"jatuh adalah pelajaran hidup yang paling beharga"
Seminggu setelah ditetapkannya Hirtono sebagai tersangka dari kasus korupsi. Kehidupan Freya kini berbanding terbalik dengan kehidupan sebelumnya.Dulu Freya selalu ceria, dulu Freya cerewet, dulu Freya manja, tapi itu dulu sebelum musibah ini terjadi pada keluarganya. Kini lembaran baru hidup Freya telah dimulai.
Di sekolah biasanya Freya memiliki banyak teman. Tapi satu persatu dari mereka mulai menjauh dan tak sampai disitu banyak dari mereka yang mengejek, menyindir dan tak segan membully Freya.
Pagi ini, Freya sudah siap dengan pakaian sekolahnya dan berjalan menuju meja makan. Di meja makan sudah ada Vanya kakak dari Freya, mereka hanya dua bersaudara.
Keadaan di meja makan tampak hening. Freya pun bertanya pada vanya. "mama mana?"
"Udah berangkat kerja."
Hubungan antara Freya dengan Vanya memang kurang baik dan ntah apa penyebabnya, mereka hanya bicara seperlunya saja. Soal ibunya?, semenjak ayah mereka ditahan ibunya lah sekarang yang bekerja. Untung saja ibu mereka masih memiliki toko kue yang dapat menunjang kehidupan mereka kedepannya.
* * *
Freya sekarang sedang berdiri di depan mejanya dan memandangi mejanya yang sudah di coret - coret dengan spidol.
Dasar anak koruptor
Anak nggak tau diri
Sampah masyarakat
Anak maling besar
Banyak lagi coretan lain yang berada di meja tersebut. Freya menatap meja itu dan setetes air mata jatuh tapi Freya tak membiarkan air mata tersebut membasahi pipinya. Freya segara menepis air mata itu dan tersenyum kecut.
Ini belum seberapa dari apa yang didapatkan Freya dari hari sebelumnya karna kini hari - hari Freya penuh dengan ujian.
"Freya"
Seorang gadis datang menghampiri Freya ia tampak simpati dengan apa yang diterima oleh Freya tapi ia tidak mampu berbuat apa-apa untuk membantu Freya. Dia adalah Sabina sahabat satu-satunya Freya yang masih mau menganggapnya teman dan slalu berusaha untuk menguatkan Freya. Dan kini Freya jadi tau mana sahabat yang sebenarnya yang selalu ada disuka dan duka.
"Iya?"
"Maaf karna gue nggak bisa berbuat banyak buat lo."
"Lo nggak perlu berbuat apa - apa dengan lo udah ada disisi gue aja itu udah cukup bi."
Percakapan itu tak berlangsung lama karna bel sekolah sudah berbunyi yang menandakan mereka harus berbaris di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera karna sekarang merupakan hari senin.
* * *
Freya berjalan santai di trotoar dekat sekolahnya menuju rumahnya yang tak jauh dari lingkungan sekolah.
Tak lama sebuah motor sport mendekati Freya dan berjalan lambat seoalah mengiringi Freya yang sedang berjalan.
"Freya"
Freya yang merasa terpanggil pun menoleh ke sampingnya dan nampak sedikit kaget karna ia pikir cowok ini tidak mengenalnya tapi ternyata dugaanya salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREYA
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan, ketika berada di situasi ini? Tak bisa memilih tapi ingin memiliki salah satunya. Freya tengah berada di situasi itu, Zidan yang hadir saat Freya melewati hari-hari sulitnya. Dan Fathan yang merupakan cinta pertamanya. T...