04

1K 110 0
                                    

"Gilaa!! Tugas apaan sih ini anjir. Gue gak ngerti cara edit editan gini" Jae frustasi melihat hasil editing skill nya yang ternyata dibawah rata rata. Jae merebahkan tubuhnya yang pegal di tempat tidur, meregangkan otot ototnya sambil berharap ada bantuan datang.

Tugas Bahasa Indonesia, Jae dan teman sekelas disuruh buat drama gitu. Nah awalnya Jae minta jadi sutradara bertujuan agar tidak muncul di dalam deama, tapi kemarin teman teman setuju kalau sutradara harus bisa mengedit, kan minta dimutilasi.

"Ngapa sih lo sat?" Tanya Yugyeom yang baru saja memasuki kamar Jae, dia memang biasa main ke rumah Jae, dan asal nyelonong gitu aja masuk kamar.

"Siapa lo?" Sahut Jae pura pura gak kenal melihat kedatangan Yugyeom. "Kyum ganteng, dari khayangan" Yugyeom mulai duduk di samping Jae, melihat pekerjaan apa yang Jae lakukan di laptop.

"Anjir, cacad begini editannya" Katanya yang entah mengejek atau prihatin. "Ya makanya buatin, gue mana bisa ngedit" Ucap Jae memelas, demi nilai 90 ini bosku.

"Gue juga gabisa sih hehehe"
Sahut Yugyeom dengan cengiran menyebalkannya, pokoknya ngeselin. "Tapi, temen gue bisa. Gue suruh bantuin deh, siapin aja nih makanan minuman buat gue berdua sama dia" Timpal Yugyeom. Kalo urusan makan minum mah gak masalah, yang penting nilai kelompok Jae tinggi pikirnya.

Yugyeom mulai meminta bantuan temannya yang dia bilang pandai dalam edit mengedit. Jae memilih untuk menonton video, melihat konten mukbang idolanya. Dan dikejutkan dengan ucapan Yugyeom, "eh bisa nih dia. Tapi gamau kesini karna gaenak maen ke rumah cewe, ketemuan dimana gitu"

"Yaudah ketemu di pizza hut ajalah, nanti gue yang bayar makanannya" Sahut Jae, pizza hut cukup terjangkau di dompet Jaena. Jadi untuk itu, jangan terlalu dipermasalahkan. "Gue ikutan dong, gamau tau. Menghindari kejadian tidak mengenakkan pada Jaena" Kata Yugyeom yang sebenarnya menjijikan.

***

"Anjir, temen yang lo maksud itu si Jungkook?"
Tanya Jae kaget, karena satu satunya orang yang bisa dia lihat adalah Jungkook dengan laptopnya yang ada di meja.

"Ya iya, emang gue tadi gaada bilang sama lo?"
Tanya Yugyeom yang Jae tanggapi dengan gelengan. Tanpa menghiraukan reaksi Jae, Yugyeom meninggalkan Jae untuk menyapa Jungkook "Woy bro!" Bukan menyapa, tapi meneriaki.

"Eh? Udah dateng" Sahut Jungkook yang mungkin belum sadar dengan keberadaan Jae disekitarnya. "Lo udah ta—Loh ada Jaena?" Jae menggaruk tengkuknya yang sama sekali gak gatal lalu duduk di sebelah Yugyeom.

"Ayo dah langsung aja editnya. Edit beginian ga sebentar soalnya" Ucap Jungkook yang membuat Jae buru buru mengeluarkan laptop nya dari tadi. Sambil Jungkook mengedit, sesekali mereka ngobrol berdua. Iya berdua, si Yugyeom pindah ke meja sebelah karena malas jadi nyamuk katanya.

"Ini tugas bahasa ya?" Tanya Jungkook. "Iya nih, lo udah buat yang kek beginian?" Jungkook mikir, dia sebenarnya lupa. "Udah sih, tapi gue ga lewat video. Gue langsung tampil di aula sekolah gitu." Jae merasa bersyukur, kalau Jae adalah Jungkook mungkin dia akan merelakan nilai 90 nya karena malu menjadi bahan tontonan.

"Ehm ini mau diisiin nama kelompok gak?" Tanya Jungkook diakhir proses mengedit. "Boleh deh" Jae mulai menyebutkan satu persatu  nama anggota kelompoknya. Setelah selesai, Jungkook meregangkan tubuhnya yang pasti sangat pegal "Akhirnya, selesai"

Setelah selesai, baru dah mereka berdua mulai makan. Si Jungkook tadi gak mau makan, biar selesai dulu katanya. Jadi cuma Yugyeom aja yang makan duluan, makanya dia betah sendirian di meja sebelah.

"Pesen lah, tanda trimakasih gue untuk yang ini sama yang kemarin" Ucap Jae yang diakhiri dengan kekehan kecilnya mengingat kejadian tempo hari. "Ah enggalah. Masa dibayarin, ga enak lah"
Sahut Jungkook. Ya seharusnya zjae yang gaenak, udah dibantuin malah gak bayarin makan kan.

"Gak lah, gue aja" Setelah sesi berdebat siapa yang membayar, Jae memanggil mbak mbak berbaju merah yang sedang membersihkan meja.

Kita makan berdua sesekali ngobrol untuk tahu satu sama lain lebih dalam atau bahkan saling bercanda, tapi itu semua tak luput dari godaan Yugyeom yang memang ngeselin.

Selesai makan, Jae dan Yugyeom buru buru pulang karena Papa Yugyeom mau balik tugas ke Korea lagi. "Makasih ya Jungkook, editan lo bagus banget pokoknya" Puji Jae.

"Sama sama, jadi terbang nih gue hehehe"
Sahut Jungkook. "Sok kalem lo berdua" Cibir Yugyeom yang mulai enek menjadi nyamuk diantara mereka.

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang