M : 30

3.1K 369 25
                                    










Happy reading 🍃🍃





"Joongwook-ah.. Kapan kau menjalankan tugas mu hmm?? Hyung sudah lelah menunggu mu..." tanya nya pada joongwook.

"Secepatnya jika hyung mau" jawab joongwook.

Jongin tersenyum smirk lalu menganggukan kepala nya, "Bagaimana minggu depan?? Aku sudah menyiapkan semua nya dan tinggal jalan sesuai rencana"

Joongwook terkejut saat mendengar perkataan jongin.

"A-apa itu tidak terlalu cepat?"

"Tentu tidak adik ku. Aku ingin segera menyelesaikan masalah ini" ujar nya.

"Baik, terserah hyung saja"


***


Sena dan junmyeon sedang pergi ke rumah sakit. Tak terasa kandungan nya sudah cukup sembilan bulan dan mereka tinggal menunggu buah hati mereka keluar. Sena sangat berharap anak pertama nya ini lahir dengan keadaan sehat tanpa lecet apa pun.

"Junmyeon-ah...aku bosan di sini terus..aku ingin pulang..." rengek sena. Ia benar-benar ingin pulang. Namun, dokter kandungan nya tidak mengizinkan nya pulang. Ia takut sena tiba-tiba mau melahirkan.

Junmyeon menyunggingkan senyuman nya lalu ia mengusap pucuk kepala sena.

"Aku tahu sena...tapi kau tidak ingat apa kata dokter tadi?? Bagaimana jika kau sakit perut lagi karena ingin melahirkan?"

"Aku tidak mau melihat kau kesakitan seperti itu, aku tidak mau. Jadi tetap di sini. Aku akan menjaga mu. Aku tidak akan kemana-mana" ucap junmyeon sembari menautkan tangan nya ke tangan sena.

"Terima kasih junmyeon-ah" ucap sena. Hanya itu yang bisa ia katakan.

"Kau istirahatlah, kau pasti lelah" suruh sena dengan suara lembut nya.

"Nanti saja, aku masih ingin melihat wajah mu lebih lama"

Sena terkekeh mendengar perkataan junmyoen.

"Iya, lihatlah"

***

Matahari berganti bulan. Baekna dan baekhyun duduk di balkon lantai paling atas.

Baekhyun akan segera mengirim baekna ke Amerika.

"Baekna, lusa kau harus pergi ke Amerika"

Dengan cepat baekna menatap baekhyun dengan ekspresi tidak mengerti.

"Amerika?? Untuk???"

"Oppa mau menuntaskan misi oppa. Oppa sudah tahu semua nya dan rencana juga sudah di pasang dengan baik. Oppa tidak ingin kau terlibat lagi dalam misi oppa, kau mau kenapa?? Karena kau adalah kunci kelemahan oppa. Jika mereka menangkap mu atau berbuat jahat pada mu, oppa harus bagaimana? Oppa bisa gila" jelas baekhyun panjang lebar.

"Oppa tidak ingin kau terluka, karena di dunia ini hanya kau yang percaya dengan oppa" ucap baekhyun.

Baekna mendekatkan diri nya pada baekhyun lalu ia menghamburkan sebuah pelukan hangat untuk baekhyun.

"Aku selalu percaya dengan oppa"

Baekhyun membalas pelukan baekna.
"Terima kasih baekna" ucap baekhyun pelan.

Lalu baekna melepas pelukannya dan menangkup kedua pipi baekhyun.

"Oppa, tadi oppa bilang apa???" tanya baekna.

Baekhyun mengerutkan keningnya. Apa ada yang salah dengan pengucapan nya.

"Oppa bilang terima kasih. Memangnya kenapa??"

Tawa baekna pecah, tawa nya keras sekali hingga membuat baekhyun bingung.

"Kau kenapa baekna? Apa kau baik-baik saja??"

Tanya baekhyun sambil meletakan punggung tangan nya ke kening baekna.

"Kau kenapa??"

"Oppa...hahaha" baekna tertawa hingga sakit perut.

Baekhyun semakin tidak mengerti apa yang terjadi dengan baekna. Baekhyun menunjuk diri nya sendiri. Apa yang lucu dengan diri nya.

"Oppa kenapa??"

Lalu baekna mengatur nafasnya setelah tertawa tadi.

"Oppa aneh..."

"Aneh??" baekhyun semakin tidak mengerti.

"Hm. Aneh. Aneh karena mendengar oppa bilang terima kasih. Oppa tahu,sekian lama aku sudah tidak pernah mendengar oppa bilang terima kasih dan sekarang oppa barusan mengucapkan nya untuk ku"

Jelas baekna. Baekhyun memutarkan bola matanya malas ia kira ada apa.

"Memangnya oppa salah??"

Baekna mengeleng, "Tidak"

Sepasang mata dari kejauahan sedang menatap baekhyun dan baekna yang sedang mengobrol.

"Ayo masuk, Oppa sudah mengantuk"

"Ayo"

Baekhyun merangkul baekna masuk ke dalam mansion nya.








To be continued...

Mr. Mafia [Byun Baekhyun Fanfiction] PRIVATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang