Lea... How Long Will You Still Want Me to Want You?

155 12 1
                                    

"Hari ini kita kemana?" Agni bertanya sambil menyantap mie gorengnya.

Pagi itu, ia dan kedua sahabatnya sedang menyantap sarapan pagi mereka.

Hari ini adalah hari kedua mereka di Batam. Mereka memang sudah berencana untuk menghabiskan liburan kali ini di pulau yang terkenal sebagai pusat industri itu. Selama di Batam, mereka menginap di rumah Agni. Keluarga Agni memang tinggal di Batam. Setiap libur sekolah, ia pasti pulang ke Batam.

"Ke pantai lagi yuk?" usul Najla.

"Bentar. Gabung sama Abang gue aja gimana? Kebetulan dia juga mau ke vila bokap di pinggir pantai Lagoi Bintan. Deket kok dari sini. Tempatnya asyik banget loh. Gimana kalo kita ikutan nginep disana?"

"Lo yakin Abang lo mau? Ntar kita ganggu lagi." tanya Najla menanggapi usul Agni itu.

"Yakin deh. Lagian dia juga ngajak temen-temennya. Dia biasa ngabisin liburan disana kok. Dia kan kuliah di Singapura. Jadi sering banget ke Bintan kalo libur." tutur Agni meyakinkan.

"Ya udah. Mau gak, Le ?" Najla meminta persetujuan.

Lea mengangguk setuju.

"Makannya yang banyak say." komentar Najla sambil memperhatikan Lea yang terlihat malas-malasan menghabiskan sarapannya itu.

Lea tersenyum.

Selang beberapa waktu kemudian tampak tiga orang cowok memasuki ruang makan.

"Nah, ini dia yang gue tunggu-tunggu." ujar Agni menyambut abangnya yang datang bersama teman-temannya itu.

Aga, abang Agni, menoyor kepala adiknya perlahan, "Tumben lo seneng bener ngeliat gue. Kayaknya ada 'u' di balik 'b' nih!"

Agni nyengir, "Tau aja lo!" ledeknya, "Oh ya, girls, kenalin, ini abang gue yang super jelek itu. Namanya Aga." ujarnya memperkenalkan Aga pada teman-temannya.

Aga memelintir lengan adiknya ke belakang, "Ngomong sekali lagi, gue cium lo!" ancamnya.

Agni berteriak, "Idih!!! Najis banget!!!" ujarnya sambil berusaha membebaskan diri, "Aga!!! Gue tendang lo!!!"

Aga tergelak, "Ampun nggak?" ancamnya sambil mencium pipi adiknya keras-keras.

"Aga... Lepasin gue!!! Geli banget sih lo!!!" protes Agni.

Semua yang ada di ruangan itu tergelak.

"Udah Ga. Lo incest ya?" komentar salah seorang temannya.

Aga tersenyum, "Cuma ini cara yang paling ampuh untuk menghadapi si songong ini." ujarnya sambil melepaskan Agni.

Agni mengusap pipinya keras-keras, "Geli!!!" ujarnya bergidik.

"Cium lagi ya?" ancam Aga.

Agni cemberut, "Udah ah, Ga. Serius nih."

"Loh, kan elo duluan yang nantangin?"

"Udah ah! Nyerah gue."

Aga mencibir, "Belagu sih lo!"

"Ya udah. Kenalin nih temen-temen gue." ujarnya sambil memperkenalkan temannya satu-persatu.

Aga menyambut uluran tangan cewek-cewek itu.

"Kenalin juga temen gue." ujarnya memperkenalkan kedua orang temannya, seorang cowok lucu berambut sedagu, yang tadi menuduh Aga incest, dan seorang cowok keren, tinggi, berambut cepak.

"Mario." ujar si lucu memperkenalkan diri, dijabatnya tangan ketiga cewek itu satu-persatu.

Tiba giliran si cepak, "Dion." sapanya sambil mengulurkan tangannya. Sesampainya dihadapan Lea, ia berhenti sejenak.

Sweet Revenge (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang