"Mamaaaaa.. maaaa"
*tok..tok..tok
Rasanya senang sekali ketika aku menginjakkan kaki dirumah dimana aku dibesarkan.
Terdengar dari dalam suara kaki mama lari ke arah pintu.
"Eeh dua anak mama udah sampai"
Sambutan hangat diberikan mama untuk kami berdua. Tak lupa, aku langsung memeluk mama untuk melepas rinduku.
"Rindu maa"
Kataku dengan nada manja.
Tangan mama memberi kode ke Riky untuk ikut berpelukan.
Setelah itu, mama mengajak kami masuk.Kemarin, aku masih dirumah ini. Menjadi anak mama yang paling manja.
Tapi sekarang, aku datang sebagai tamu dan namaku sudah keluar dari kartu keluarga😢
Tak mudah untuk melepas semua. Meninggalkan rumah yang penuh kenangan, sejak aku lahir hingga berumur 20 tahun. Ah! Lebay😅"Woi! jangan melamun. Ntar kesambet setan lagi" tegur Riky.
"Mama mana??"
"Di dalam. Buruan masuk. Bantu mama siapkan makanan"
"Aku nggak pernah bantuin mama kayak gitu"
"Kamu manja banget sumpah. Nyiapin makanan aja nggak bisa, gimana mau masakin buat aku?"
"Kan ada bibi"
"Masa sampe nenek-nenek kita masih sewa pembantu"
"Ada yang namanya proses!""Hei, kok bentak-bentakan sih??" Mama datang.
Riky langsung merangkul ku.
"Ah, nggak kok ma😊" kata Riky
Aku juga ikutan nyengir sama mama sambil melepas tangan Riky yang menempel di punggungku.
"Yaudah. Mau ganti baju atau makan dulu?"
"Makan ma😃 ayo sayang" jawab Riky.
Dia kembali merangkul ku.
"Kalau gitu, ayo masuk dapur. Semuanya udah siap"
"Mama diluan aja. Nanti aku ama Riky nyusul😊"
Aku langsung menghempaskan tangan Riky.
"Don't touch me!" Tegurku.
Dia langsung mengangkat kedua tangannya seolah-olah ada polisi yang akan menembaknya.**
Entah kenapa, hari ini aku sangat emosional.
Apalagi kalau berhadapan dengan si monster Riky.
Mungkin mau dapet. Tapi kan, 2 minggu yang lalu udah dapet?😕 au ah!"Mama mana Ky?"
"Keluar. Nggak tau kemana"
"Tau darimana dia keluar?"
"Tadi dia bilang ama aku"
"Kok bilangnya ama kamu sih?! Aku kan anaknya😑"
"Gitu aja dipermasalahin. Jangan lebay deh Vit"
"Terserah aku dong"
"Bocah"
"Apa?! Coba ulang?!!"
"Kamu kenapa sih? Hah?!"
"Diem! Bacot"
"Salahku apa coba?😩"Cowok emang nggak pernah ngerti!
Aku beranjak dari sofa dan masuk kedapur. Hari ini panas, gerah! Bawaaannya mau minum terus.Apa aku harus kembali ke sofa dan ketemu sama monster itu? Oiya, ponselku ada disofa.
Terpaksa😑"Vit?!"
"Apa?!!"
"Slow sayang. Kamu dapet ya?"
"Nggak kok"
"Lah terus itu darah apa?" Tanyanya sambil menunjuk celanaku yang ternoda dengan darah.
Dan...
"Aaaaa!!! Beliin pembalut cepaaatt!!😣"
Tanpa menjawab, Riky bergegas keluar.10 menit kemudian...
"Lama banget! Mana pembalutnya?"
"Nih" katanya sambil menyodorkan kantongan hitam besar.
Setelah kubuka, aku tersenyum lebar kepadanya. Ada pembalut, kiranti 2 botol, silverqueen, snack rasa coklat, ice cream rasa vacokla, Susu coklat, Uhhh😘"Sama2" ujar Riky
"Aku nggk bilang makasih juga_-"
"Biarin😆"
"Tapi makasih😅"
"Iyaa. Mama udah pulang?"
"Belum"
"Mau pulang jam berapa?"
"Sekarang udah jam setengah 3, pulangnya jam 4 aja deh"
"Yaudah sekarang cepetan ganti celana kamu. Kamu masi punya celana kan dirumah ini?"
"Yaiyalah. Ok, tunggu bentar"**
"Nak iky? Vitanya mana?"
"Eh, mama. Ada di kamarnya, lagi ganti celana. Dianya bocorr😆 tapi udah 20 menit belum balik balik😕"
"Coba lihat istrimu. Kalau seperti biasa, pasti perutnya sakit karna Red days"
Riky langsung menuju kekamar."Vit..vita..." panggil Riky dengan lembutnya.
"Mm.."
"Perut kamu sakit??"
"Kiranti.." katanya dengan nada yang lemah.(RIKY POV)
"Ini Vit" kataku sambil menyodorkan sebotol kiranti.
Kulihat dia meminumnya sesekali menyipitkan matanya.
Setelah itu, dia perlahan berbaring.
Tapi bantalnya tidak disimpan dibawah kepala melainkan dibelakang perutnya.
"Mau es cream?"
Dia menggelengkan kepalanya perlahan.
"Silverqueen?"
Menggeleng lagi.
"Mmm oiya coklat panas?"
Menggeleng lagi pemirsa.
"Snack??"
Kali ini dia tidak menggeleng, namun matanya menatap sinis padaku.
Apa salahku? Aku hanya mencoba menawarkan😕
*tok..tok..tok
Mama datang dengan membawa secangkir minuman.
Vita bangun perlahan, dan meraih cangkir yang dibawa mama.
"Itu apa ma?" Tanyaku
"Itu ramuan tradisional untuk wanita yang terkena nyeri haid😊"
"Ooo" kataku dengan mulut membulat sambil sedikit mengangguk.
Kulihat Vita tersiksa dengan sakit itu, dia terus memegangi perutnya dan memasang ekspresi sakit. Entah bagaimana rasanya. Tapi kalau dilihat dari raut wajah Vita, itu sangat sakit. Sulit memang menjadi wanita. Harus menahan sakit sebulan sekali.Beberapa menit kemudian.
Vita bangun dan menatapku, lalu ia memberi kode untuk memberikan semua makanan yang ku beli tadi.
"Es creamnya mana?"
"Di lemari es, bentar aku ambilin."
Aku berlari kecil menuju dapur.
Kubuka freezernya, dan ternyata.
Suhunya terlalu dingin sehingga es creamnya terlalu keras.Aku kembali ke kamar...
"Udah habis semua???"
Setahu ku, Vita tidak rakus.
Padahal tadi kan sudah makan?
"Es creamnya mana?"
"Nih, masi keras"
"Nggk papa"
Dengan lahapnya dia memakan es cream tadi.
Buset dah nih anak.Hai hai hai reader sayang😘 maaf banget baru sempet update. Soalnya sibuk sekolah😅 oiya maaf ya kalo chapter ini kurang seru soalnya kehabisan ide😅 jadi asal nulis aja. Walaupun ceritanya gak jelas tapi sempetinlah mencet vote😅
Love you💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Sayang Suamiku Kampret!
RomanceAku memang tidak bisa mendefinisikan cinta. Aku hanya bisa merasakannya😌 sejak peristiwa itu... entah bagaimana caranya benih-benih cinta itu muncul dengan sendirinya💕