You were My First Love, You were My True Love...

150 14 0
                                    

Jam ketiga kosong. Guru Geografi tidak masuk dan tidak ada guru pengganti. Yang ada hanya tugas untuk merangkum bab tentang Benua Eropa. Bisa dibayangkan bagaimana gaduhnya murid-murid kelas XI-C yang hanya berisikan kurang dari separuh, berhubung sebagian besar sudah bermigrasi ke luar kelas.

Di deretan bangku belakang, tampak Andro dan teman-teman cowoknya tengah tertawa terbahak-bahak mendengar cerita kocak Toni. Cowok satu ini memang memiliki beribu-ribu stok cerita kocak dan teka-teki konyol yang dikumpulkannya dari berbagai sumber. Mulai dari yang paling gres sampai yang sudah kadaluarsa. Seperti kali ini, kelar dengan cerita lucunya, ia memberikan teka-teki.

Toni berdehem, "Ini ada hubungannya sama IPA!" ujarnya, "Kenapa bulan nggak keluar siang-siang?"

Aryo, si ahli IPA, yang tidak pernah mendapatkan nilai dibawah 8 untuk mata pelajaran tersebut, mengernyitkan keningnya, "Karena rotasi bumi menyebabkan pergantian siang dan malam. Matahari keluar siang sementara bulan keluar malam. Bener kan?" jawabnya.

"Teori banget lo! Salah!"

"Karena kalau yang keluar siang namanya matahari!" teriak Taufik cepat.

Toni terbahak, "Nenek-nenek juga tahu! Salah!"

"Emang apaan sih?" Aryo penasaran.

"Nggak ada yang tau nih? Masa gitu aja nyerah." Toni meledek.

"Iya... Nyerah deh..."

"Nih... Denger ya, si Bulan nggak mau keluar siang-siang karena takut kulitnya jadi hitam!"

Teman-temannya tertawa.

"Kagak lucu!" komentar Taufik kesal.

"Alay." timpal Aryo.

Toni mengendikkan bahunya, "Weits... Kagak boleh sewot. Oke... Ada lagi nih..."

Toni menghentikan ucapannya ketika mendapati Nina sudah berdiri di hadapan mereka. Seketika tawa cowok-cowok itupun terhenti.

"Ndro, praktikum Bio nanti gue sekelompok sama lo ya?"

"Wah..., kalo urusan itu, lo mending tanya ketuanya tuh, si Fahmi." ujar Andro sambil menunjuk Fahmi.

Nina mengalihkan pandangan pada Fahmi, "Mi, gue boleh ikut kelompok lo gak?" pintanya.

Fahmi tersenyum genit, "Boleh... boleh... Apa sih yang nggak buat Nina?" godanya, disambut tawa riuh teman-temannya.

"Usaha jalan terus!" celetuk Taufik.

Nina tersenyum senang, "Thanks ya, Mi. Lo baik banget deh." ujarnya. Dialihkannya pandangan kembali pada Andro. "Ndro, lo mau nerangin pelajaran Kimia yang tadi nggak? Gue kurang ngerti nih."

Andro terdiam sejenak, berpikir. Dirasakannya Taufik, yang duduk disebelahnya, menyenggol lengannya.

"Boleh deh." ujar Andro pada akhirnya, "Tapi entar aja ya, pulang sekolah. Sebelum gue bola."

"Oke. Thanks ya Ndro."

Nina berlalu.

"Ckk... ckk... ckk... Kayaknya dia ngejar-ngejar lo banget Ndro." komentar Fahmi.

"Ngaco lo!"

"Taruhan sama gue? Dia pasti lagi pdkt sama lo." timpal Taufik mengompori.

"Nggak usah di bahas! Rese' banget sih lo?"

"Udah deh Ndro. Jadiin aja. Gak rugi ini." celetuk Toni.

"Nantangin ya lo? Gue hajar juga nih!"

Teman-temannya tergelak.

"Sok lo! Rugi tahu." goda Riko.

🎶

Sweet Revenge (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang