Kesepuluh

290 14 6
                                    

*hoaammm
Pagi ini berbeda dengan pagi sebelumnya.
Aku tidur ditemani dengan seorang lelaki yang menyamar menjadi suamiku. Eh, memang suamiku.
Tapi?? Dimana dia?

"Good morning pemalas, banguuun"
"Udah bangun ini😑"
"Itu mah baru buka mata. Bangkit gih dari tempat tidur"
"Iyaaa iyaa"

Ternyata dia sudah mandi.
Seperti kemarin, aku menyiapkan baju kerjanya. Kemeja, jas, celana kain, dilegkapi dengan dasi.

"Nih pakaiannya hooaammm"
"Nafas kamu bau ihh. Kumur-kumur sana. Sekalian mandi"
"Kalau aku mandi, siapa yang masak?"
"Semuanya sudah di masak sama bi Surti. Lagian juga kamu nggak bantu banyak-banyak. Paling potong bawang aja udah nangis😏"
"Potong bawang emang bikin mata perih kali😑"
"Tapi ada tipsnya biar nggak perih. Sana gih mandi. Bau banget tuh nafas"
"Bodo amaat Haaaa hhhaaaaa rasain"
"Vita jorok ih. Cepetan mandi, abis itu kita sarapan bersama"

Selesai mandi, aku langsung mencari pakaianku. Entah siapa yang memutar musik tapi aku suka. Otomatis deh aku goyang sedikit.

"Wow😍"
"Iiihh tukang cabul. Sejak kapan kamu ada disini?!"
"Sejak kamu keluar kamar mandi, terus asik goyang, terus kaget ngeliat aku😂"
"Dasar tukang cabul. Matanya biasa aja dong! Kayak nggak pernah liat body kayak gini aja"
"Pernah sih, di video bokep. Tapi ini secara Live. Jarang-jarang loh😂"
"Ihh tukang cabul! Dasar cucunya kakek sugiono!"
"Kenapa sih? Aku kan suami kamu. Biasa aja kali"
"Ehh, sembarangan kalau bicara"

Aku mengambil pakaianku dan masuk ke kamar mandi untuk berpakaian.

*aduuhh. Aw!

"Kamu kenapa Vit?? Vita??"
Eh? Dia masih di kamar?
"Biiii!! Bibiiii!!! Bii!!!!"
"Kamu kenapaa vitaa??? Bi surti pergi keluar membeli sayur di tukang sayur keliling.

*yatuhaaan musibah apa lagi ini.
Rambutku tersangkut di res bajuku dibelakang.
Masa iya aku minta tolong Riky si bocah ngeres itu.
Tapi saat ini aku benar-benar butuh pertolongannya.
Aku membuka pintu kamar mandi

"Riky! Sini cepet. Lepasin rambutku yang tersangkut ini. Cepaat rambutku rasanya sakit sekali"
"Ya ampun. Bagaimana bisa"

(RIKY POV)
Aku langsung berlari menuju kamar mandi. Dan ternyata, rambutnya tersangkut di res bajunya yang dibelakang.

"Perbaiki dulu handukmu. Nanti kalau lepas. Aku yang disalahkan😕"
Aku mulai melepaskan rambutnya.
"Hati-hati Rik. Sakit!"
"Iya diam bawel"

Aku mendekatkan wajahku untuk melihatnya lebih jelas.

"Hei Riky! Kau mau merangsangku!😠"
"Apa maksudmu? Aku hanya ingin melepas rambutmu ini"
"Tapi kenapa kau bernafas di leherku?! Aku merasa geli!"
"Maaf aku tidak sengaja"
Masa sih dia terangsang?? Padahal memang aku tak sengaja. Masa aku harus tahan nafas saat itu.
"Udah lepas"
"Ok makasih. Dasar! Ambil kesempatan dalam kesempitan😑"

(VITA POV)
😠😠😠
Kurang ajar banget si Riky. Semakin lama semakin menjadi tuh anak.

**
Hari ini, dia hanya pergi kerja sebentar.

"Halo pak, iyaa. Apaa??!! Innalillahi wa inna ilaihi rājiūn"
Siapa yang Riky telfon??
"Kenapa Rik?? Siapa yang meninggal??"
"Orang yang akan ku ajak kerja sama Vit😣"
"Jadi???"
"Aku akan pergi melayat sebentar. Hanya sebentar"
"Boleh aku ikut??"
"Boleh. Itu ide yang bagus"

**
Seusai melayat. Aku baru ingat kalau tidak lama lagi pesta pernikahan mantanku akan segera mulai.
"Rik, kayaknya kita nggak usah pulang deh. Kita langsung ke kondangan aja. Takut lambat"
"Kamu bawa pakaian ganti?"
"Tidak😕"
"Ok. Kalau gitu, ayo kita pergi beli"

Suamiku Sayang Suamiku Kampret!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang