Bagian Empat

78 4 0
                                    

Minggu pagi, ummi dan Abi mengajak Salma dan adik-adiknya mengikuti CFD di alun-alun kota Bandung. Mereka mengenakan kaos couple bertemakan abu-abu yang dipadukan dengan warna biru langit. Tentunya, kaos hasil rancangan ummi Sarah.

Ummi Sarah memang memiliki pekerjaan sampingan sebagai designer pakaian muslim. Sudah beberapa butik yang beliau dirikan di beberapa kota besar di kawasan Jabodetabek. Kain yang dipakai untuk pembuatan pakaian pun dikirim dari perusahaan kain milik keluarga abi Anwar, suaminya.

"Salma! Ayo cepet, sayang! Nanti kita telat..."

"Iya, ummi..."

Salma segera turun dan masuk ke dalam mobil.

"Lama banget, sih," ujar Rafi dingin.

"Apaan sih, lagian tadi cari topi juga.." balas Salma sewot.

"Udah-udah nggak usah ribut. Ayo bi, jalan!"

Mobil mereka mulai meninggalkan perumahan Ayodia.

-...-

Sekitar sepuluh menit mereka sampai di alun-alun kota Bandung. Mereka segera bergabung ke tengah keramaian warga kota Bandung yang mengikuti kegiatan CFD ini.

"Salma!"

Salma menoleh ke asal suara. Terlihat Hana dan Dara, adiknya, berjalan mendekat ke arah Salma. Mereka mengenakan style yang sama. Layaknya saudara kembar.

"Kamu ke sini juga? " tanya Salma yang langsung dijawab anggukan oleh Hana.

"Aku sama Dara sering ikut CFD kalik, Sal. Kamu aja yang jarang ikut," ledek Hana pada Salma.

"Iya deh... aku emang jarang ikut CFD. Eh, btw... udah berapa lama aku nggak liat kamu, Dar? Makin tinggi aja. Sekarang udah sejajar sama kakaknya. Siap-siap jadi adeknya Dara ya, Han.." balas Salma meledek Hana.

"Apaan, sih. Mau setinggi apapun si Dara, pasti tetep cantikan akulah," balas Hana tidak terima.

"Iya..iya.. ratu sejagad..."

"Eh, ya udah yuk lanjut jalannya! "

Mereka pun menyusul Abi cs yang sudah jauh di depan sana. Saking asyiknya Salma berbincang-bincang dengan Hana. Tiba-tiba..

BRUK...

Seseorang bertabrakan dengan bahu Salma. "Sorry"

"Salma?! "  "Azzam?!"

Mereka bertatap tak percaya.

"Astaghfirullah"

"Eh, sorry.. sorry.. gue nggak sengaja, Sal! " ujar Azzam sedikit canggung.

"Ah, ya... aku juga-"

"Lo nggak pa-pa, kan? "

Salma mengangguk. Aku nggak pa-pa.

"Emang jodoh ya, Sal," bisik Hana yang langsung pergi meninggalkan Salma dan Azzam. Salma salting sendiri.

"Lo... sendiri? " tanya Azzam kikuk.

"Ng...nggak, sama keluarga, sama Hana juga tadi ketemu di jalan."

Azzam mengangguk, "Ya udah, lanjut yuk! "

Mimpi-mimpi SalmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang