Keenam

253 16 2
                                    

Aku melihat ibu yg tadi ketawa ceria seketika matanya berkaca-kaca saat menghampiri Riky.

"Riky, sekarang mama udah lepas tanggung jawab atas Vita. Mama titip Vita ya ama kamu. Sayangi dia, tuntun dia agar lebih baik nakal. Mama harap, kalian akan hidup bahagia. Mama tau nak, diantara kalian belum ada benih-benih cinta. Maka dari itu nak, bangunlah cinta itu. Aku percaya sama nak Riky, kamu adalah jodoh terbaik untuk Vita.
Untuk Vita, kamu harus nurut ama Riky nak. Karna dia adalah suamimu sekarang. Jangan samain kalau dirumah, sekarang kamu harus mandiri ya. Belajar banyak resep masakan, biar suami kamu betah😁"
Nasihat mama ke Aku dan Riky.

Mama meneteskan air mata. Riky langsung memeluk mama, sambil membisikkan sesuatu. Entah apa yg dia bicarakan😕

*
Sore ini, aku akan berangkat kerumah mertuaku.

"Mama, Vita pergi dulu ya maa hiks..hiks..hiks.." kataku sambil nangis cengen
"Sudah..sudah, lebay deh😃 kita cuma pisah rumah nak, toh kamu juga bisa berkunjung kalau punya waktu senggang.
Jadi sekarang nggak ada acara nangis-nangisan. mobilnya udah nungguin noh, hati-hati yaa nak. Ingat pesan mama, patuh ama suami dan mertua"
Aku hanya senyum mengangguk.

Tanpa aba-aba, aku langsung memeluk mama dengan isak tangis yg sedari tadi aku tahan.

"Huwaaaaa...😭😭 mamaaa 😭😭 huwaaaa..!!😭😭😭😭😭"

**
Setelah dari rumah mertua, sekarang kami berangkat kerumah yg sudah disiapkan untuk kami.

"Itu rumah kita" kata Riky sambil tununjuk ke sebuah rumah minimalis yg elegant.
Aku hanya diam, masih terbayang mama.

"Hey! Sampai. Ayo turun" Katanya yg membangunkan ku dari lamungan tadi.
"Kita cuma berdua disini?!" Tanyaku
"Iyaa. Haha bercanda, disini ada bibi yg bakalan bantu kamu kerja dirumah dan ada Lisa juga"
"Lisa?!!! Siapa tuh Lisa?!"
"Kucing aku"
"Nama kucing kok Lisa"
"Udah, sini masuk. Jangan matung teruss"

Entah kenapa aku merasa asing ama Riky, merasa gimana yah, segan? Nggak juga. Intinya nggak seakrab dulu lah.

"Udah hampir petang nih. Masak gih sana, buat makan malam. Aku mau istirahat dulu"
"Iih enak aja, aku juga capek!"
"Kok bantah sih? Yah tugas istri emang kayak gitu"
"Tega ih"
"Sekarang, kamu nggak boleh manja lagi, sana masak, biar aku yg beresin pakaian2 ini. Udah sana masak sayaang"
"Euw geli! Jangan panggil sayang ih"

Jadi gini rasanya nikah? Mungkin aku aja yg kayak gini.
Ok! Meluncur ke dapur.

"Ehh bibi..😊 Vita bantuin apa bi?"
"Itu Non, irisin sayurnya"
"Nggak usah panggil Non-Non gitu kali bii. Panggil 'nak' aja hehe biar lebih akrab"
"Yaudah Non eh Nak hehe"

      Gini yaa rasanya didapur?? Aduuh nyesel sumpah! Dari dulu malas2an bantuin mama di dapur. Ini deh akibatnya.
Taunya cuma makan doang.

"Yeiy! Taraaa udah selesai. Saatnya dihidangkan..😋"
Bibi cuma senyam senyum ngeliatin tingkahku.

"Riiiikk..."
"Iya kenapa"
What? Jadi dari tadi dia berdiri ngeliatin aku masak?
"Sejak kapan disitu?"
"Sejak kamu belajar ngiris bawang. Haha jadi kamu nggak bisa masak????"
"Ihh siapa bilang, udah ah. Sini makan. Udah dimasakin juga"
"Itu emang kewajiban kamu. Untung ada bibi, kalau nggak ada. Kan mampus tuh😛"
"Diem nggak?! Sana makan"

"Wow. Kayaknya enak tuh"
"Yadong, siapa lagi yg masak😎"
"Idiih, ini kan masakannya bibi"
"Tapi aku juga yg bantuin!"
"Paling bantu nyalain kompor😛"
"Aduuh, kenapa sih pada bertengkar. Nggak malu ama tuh makanan" tegur bibi

**
"Ini kamar kita" kata Riky santai
"Kita?!"
Aku mendekatinya lalu memberikan tatapan tajam, setajam silet! *apasih gaje
"Kita emang udah nikah! Tapi bukan berarti, kita sekamar layaknya pasangan suami istri diluar sana!"
"Santai aja kali Vit"
Dia pergi keluar dari kamar.
Aku ngikutin dia dari belakang, tapi diem-diem.
"Mau ngikut??"
Aduh! Langkahku mungkin terlalu cepat jadi kedengeran.
"Ihh GR! Aku mau cek pintu di dalem. Udah ke kunci apa nggak"
Dia keluar menuju sofa yg tidak jauh dari kamarku.

*
Dikamar, aku masih melamun...
Entah apa yg aku lamuni.
Udah jam 12, aku belum tidur.
Kayaknya bakalan tembus pagi nih.
"Gimana kalau aku panggil bibi temenin tidur?" Begitu batinku.

*tok..tok..tok!
"Bii.. ini Vita" kataku agak berbisik. Takut Riky bangun.
"Kenapa nak?? Malam-malam begini kok belum tidur?" Kata bibi sambil mengusap usap matanya yg masih setengah tidur.
"Temenin Vita tidur yaa"
"Apaa???" Mata bibi langsung melek sempurna.
"Bertiga gitu nak?" Sambungnya
"Aduuh cuma aku ama bibi doang"
"Nak Riky kemana?"
"Dia tidur di sofa bi"
"Aduuh pengantin baru kok gini"

Bibi memberiku selimut dan kasi kode. Aku mengerti, dia nyuruh aku selimutin Riky.
Pelan-pelan, aku selimutin badannya.
What?! Dia tidur ama kucingnya?? Gitu amat.

Malam ini tidurku tidak nyenyak.
Banyak sekali yg kufikirkan...

Readers sayaang, makasih masih setia baca ampe chapter ini😊😙
Ringankan tangannya buat mencet Vote ya hehehe😅 follow me! Dijamin gua follback!👌
Love you💕

Suamiku Sayang Suamiku Kampret!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang