Just go

3K 271 9
                                    

JENNIE POV

" Kau mau makan apa?" Tanya seungyoon sunbae sembari matanya terus menyelidik ke daftar menu dari restoran ramen yang kami kunjungi.

" Terserah sunbae saja"

Sial! kenapa sekarang aku justru terjebak dengan Seungyoon. Aku menerima tawarannya makan hanya untuk menghormatinya sebagai seniorku di agensi. Rasanya tidak pantas saja kalau aku menolaknya, takutnya grupku dicap buruk olehnya.

" Kau cantik"

" Gamsahamnida sunbae" Aku tersenyum kikuk menanggapi pujiannya. Ya Tuhan kumohon putarkan waktu lebih cepat, aku ingin kembali ke ruang latihan. Suasana disini benar - benar canggung.

" Panggil saja oppa biar terlihat lebih akrab" Apa - apaan dia?

Seungyoon terus bercerita tentang dirinya, grupnya dan koleksi barang - barang mewahnya. Membuatku menjadi pendengar pasif yang hanya mengangguk menanggapi ceritanya. Aku ingin kabur dari sini.

" A-Yo!" Mataku berputar kearah pintu yang menampilkan sosok Mino yang memasuki ruangan kami. Ya, kami berada di ruang VIP dari restoran ini. Jadi ruangan ini sangat tertutup dan aman dari media. Mana mungkin aku makan berdua dengan seungyoon didepan publik, yang ada nanti gosip bertebaran dimana - mana.

Nafasku tercekat saat Hanbin muncul dari belakang tubuh Mino. Tamatlah riwayatku.

" Aku sudah memesankan makanan untuk kalian berdua, duduklah" Sambut seungyoon menjaba tangan kedua orang itu.

Astaga, kenapa harus ada Hanbin disini? Aku benar - benar sedang tidak ingin menatap wajahnya.

" Jennie, kau kenapa? Kau keberatan aku mengundang mereka?" Aku tersentak saat tangan Seungyoon menepuk bahuku. Mungkin dia melihat perubahan ekspresiku tadi saat Hanbin datang. Aku menggelengkan kepalaku dan tersenyum, seakan meyakinkannya kalau aku baik - baik saja.

" Heol~ ada apa ini? Kalian terlihat sangat dekat" Aku mengerutkan dahiku. Dekat apanya? Dekat dari Hongkong.

" Apa kami terlihat cocok?" Kini seungyoon merangkulku dan menarikku lebih dekat padanya.Matanya menyeringai padaku. Membuat tanganku geram ingin memukulnya.

" Cocok, aku akan mendukung kalian. Bagaimana menurutmu bin? Bukankah mereka cocok?" Tanya Mino menyenggol Hanbin yang sedari tadi hanya duduk terdiam.

Kualihkan mataku menatap Hanbin, menantikan jawaban yang keluar dari mulutnya. Apa dia akan mengelak? Atau dia akan berlagak seakan belum pernah mengenalku lagi? Hey, disini tidak ada kamera. Seharusnya dia tidak perlu berakting lagi.

" Cocok" Jawabnya singkat, padat dan jelas. Kemudian Hanbin mencomot makanan didepannya santai. Tanpa memperdulikan mataku yang membulat menatapnya tak percaya.Oh astaga, Bolehkah aku mencekik orang ini?

Aku menghela nafasku berat, menetralkan emosiku yang sudah memuncak di ubun - ubun. Baiklah jika ini maumu, aku akan ikuti permainanmu Hanbin. Jangan salahkan aku jika setelah ini banyak yang akan menginginkanku.

" Kau aslinya memang cantik ya, aku jadi fanboymu sejak melihat MV debutmu. Lagumu sangat bagus" Ujar Mino sambil mengacungkan jempolnya. Baiklah, Saatnya aku beraksi.

" Lagu sunbae juga bagus, Neol joahae~ ♥" Jariku membuat finger heart disertai dengan kedipan mata. Mataku melirik Hanbin sekilas, Shit! dia benar - benar tidak memperhatikan percakapan kami. Ah' gagal aku membuatnya cemburu.

" Wah kau membuatku berdebar" Aku tersenyum semanis mungkin melihat tingkah konyol Mino memegangi dadanya. Semudah itukah membuatnya berdebar?

" Jennie, apa kau ada acara weekend ini?" Seungyoon memegang tanganku pelan. Sebenarnya aku paling benci skinship dengan orang asing. Tapi apa boleh buat?

" Waeyo?"

" Aku ingin mengajakmu jalan - jalan, siapa tau kita bisa lebih mengenal satu sama lain" Aku memutar mataku jengah, bilang saja dia mau mengajakku kencan.

Mataku menangkap Hanbin yang kini menatapku tajam. Awalnya aku tidak tertarik dengan ajakan seungyoon tapi melihat ekspresi Hanbin yang menatap Seungyoon ketus membuatku berfikir ulang. Maaf Hanbin, kali ini kau harus merasakan sakit seperti yangku rasakan.

" Aku mau"

Wajah Hanbin merah padam menatapku dan seungyoon bergantian. Aku yakin ia sedang menahan emosinya untuk tidak melayangkan pukulan pada Seungyoon. Berhasil! Dengan begini aku tau kalau kau masih mencintaiku Kim Hanbin.

" Selamat makan!"

Karena terlalu serius latihan kami melupakan jam makan malam. Alhasil kami makan setelah selesai latihan ditengah malam seperti saat ini. Untung saja restoran ayam langganan kami buka 24 jam.

" Wah' makan ayam ditengah malam seperti ini akan membuatku gemuk" Protes Rose. Tapi ironisnya kedua tangannya penuh dengan ayam dan dia tak henti - hentinya melahap ayam ditangannya.

" Kalau takut gemuk biar aku saja yang makan" Jawab Lisa mencomot ayam ditangan Rose. Rose yang tidak terima jatah makannya diambil Lisa merengek dan membuat keributan dengan Lisa. Membuatku tertawa terbahak - bahak melihat tingkah mereka.

" Sepertinya ada yang sudah balikan dengan My Bubu-nya, uh' bahagia sekali" Jisoo eonni mencolek lenganku dan mengedipkan matanya menggodaku. My Bubu adalah nama kontak Hanbin di ponselku.

" Belum kok" Jawabku santai, membuat ketiga temanku itu tercengang.

" Aku bahagia karena tau dia masih mencintaiku" Jelasku sembari tersenyum. Membuat mereka mengangguk mengerti dan turut bahagia.

" Kau membuatku iri, June kapan kau menembakku?" Rengek Rose.

" Jinyoung-ah kapan kau mencintaiku?" Timpal Jisoo eonni.

" Bolehkah aku mempunyai dua pacar sekaligus?" Sahut Lisa dengan tampang tanpa dosa.

.

Setelah acara makan kami selesai, kami memutuskan mengakhiri latihan dan kembali ke dorm. Para memberku sudah turun ke lantai bawah lebih dahulu. Aku menyuruh mereka menungguku dimobil karena aku ingin ke kamar mandi dulu.

Langkahku terhenti ketika mendengar sayup - sayup suara dari ruang studio musik. Fikiranku melayang pada Hanbin. Biasanya dia menghabiskan waktu tidurnya untuk membuat lagu disini.

Mataku mengintip pada pintu kaca dan mendapati seorang laki - laki berhodie hitam duduk didepan komputer. Jarinya terus memainkan mouse dan sesekali terdengar suara musik yang disusunnya. Dari postur tubuh dan pakaiannya, aku yakin itu Hanbin.

Apakah aku harus menemuinya?

Kiss Me Baby - JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang