Altair
○○○
Terhitung sudah seminggu Orion kembali bersama Ail.
Dan Alta sekarang lebih menjadi pendiam sama--atau bahkan lebih parah--seperti saat Auriga melupakannya dulu.Dan sekarang Alta sedang berada didalam perpustakaan, bersama Alfa.
Bahkan sekarang Alta lebih suka menghabiskan waktu istirahatnya dengan membaca buku dibandingkan membeli makanan dikantin.Telinga Alta tersumpal Eearphone putih.
Lagu Count on me - Bruno Mars mengalun merdu, membuat Alta mau tidak mau mengingat Orion.Disaat lelaki itu menyanyikan lagu untuknya, didalam kelas.
Semuanya terasa asing dimata Altair sekarang, tidak ada lagi canda tawa hangat yang biasanya selalu terlontar dari bibir Orion.
Semuanya kembali seperti saat ia tidak mengenal lelaki itu.
Hanya kehidupan biasa, monoton.Lalu Alta tersentak saat mendengar suara bel berbunyi.
Alfa terkekeh geli.
"Lo baca apaan? Lima belas menit itu lembar kaga dibalik balik? Terus pas gue lepas itu earphone juga gak kerasa?" tanya Alfa mengejek sahabatnya itu.Alta linglung, lalu gadis itu ikut tertawa menyadari tenyata ia melamun.
"Yaudahlah. Ayok balik ke kelas."
○○○
Alta dirumah sendirian, sekarang jam menunjukkan pukul 15.30
Altair duduk dihalaman belakang rumahnya, disebuah kursi panjang yang terbuat dari kayu.Gadis itu membaca novelnya, sambil sesekali menyuapkan sesendok eskrim kedalam mulutnya.
Telinganya disumpal earphone seperti biasa.
Alta terlihat sangat fokus terhadap bacaan dihadapannya.Sampai ia merasa earphonnya dilepas dari samping. Ia menoleh, ternyata Auriga.
"Eh? Dari kapan disitu Ga?"
Auriga tertawa kecil.
"Baru aja sampai."Alta mengangguk anggukan kepalanya.
"Kenapa?""Enggak pa-pa. Saya mau bilang selamat ulang tahun Ta, sehat selalu." ucap Auriga sambil tersenyum manis, menampilkan sebuah gingsul kecil.
"Ha? Aku ulang tahun?" tanya Alta lalu mengecek tanggal di ponselnya.
Auriga mengangguk.
"Kok di hapeku masih tanggal 30 oktober?"
Auriga mengernyit lalu mengambil alih ponsel Alta, lelaki itu terkekeh.
"Ini tahunnya aja masih tahun 2016 Ta."
"Ha? Seriusan?"
"Iya, sekarang itu tanggal Tiga November."
Alta menggaruk kepalanya bingung.
"Saya punya kejutan buat kamu. Saya tutup ya mata kamu?" tanya Auriga meminta persetujuan.
Alta mengangguk ragu, lalu Auriga menutup matanya dengan sebuah kain.
Lelaki itu menuntun Alta masuk kedalam rumah.Saat sampai, lelaki itu melepaskan ikatan kain itu.
Pandangan Alta sedikit buram.
Lalu hal yang ia lihat pertama kali adalah sebuah boneka besar.
Ada seseorang yang memegangnya dibelakang boneka itu.Alta tersenyum, itu pasti Auriga.
Gadis itu berjalan maju kedepan, lalu saat boneka itu diturunkan Alta menghentikan langkahnya.
Ia terkejut."Selamat ulang tahun Altair," ucap lelaki itu.
Itu Orion.
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAIR.
Non-Fictionbeberapa part saya private, jadi kalo mau baca follow saya dulu. bukan untuk apa apa, karena ada beberapa hal yang mirip kisah nyata saya. Satu lagi, cerita ini re-plublish dari work aksara. I hope you enjoy it!❤