Part 2 - Be My Girlfriend

667 60 18
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

BLACK N' WHITE LOVE

Part 02

💎💎💎

Keesokkan harinya, di suasana pagi menjelang siang tampak beberapa orang berpakaian serba hitam masih berada di depan makam yang baru itu. Taehyung tersenyum menatapi foto ibunya yang berada di atas makam. "Gwenchana eomma, kau sudah berjuang keras melawan kanker otakmu itu dan aku akan tetap tersenyum,"

"Taehyung?"

Daniel khawatir melihat Taehyung sejak dari rumah duka hanya sesekali menunjukkan wajah dukanya. Bibir Taehyung malah lebih banyak membentuk senyum manis dibandingkan senyum sedihnya. Membuat beberapa orang-orang berbisik buruk tentang dirinya.

"Taehyung, kalau kau mau menangis, menangis saja," bujuk Daniel sambil memegangi bahu namja disampingnya. "Oh aniyo, aku tidak akan menangis, Appa-ku juga tidak menangis kan. Eomma melarangku untuk menangis jika dia pergi. Aku harus banyak tersenyum."

"Tapi bukan disituasi seperti ini Tae?" sambung Bambam yang telah berdiri disamping Taehyung lalu meletakkan setangkai bunga putih di atas makam dan membungkuk sekilas. Namja keturunan dari Thailand itu melihat sekilas ke ayahnya Taehyung yang juga tidak meneteskan airmatanya sejak di rumah duka. Setahunya, tindakan seperti itu sangat tidak sopan. Dengan tidak menunjukkan rasa kehilangan, tanpa mengeluarkan setetespun air mata.

"Keturunan ternyata," dumelnya dalam hati.

Seorang namja lain muncul lalu meletakkan bunga putih yang sama di atas makam tersebut. Taehyung mendelik untuk melihat sosok itu, lalu matanya melotot tajam.

"Eomma mianhae, aku baru datang," ucap Hyungsik sambil membungkuk badan sekilas. Taehyung geram melihat namja yang harus diakuinya sebagai kakaknya. Mereka satu ibu tapi ayah mereka berbeda hingga marga yang diperoleh pun tidak sama.

"Kau masih ingat eomma?" geram Taehyung kesal. "Sibuk dengan duniamu sendiri hah?"

Daniel segera berdiri diposisi tengah agar kakak beradik tidak akur itu tidak saling tinju di depan makam ibu mereka. Hyungsik melihat ke arah Taehyung sejenak. Kemudian ia menatap makam ibunya lagi sambil membungkuk.

"Oi, apa pantas kau berada disini, didepan makam eomma!!" teriak Taehyung. "Kim Taehyung, berhenti, jeball," Kim Raewon segera menghentikan putranya itu.

"Mianhae, ahjussi, aku pamit," Hyungsik menaruh hormat pada ayah tirinya itu. "Nee, pergilah, sebelum kalian bertengkar lagi,"

"Yha, kenapa kau harus datang!!" teriak Taehyung.

Plak! Raewon yang kesal menampar pipi kiri putranya itu agar sadar. "Astaga, malah aku yang ditampar?" Taehyung memegangi pipinya dengan mata melotot.

"Jangan permalukan Appa, jaga sikapmu di depan makam eommamu,"

Taehyung yang geram itu segera pergi dari hadapan ayahnya dan kelima temannya dengan setia mengikuti.

Mereka berlima berkumpul di atap sekolah, sementara Hoseok tidak ikut, dia harus menggantikan ayahnya menjaga toko. Lalu Daniel, Guanlin, Youngjae dan Bambam membiarkan Taehyung berdiri di tepi gedung.

"Eomma, gwenchana!!!" teriak Taehyung kencang. "Eoh, gwenchana, aku akan baik-baik saja tanpamu, eomma tidak perlu repot lagi mengurusku, nee," serunya sambil menatapi langit cerah. "Jangan khawatirkan aku dan Appa. Aku akan ingat untuk makan, nee, banyak teman bodohku yang bakal mengingatkan,"

Keempat temannya langsung menoleh dengan tatapan tajam. Rasa iba mereka melihat Taehyung menguap sekejap.

"Gwenchana," lirih Taehyung lalu menutupi wajahnya dengan tangan. Empat temannya pura-pura tidak melihat dan mengalihkan wajah dengan kondisi Taehyung masih tetap berusaha menyembunyikan tangisannya.

BLACK N' WHITE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang