D day

2.6K 235 18
                                    

JENNIE POV

Aku mengetuk - ngetuk layar ipad-ku bosan. Jam 6 petang terasa lebih lama dari biasanya. Hari ini adalah jadwal comeback iKON dan tentunya adalah hari terpenting untuk hanbin.

Hatiku ikut berdebar tak sabaran. Rose, Jisoo dan Lisa ikut duduk mengelilingiku dan menatapku dengan harap - harap cemas. Ya Tuhan, berikanlah hasil yang terbaik untuk comeback iKON kali ini.

Ting

Kami terlonjak setelah mendengar notifikasi masuk ke ipad-ku. Aku langsung membukanya cepat dan benar saja MV terbaru mereka sudah keluar. Seketika itu pula kami menjerit kegirangan. Baiklah, aku harus menyiapkan diriku untuk melihat ketampanan hanbin di MV ini. Huft.

~ sarangeul haetta uriga manna
jiuji mothal chueogi dwaetda
bolmanhan mellodeurama
gwaenchaneun gyeolmal
geugeomyeon dwaetda
neol saranghaetta

Tubuhku bergerak seiring irama musik. Wahh' ini benar - benar lagu yang bagus. Lagu ini membuat siapapun yang mendengarkannya ikut bernyanyi. Bukankah kalian juga berfikir begitu?

Semoga dengan lagu ini semua kerja kerasmu terbayarkan Hanbin.

.

.

Kau sibuk? Bisa ke studio sebentar?
-My bubu 23.50


Apa terjadi sesuatu padanya? Aku menegakkan badanku dan mematikan alunan musik yang menggema di ruang latihanku. Untung saja aku tidak jadi ikut pulang dengan para memberku, jadi aku bisa menemui Hanbin di studionya sekarang.

Aku menyambar hodie hitam dimeja dan berjalan santai menuju studio Hanbin. Mungkin karena ini sudah tengah malam jadi suasana agensi sudah sepi dan pasti kebanyakan staff sudah pulang. Seperti biasa, Hanbin akan selalu menghabiskan waktu tidurnya di studio ini.

Aku membuka knok pintu studio itu pelan namun aku tidak menemukan seorang pun didalamnya. Kemana perginya orang itu? Aku melangkah semakin masuk ke dalam studio itu.

" Aku disini" aku terlonjak kaget saat sebuah tangan melingkar di bahuku. Ia menaruh kepalanya di bahuku dan mengecup pipiku sekilas. Tak lepas diiringi dengan senyuman lebarnya sembari menatapku girang.

" Ya! Kau membuatku terkejut"

" Kau tidak mau memberiku hadiah?" Aku menatap Hanbin bingung. Hadiah? Setauku ini bukan hari ulang tahunnya.

" Kenapa aku harus memberimu hadiah?" Hanbin menghembuskan nafasnya kecewa, wajahnya langsung berubah datar dengan bibir cemberutnya. Ia melepas pelukannya padaku dan menatapku kesal.

" Apa kau tidak punya ponsel? Lihatlah laguku menduduki peringkat 1 chart musik" Mataku membulat sempurna dibuatnya.

" benarkah? Maaf aku tidak tau, aku terlalu sibuk latihan tadi." Aku menundukkan kepalaku seraya merasa bersalah. " Mianhae, pasti kau kecewa"

Hanbin masih menatapku dalam diam membuatku semakin merasa bersalah padanya, bagaimana ini? Apa aku keluar saja sekarang dan mencarikannya hadiah?

" Kau mau apa? Bagaimana kalau kita adakan party? Aku akan siapkan barang - barangnya sekarang"

Belum genap selangkah aku beranjak namun tanganku ditarik oleh Hanbin dan ia membawaku ke pelukkannya. Ia memelukku erat dan mengusap rambutku pelan. " Aku hanya membutuhkanmu"

Sudut bibirku tertarik dan pipiku mulai memanas dibuatnya. Ya Tuhan, sejak kapan hanbin berubah menjadi manis seperti ini. " Selamat, kau berhak mendapatkan peringkat itu. Lagumu sangat bagus"

" Bagaimana persiapan solo karirmu? Apa berjalan dengan baik?"

