Bagian Enam

68 2 2
                                    

"Sal, kamu nggak pa-pa kan?" tanya Hana cemas. Dia takut sahabatnya akan terkena masalah serius karena berurusan dengan Lea.

Salma masih gemetar. Jantungnya masih berdegup kencang. Dia bukannya takut dengan Lea. Hanya saja, ini pertama kalinya Salma marah sehebat itu.

Tiba-tiba, mobil Azzam dan teman-temannya berhenti di depan Salma dan Hana yang ketinggalan angkot karena kejadian tadi.

Tin!

"Sal, Han! Naik, gih! dari pada kalian nungguin angkot lama. Keburu Lea and the gank nongol lagi! cepetan!" ujar Arga yang memang paling cerewet di antara mereka.

"Nggak usah, Ga. Kalian duluan aja," tolak Hana yang masih merangkul bahu Salma.

"Udah... buruan naik! masih cukup kok! " sahut Agam dari dalam mobil.

"Sal, naik! " ujar Azzam tenang, tapi tegas.

Salma melirik. Hana pun membantu Salma berdiri. Dia masih syok.

"Ya udah, ayo Sal! Tenang aja, ada aku, kok! "

Salma pun menurut. Dia hanya diam tak berkutik. Sejak kejadian tadi, Salma belum berbicara. Dia hanya menggeleng atau mengangguk.

"Sal, tadi aksi lo keren banget! Gue aja nggak berani. Lo hebat, Sal !" seru Arga memecah ketegangan di antara mereka.

"Bener banget! Lo keren banget, Sal! Biar si Lea ngerasain, gimana rasanya dimaki-maki. Dan lo udah ngasih pelajaran berharga buat dia tadi," sahut Aldi.

"Ya, tapi sama aja kalo dianya nggak nyadar-nyadar. Hatinya kan kayak batu. Keras..." celetuk Agam yang dulu cintanya pernah ditolak mentah-mentah di depan umum. Bahkan dirinya dicaci-maki.

"Ah... tapi, Salma tetep hebat! dia berani ngebela harga dirinya. Gue bangga punya temen kayak lo, Sal! " seru Arga membuat Salma tersenyum.

"Cieee... udah senyum, nie..." sahut Hana tiba-tiba.

"Apaan, sih! " Salma tersenyum malu.

"Lain kali, lo hajar dia habis-habisan, Sal..." seru Aldi disertai tawa dari yang lainnya.

"Lo keren!" Semua terdiam. Dan semua menoleh ke arah Alan yang duduk di samping Azzam yang sedang menyetir.

"Woi..... Alan ngomong! Huu... puja kerang ajaib! " seru Arga diikuti teman-temannya yang lain.

"Pulu..pulu..pulu.." Mereka pun tertawa menirukan gaya Spongebob dan Patrick. Salma dan Hana ikut tertawa melihat tingkah persahabatan mereka.

"Kalian tu aneh-aneh aja, deh!" celetuk Hana.

"Hidup itu harus dibikin bahagia, Han, Sal..." sahut Agam.

"Turun!" ujar Azzam tiba-tiba. Semua menoleh bingung ke arahnya.

"Lah, kok turun, Zam? lo ngusir kita? " tanya Aldi heran.

"Udah sampe, oon!"

"Ooo... udah sampe..." ujar mereka bersamaan. Lagi-lagi, tingah konyol mereka membuat Hana dan Salma tertawa.

"Eh, bentar-bentar! kita dimana, Zam? " tanya Hana bingung. Karena tempat pemberhentian mereka ditempat parkir. Bukan dirumah Salma atau Hana.

"Udah... turun aja! entar kalian juga bakal tau."

Hana dan Salma pun ikut turun. Ternyata, mereka berada di studio musik. Azzam dan teman-temannya masuk.

"Ayo, Sal, Han! " seru Aldi mengajak Salma dan Hana yang masih terpaku diam di tempat.

"Ah.. iya.. iya.." Salma dan Hana pun mengekor masuk.

-...-

Mimpi-mimpi SalmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang