What's Wrong?

1.8K 199 15
                                    

JENNIE POV

"Ok! Kerja bagus semuanya!" Seru sutradaraku sembari di iringi tepuk tangan. Hari yang melelahkan, hari ini aku harus 2 kali pindah lokasi dan banyak scane yang harus diambil. Tapi setidaknya ini adalah hari terakhirku syuting, dan lusa aku bisa kembali ke korea.

Aku membungkuk kepada semua staff dan kru yang telah bekerja keras dalam pembuatan MV ini. Lega rasanya bisa menyelesaikan syuting dengan tepat waktu dan sesuai harapan.

" Ini untukmu jennie, semoga lagumu sukses besar" Sutradaraku menghampiriku dan memelukku. Kemudian ia menyodorkan bucket bunga besar padaku.

" Gamsahamnida "

.

.


Kau ada waktu luang? Aku butuh teman untuk jalan - jalan
-kai EXO 09.30

What? Dia mengajakku jalan - jalan? Kenapa dia bertingkah seperti kita sudah kenal akrab? Padahal aku baru mengenalnya dan bertukar nomor ponsel dengannya kemarin. Apa dia tertarik padaku?

Maaf aku tidak bisa
✔️ Read 09.32

Lebih baik aku menolaknya lebih dahulu sebelum dia semakin menjadi nantinya. Wah daebak' apa aku secantik itu hingga personil EXO tertarik padaku?

Wae? Bukankah syutingmu sudah selesai?

Aku hanya ingin mengajakmu membeli oleh - oleh
-Kai EXO 09.35

Huh' daripada terjebak dengan orang asing ini lebih baik aku jalan - jalan seorang diri. Membelikan oleh - oleh untuk member dan suamiku. Ah' maksudku pacarku yang kelak akan menjadi suamiku. Semoga saja >.<

Paboya, halusinasiku berhasil membuatku teringat pada Hanbin. Kalian tau, bahkan ia belum menghubungiku lagi semenjak terakhir kali kita video call.

Dasar pria sok sibuk, apa dia tidak berfikir kalo aku hampir gila karena merindukkannya? Aku bahkan tidak berani menghubunginya dulu karena takut mengganggunya, huh menyedihkan sekali.

" Aku ingin cola" Tanganku menyambar mantel yang tergantung dipintu dan keluar dari kamar. Mungkin dengan minuman dingin akan mengembalikan moodku.

Aku membuka maps di ponselku.Tentu saja aku belum hafal jalan dan arah. Bahkan aku belum pernah jalan - jalan di sekitar hotelku.

" Akhirnya kau keluar juga" Aku tersentak saat sebuah tangan merebut ponselku, refleks aku berusaha meraihnya kembali.

" Kai? " Mataku membulat sempurna melihat orang ini tiba - tiba didepanku. Tangannya memasukkan ponselku kedalam saku mantelnya. Bagaimana bisa ia disini?

" Kenapa kau ada disini? Kembalikan ponselku!"

Kai tersenyum tipis kemudian mendekat padaku. " Ponselmu akan jadi jaminan"

Aku memutar mataku. Dia fikir ini lucu? Dia mau bermain - main denganku?

" Kembalikan ponselku! " Ucapku dengan penuh penekanan disetiap katanya.

" Kalau kau mau menemaniku jalan - jalan aku akan kembalikan ponselmu" Aku menarik nafas panjang lalu menghembuskannya kembali. Menetralkan emosiku yang sudah naik ke ubun-ubun. Hampir saja aku mengumpat di depan orang ini.

Tanpa babibu lagi aku berjalan melewati Kai. Masa bodoh dengan ponselku, lagipula ponsel itu hanya bisa dibuka dengan sensor mukaku. Aku tinggal meminta manajerku untuk memformat isinya dari jauh. Dan ya, gampang untukku membeli ponsel baru.

" YaEoddiga! "

Seoul, South Korea

Aku memoles bedak tipis dan lipbalm warna pink kesukaanku. Tak lupa mengenakan kaca mata hitam agar penampilanku terlihat lebih keren. Setelah itu tanganku menyambar cermin kecil yang ada bersama alat - alat make up milikku. Perfect!

Walaupun aku sangat lelah karena menempuh perjalanan 7 jam dari London ke Seoul, tapi aku harus tetap tampil cantik. Pasti dibandara nanti akan ada banyak fans yang menyambutku dan banyak kamera yang akan menyorotku. Mana mungkin aku menunjukkan muka bare face.

" Jennie, ini ponsel yang kau minta" Tanganku mengambil ponsel berwarna dusty pink keluaraan terbaru sesuai apa yang aku inginkan.

" Aku sudah memformat ponselmu yang lama dan memindahkan semua isinya pada ponsel ini"

"Great!"

" Memangnya ponsel lamamu kemana? " Ujar managerku menyelidik. Huh sepertinya ia mulai curiga.

" Entahlah, mungkin dicuri tikus london"

Aku berjalan melewati managerku dan melangkahkan kakiku mantap keluar dari bandara. Dan seperti prediksiku sebelumnya, pintu tempat aku keluar sudah dipenuhi begitu banyak orang yang menyambutku. Ada reporter, masternim pemotret handal dan banyak fansku.

Sesekali aku melambai dan menunjukkan senyuman ramah kepada mereka. Bahkan tanganku sudah menjinjing hadiah - hadiah yang diberi fansku. Bukankah kalian senang kalau idol kalian menerima semua hadiah kalian? Dan itulah yang sedangku lakukan.

" Kita kemana Agashi? " Tanya sopirku setelah aku masuk mobil. Aku sedikit berfikir, kurasa lebih baik aku istirahat sebentar sebelum pulang ke dorm.

" Louis Resto"

.

.

" Welcome back! "

Aku terkejut bukan main menatap Hanbin yang tiba - tiba muncul didepanku begitu aku membuka pintu. Padahal aku tidak memberitahunya kalau aku pulang hari ini. Ya kalian tau bukan ponselku raib saat di london.

" Kau tidak mau memelukku? " Hanbin membuka tangannya lebar - lebar sembari tersenyum manis padaku.

Dengan senang hati aku menghampirinya dan menjatuhkan tubuhku dipelukannya. Huh nyaman dan hangat. Seperti pelukan yang selalu aku mimpikan setiap malam.

" Kau tidak biasanya seperti ini" Bisikku tetap pada posisi memeluknya. "Bahkan aku belum memberitahumu kalau aku pulang hari ini"

" Aku punya indra keenam yang selalu mendeteksi keberadaanmu" Hanbin semakin mempererat pelukannya padaku. "Huh bahkan aku hampir lupa wangi pacarku ini"

" Lain kali aku akan memberimu parfumku agar kau tidak lupa wangiku saat aku pergi" Candaku diiring gelak tawa.

Hanbin melepas pelukannya dariku. Ia manatapku dan mengelus pipiku pelan, kanapa wajahnya berubah menjadi masam seperti itu? Apa aku salah bicara?

" Berarti.. Kau akan pergi dariku suatu saat nanti?"

Kiss Me Baby - JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang