini dia yang aku cari!! Terimakasih banyak pak!!" Ujar ku

"Sebagai imbalan, kau harus membantu melakukan pekerjaan ku. Beberapa kompleks lagi baru pekerjaan ku siap. Jika tidak dibantu aku akan terlambat untuk makan malam. Istri ku akan mengamuk." Ujarnya

"Ayayy captain. Aku siap membantu mu apa aja." Ujar ku menaiki mobilnya.

Setelah membantu bapak tersebut. Aku kembali ke kantor ku dan langsung menuju lab forensik.

"Hey Abby. Aku mempunyai sesuatu untuk mu" ujarku menyodorkan sarung tangan sebagai bukti ku.

"Jika dapat sesuatu segera laporkan kepadaku" ujar ku sambil melihat lihat beberapa kasus yang ditangani olehnya.

"Apa itu Abs? Tanyaku sedikit meracau pekerjaannya

"Ini kasus pak Dino. Dimana setetes darah jika dijatuhkan di tempat yang berbeda akan menghasilkan pola yang berbeda pula. Misalkan di kain dia akan meresap dan membulat sempurna. Sama halnya di keramik halus, tetapi lebih mengkerut. Di keramik kasar dia akan berpencar tetapi tidak terlalu hancur dan masih sedikit tersisa bulatan. Berbeda pula halnya jika di aspal, darah tersebut akan hancur. Keping keping darah sangat kecil akan menyebar kemana mana." Ujar Abby panjang lebar

"Oke abs, lanjutkan pekerjaan mu. Kumohon periksa bukti ku dengan cepat." Ujarku pergi dari lab forensik. Jika Abby sudah berbicara maka dia akan lupa diri. Karena dia hanya mau bicara untuk hal hal yang ia sukai.

Sambil menunggu hasil lab, aku memutar ulang video wawancara ku bersama murid murid yang mengikuti acara itu. Sepertinya ada yang salah dengan salah satu keterangan murid ini. Aku memulai rekaman wawancara nya.

"Apa ada yang aneh saat malah pembunuhan itu? Tanyaku di rekaman itu

"Menurut ku tidak ada yang aneh. Tetapi aku hanya heran, kenapa Zikri dan Alya bertengkar sebelum ia mengutarakan cintanya kepada Alya? Mereka kelihatan seperti berdebat. Aku tidak terlalu jelas nampak siapa yang berdebat dengan nya. Tetapi aku seperti melihat Alya yang berdebat dengan Zikri. Tetapi setelah perdebatan mereka, Zikri mengutarakan cintanya kepada Alya. Mungkin mereka sudah baikan" ujarnya

"Baiklah anda bisa keluar" ujar ku direkaman.

Tiiitt. Pertanda rekaman habis

"Apa maksudnya ini? Kenapa aku tidak menanyakan lebih lanjut kepadanya. Apakah aku secapek itu?"

Aku mengeluarkan ponsel ku dan mengirim pesan ke Alya di sosial media ku.

"Hei, apakah kau benar-benar melihat ada orang yang bicara dengan Zikri sebelum dia mengutarakan cintanya kepada mu? Ujar ku mengirim pesan

"Positif pak, emang ada orang yang berbicara dengannya. Seperti sedikit berdebat kurasa. Dan yang aku pastikan dia adalah perempuan." Ujar nya membalas pesan ku

"Baiklah jika itu keterangan mu." Balasku

"Aku tidak berbohong. Sungguh" balasnya yang hanya aku read saja.

Double YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang