Sebelum baca alangkah baiknya klik tanda bintang di pojok kiri bawah yah😊
HAPPY READING
****
Freya membalikkan tubuhnya karna merasa terpanggil, Freya mengenal mobil itu, yap itu mobil Stacie, sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya.
"Masuk, Frey" ujar Stacie.
Freya tak membalas dan langsung masuk dan duduk di kursi penumpang.
"Kok lo lewat sini?" tanya Freya penasaran. Soalnya ini jalan yang berlawanan dengan jalan rumah Stacie.
"Emang tadi gue niat buat jemput lo, tapi pas nyampe rumah lo, lo udah pergi," jelas Stacie.
"Kenapa nggak hubungi gue dulu tadi kalo mau bareng?"
"Hp lo mati, Frey,"
Freya langsung mengecek HP nya dan ternyata HP memang mati. Freya menghidupkan HPnya kembali.
Freya nyengir ke arah Stacie. "Eh beneran mati maaf yah."
"Frey, ntar main yuk pulang sekolah."
"Kemana?"
"Ke Mall aja, sekalian ajak Sabina juga nanti."
"Oke."
Mobil yang Stacie kendarai tiba-tiba berhenti, di depan ada sebuah mobil yang parkir sembarangan. Mereka mengenal mobil itu, itu mobil Fathan tapi si pemilik itu tak terlihat.
Freya dan Stacie keluar dari mobil, mereka mendekat ke arah mobil Fathan. Tiba di depan mobil itu Freya dan Stacie mendengar ringisan seseorang.
"Fathan," ujar Freya dan Stacie serentak.
Fathan terduduk sambil bersandar ke mobilnya. Terdapat luka di sudut bibir dan dahinya, Fathan meringis dan berusaha berdiri.
Stacie yang melihat Fathan sedikit kesusahan berusaha membantu cowok itu. Sementara Freya hanya diam memperhatikan.
"Makasih," ujar Fathan datar.
"Lo kenapa? Gue obatin yah," Stacie memandang Fathan khawatir.
"Nggak perlu," balas Fathan dingin.
"Tapi luka lo harus di obatin, than,"
"Nggak usah sok peduli,"
"Tapi-"
"Berhenti peduliin gue, lo bukan siapa-siapa gue," ujar Fathan telak.
Stacie yang mendengar itu merasa sangat tertohok, Stacie merasa di tolak mentah-mentah. Ini pertama kalinya Stacie di perlakukan seperti ini. Biasanya Stacie lah yang bertingkah seperti itu pada lelaki yang mendekatinya. Kecuali satu orang, yap siapa lagi kalau bukan Fathan Fernandes, hanya Fathan yang bisa membuat Stacie menurunkan ego nya.
"Lo ikut gue," bukan Stacie tapi Fathan malah menarik tangan Freya.
"Gue pinjam temen lo," ujar Fathan. Lalu menyuruh Freya masuk ke mobilnya tanpa sempat Freya pamit pada Stacie mobil itu langsung melesat cepat.
Stacie terdiam, terbesit rasa cemburu disana, jujur Stacie memang masih memiliki sedikit perasaan pada Fathan. Tapi sepertinya Fathan sudah tidak memiliki rasa padanya. Mungkin kalo Stacie tidak pergi waktu itu, hubungan mereka pasti akan baik-baik saja. Tapi bagaimanapun pendidikan lebih penting dari segalanya.
Stacie berbalik kembali ke mobilnya, dan melesat dengan cepat menuju sekolah.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
FREYA
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan, ketika berada di situasi ini? Tak bisa memilih tapi ingin memiliki salah satunya. Freya tengah berada di situasi itu, Zidan yang hadir saat Freya melewati hari-hari sulitnya. Dan Fathan yang merupakan cinta pertamanya. T...