Deg

Dari mana ia tahu itu?

Aku melepaskan pelukan hanbin dan menatapnya penuh tanya. Aku tidak mau memberi tahunya tentang solo karirku karena aku tidak mau Hanbin terganggu dengan itu, dia pasti akan mencemaskanku. Ottokhe? Bagaimana kalau dia marah padaku?

" Maaf" Hanya kata itu yang bisa terucap dari mulutku, aku bingung harus menjelaskannya dari mana.

" Jangan rahasiakan lagi dariku, Aku kecewa menjadi orang terakhir yang tau kabar ini."

Hanbin menarik daguku dan mengharuskanku menatap matanya. Ia membalas tatapanku dengan senyuman lebar. Membuatku bisa sedikit bernafas lega. " Dari mana kau tau kabar ini?"

" saat aku makan di cafeteria, aku dengar para ahjumma sedang menggosip tentang solo mu. Wah bagaimana bisa aku sebagai pacarmu kalah update dengan para ahjumma itu"

Aku terbahak mendengar penuturannya. Namun, dalam hati aku bersyukur karena Hanbin tidak mempermasalahkan hal ini. " Gumawo, kufikir kau akan marah"

Hanbin membelai rambutku pelan" Kau belum menjawab pertanyaanku, sampai mana persiapan solomu?"

" aku masih memilih lagu yang cocok denganku, sepertinya aku akan menggunakan lagu dari Teddy oppa lagi"

" Kau sudah cocok dengan lagunya? Apa perlu kubuatkan lagu untukmu? "

Aku tersenyum simpul. " Tawaran yang menarik, tapi sajangnim pasti melarangnya"

"Kau benar juga" Tangan Hanbin terangkat dan mengusap pipiku pelan. "Kau harus jaga kesehatan, pasti berat menyiapkan comeback blackpink dan solo karirmu diwaktu dekat. Kalau lelah jangan dipaksakan"

" Kau juga. Setelah ini akan banyak showcase dan konser. Jangan paksakan untuk membuat lagu sampai malam seperti ini, lagu ciptaanmu sudah banyak. Bahkan mampu untuk membuat ikon comeback full album setiap bulan" Hanbin tersenyum lebar dan mengacak ujung rambutku gemas.

"HANBIN-A, KAU ADA HANDSAPLAST? "

Mataku membulat mendengar seseorang diluar sana yang menyerukan nama Hanbin. Tamatlah riwayatku! Bagaimana cara kabur dari sini?! Bagaimana kalau kami ketahuan?!

Hanbin mendorongku duduk di kursi studionya dan melemparkan kumpulan buku lagu ciptaannya. Aku hanya melongo bingung, Apa maksudnya? Bukankah aku harus sembunyi atau kabur?

Hanbin yang tau kebingunganku hanya mengedipkan matanya padaku seolah menyuruhku mengikutinya. Dan seseorang itu akhirnya membuka pintu studio hanbin.

" Hanbin-a, kau ada handsaplast? " Aku sedikit bernafas lega saat tau itu hanya Mino sunbaenim, Huft. Akan beda urusannya kalau Seungyoon yang datang.

" Jennie, kenapa kau disini?" Aku terlonjak kaget tiba-tiba Seungyoon sudah berada di belakangku. Bagaimana ia bisa muncul tiba - tiba seperti ini. Apa dia hantu?

" Dia hanya melihat - lihat lagu ciptaanku, siapa tau ia cocok dengan laguku untuk solo karirnya nanti"

Seungyoon mengangguk mengerti dan kembali mendekatiku. Seketika aku memasang alarm waspada ketika ia mendekat. " Bagaimana kalau aku temani? Tiga leader berkumpul, Ini akan jadi kerjasama yang luar biasa"

Aku memutar mataku jengah. Ya Tuhan, aku tidak mau terjebak dengan orang ini lagi.

Kiss Me Baby - JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang