Bab 7 (Nothing)

32 5 0
                                    

Jika seseorang dalam terancam. Tidak tau bagaimana lagi supaya mereka tutup mulut. Membunuh adalah jalan pintas terakhir. Itulah salah satu alasan membunuh.

Tetapi apakah anak SMA bisa mengancam sampai orang orang merasa sangat terancam? Kurasa tidak.

Korban baru ku ialah anak sebatang kara. Ia tinggal di kos kosan dimana pemilik kos tidak peduli sama sekali tentang penyewa nya. Tidak ada informasi yang bisa diambil dari sana. Aku memutuskan kembali mencari kesekolah.

Aku mulai frustasi karena selalu mendatangi sekolah ini. Aku mulai dengan orang yang paling dekat dengan korban baru ku.

"Namaku Neva. Aku sebangku dengan Rio. Dan aku tidak ada hubungannya dengan ini. Bapak bisa menanyakan Nisa. Akhir akhir ini dia dekat dengan gadis itu. Hayolah. Aku harus belajar." Ujar nya

"Bisa kau panggil kan dia untukku? Kau boleh pergi." Ujarku

"Baiklah." Ujarnya pergi

Seorang gadis familiar pun masuk ke ruangan ku.

"Anda tetangga Zikri. Apa hubungan mu dengan Rio? Tanya ku

"Yap, aku orang yang kau temui beberapa hari yang lalu. Hubungan ku dengan Rio hanya hubungan seperti teman. Kami sekelas, tidak mungkin aku tidak dekat dengan siapapun. Seseorang harus berteman untuk mendapatkan keuntungan." Ujarnya

"Jadi kau berteman dengan Rio untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan apa? Tanya ku

"Keuntungan seperti anak sekolah biasa. Dia orang yang sangat pintar. Dia bisa belajar dan mengerti sendiri pelajaran sekolah. Dan jika berteman dengannya aku akan diajari mengenai pelajaran sekolah. Itu membuat aku untung." Ujarnya

"Baiklah. Kupikir tidak ada yang salah dengan itu. Kau bisa kembali kekelas mu." Ujar ku pergi

Aku melihat sekeliling sekolah. Berjalan di lorong kelas kelas. Dan aku melihat keributan. Dan seluruh murid perempuan berlarian. Aku pun melihat Alya juga berlari dan aku memberhentikan nya.

"Hei apa yang terjadi? Tanya ku

"Dikelas ku ada murid baru. Kemarin dia baru masuk. Ya mungkin karena 2 orang sudah tiada dikelas ku, jadi mereka memasukkan nya kesini. Kau tau? Dia orang yang sangat tampan. Kupikir aku akan melupakan Zikri dengan cepat." Ujarnya

"Benarkah? Benar benar tampan? Bukannya Zikri paling tampan disekolah ini?" Tanyaku

"Zikri memang tampan. Tetapi dia sudah mati. Kupikir aku harus mencari orang yang baru." Ujar Alya

"Dasar anak SMA. Bisakah kau memberi tau ku tentang Nisa teman sekelas mu? Ujar ku

"Nisa? Hmm anak yang baik, pintar. Dia juara 1 dikelas ku. Dan yang aku tau tetangga Zikri. Hanya itu yang aku tau." Ujarnya

"Saat kau dekat dengan Zikri kau tidak iri melihatnya dekat dengan Zikri? Ujarku

"Untuk apa iri untuk orang seperti dia? Aku tau dia cantik. Tapi cewek pendiam dan geek seperti dia tidak akan di lirik oleh Zikri. Aku sibuk mau melihat anak baru. Sudah ya." Ujarnya pergi

Ternyata karena ia seorang yang pintar dan geek alasan ia mendekati Rio. Orang pintar berteman dengan orang pintar y'know. Kenapa aku mencurigai murid seperti itu. Aku kembali ke kantor ku.

***

"Hey dok. Ada yang kau temukan? Tanyaku keruang autopsi

"Hey nak. Biasanya mayat yang aku autopsi akan memberikan kepadaku sesuatu sebagai petunjuk. Setidaknya hanya sedikit atau kecil. Tetapi korban ku di kasus mu tidak memberi ku petunjuk apapun." Ujar dokter

Double YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang