유령 27

11.4K 1.5K 45
                                    

Jungkook akhirnya menyerah dan sadar. Ia mau ikut bersama Taehyung. Taehyung memutuskan membawa Jungkook ke Villa milik keluarganya yang terletak jauh dari pusat kota.

Dia ingin agar Jungkook lebih tenang. Taehyung sudah menyuruh anak buahnya untuk menjemput sorang dokter keluarganya untuk segera ke villa dan menyiapkan peralatan medis untuk Jungkook.

Jungkook tertidur lelap disamping Taehyung. Setidaknya Taehyung bisa bernafas lega karena Jungkook berhasil ia selamatkan. Ia benar benar tidak bisa meninggalkan Jungkook.

Ia tidak ingin kejadian tadi benar benar terulang kembali. Ia akan berusaha semampunya untuk bisa selalu menjaga Jungkook. Meskipun ia harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Keduanya sudah sampai di villa. Taehyung segera menggendong Jungkook masuk. Didalam sudah terdapat berbagai peralatan medis. Dokter Cho sudah siap untuk memeriksa Jungkook.

Setelah mengganti perban dan memasang kembali infus, dokter cho keluar dari ruangan. "Bagaimana dok?"

"Begini Tae, kondisinya cukup buruk. Bukan hanya fisik tapi juga psikis. Tolong jangan tinggalkan dia karena dia benar benar dalam keadaan tidak baik. Tunjukan perhatian dan kasih sayangmu agar dia merasa lebih baik dan psikisnya bisa normal kembali. Hiburlah dia selalu Tae, aku akan kembali lagi besok. Akan ada dua suster yang berjaga disini"

"Baik, terimakasih dokter Cho. Akan kulakukan apapun untuk Jungkookku" Taehyung menatap kedua perawat.

"Kalian pasti tau jam rumah sakit kan? Periksa Jungkook sesuai jadwal di rumah sakit. Kalian bisa pergi" Setelah dua suster pergi, Taehyung masuk kedalam kamar Jungkook. Ia memutuskan tidur disamping Jungkook, dan ia melupakan satu hal. Ia belum memberi kabar pada siapapun soal Jungkook yang bersamanya di villa.

Semua orang di Rumah Sakit panik, bahkan Yoongi menangis histeris dipelukan Jimin. Ia merasa tidak becus menjaga adiknya. Sementara Chanyeol langsung mengerahkan anak buahnya untuk mencari Jungkook, hingga sebuah informasi yang Chanyeol dapat membuat semuanya lega.

"Appa chan, kita susul Jungkook!" Chanyeol menggeleng

"Biarkan Taehyung menenangkan Jungkook, beri mereka berdua waktu. Aku akan mengepung seluruh wilayah Villa untuk berjaga jaga agar Jungkook tidak kabur" semua akhirnya setuju.

Taehyung dan Jungkook tidur dengan lelapnya hingga sore hari. Jungkook yang pertama kali membuka matanya, ia langsung disuguhi wajah tampan Taehyung.

Jungkook menghela nafas, ia sungguh tidak menyangka kedua orangtuanya akan menjadi korban dari Legion. Jungkook benar benar ingin tau,  sebenarnya apa masalahnya. Kenapa sampai si pengirim benar benar dendam pada Chanyeol dan appanya.

Jungkook benar benar tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupannya. Tanpa kedua orangtua, sedangkan dia masih butuh kedua orangtuanya. Hanya mereka yang benar benar mengerti dirinya.

Jungkook melamun cukup lama,  hingga ia tidak menyadari jika Taehyung sudah terbangun. Taehyung membelai wajah Jungkook. Jungkook menggenggam tangan Taehyung erat.

"Jangan pernah berfikir bahwa kamu sendiri Jungkook. Karena aku disini selalu ada untukmu"

"Kenapa harus appa dan eommaku hyung? Apa salah mereka? Kenapa mereka harus dibunuh" Taehyung memeluk Jungkook

"Jadi menurutmu kecelakaan itu direncanakan?" Jungkook mengangguk

"Ada yang mengirim iblis untuk membunuh appa dan eomma. Kecelakaan itu bukan murni kecelakaan"

"Aku akan menyuruh appa menyelidiki masalah ini. Tenang saja Jungkook, orangnya pasti ketemu"

"Sebenarnya ada masalah apa hingga dia sangat dendam? Aku benar benar tidak mengerti apa kesalahan appa dan eomma hyung"

"Sst Jungkook, kamu tenang saja. Aku akan mengurus semuanya, pembunuhnya pasti akan kutemukan. Kamu harus sabar Jungkook, kamu harus kuat. Agar kedua orangtuamu bisa pergi dengan tenang" Jungkook tidak menjawab apapun lagi.

"Aku akan memanggil suster, saatnya kamu bersih bersih badan dan mengganti perban" Jungkook hanya menatap punggung Taehyung yang menjauh.

Jungkook meneliti setiap inci kamar ini. Aneh, benar benar aneh. Villa ini sama sekali tidak ada hawa hawa ganjil, sangat nyaman dan membuatnya tenang. Sama sekali tidak ada kegelisahan dihatinya.

Jungkook benar benar suka suasana villa ini. Villa ini seperti memiliki perisai yang akan selalu melindungi dirinya. Juga ia mulai memikirkan Taehyung. Jika Taehyung tidak datang tadi, mungkin dia sudah mati.

Dia benar benar bingung dengan Taehyung. Apakah Taehyung benar benar mencintainya atau hanya sekedar perasaan sementara. Tapi memang tak bisa dipungkiri bahwa ia sanfat mencintai Taehyung.

Ia bahagia saat Taehyung sangat perhatian padanya. Seketika, Jungkook juga merasa bersalah. Biar bagaimanapun Chanyeol tidak menghendaki semua ini terjadi. Seharusnya ia bisa lebih bersikap dewasa.

Ia merasa bersalah karena telah mengatakan bahwa ia membenci Chanyeol.

Taehyung masuk kedalam kamar lagi saat Jungkook sudah selesai melakukan perawatan. Seperti tadi, Jungkook tengah asik melamun

"Jangan terlalu sering melamun Jungkook"

"Hyung, kumohon caritau siapa yang pernah berseteru dengan appa chan. Aku tidak ingin ada korban lagi" Taehyung duduk disamping Jungkook.

"Iya Jungkook, aku pasti akan mencari tau siapa dalang dari semua ini. Kamu jangan kawatir oke? Sekarang yang harus kamu pikirkan adalah kamu harus cepat sembuh. Aku tidak tega melihat kamu sakit seperti ini terus Jungkook" Jungkook menyandarkan kepalanya pada lengan Taehyung.

"Terimakasih sudah mau merawatku hyung"

"Sudah aku bilang itu sudah tugasku Jungkook. Aku melakukannya bukan karena kamu adik sepupu Yoongi hyung. Tapi aku melakukanya karena aku mencintaimu Jungkook" Taehyung mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Jungkook.

Jungkook memejamkan matanya kala bibir tebal Taehyung meraup bibirnya, menciumnya dengan penuh kelembutan. Membuat dirinya terbuai dan selalu menginginkan kelembutan itu lagi.

Jungkook ingin membalas perasaan Taehyung. Namun dia belum bisa sepenuhnya percaya pada Taehyung. Ia masih merasa ragu, tapi disisi lain ia juga melihat kesungguhan Taehyung.

Jungkook memeluk erat pinggang Taehyung, sedangkan Taehyung semakin memperdalam ciumannya. Taehyung melepas pagutanya dan menatap Jungkook tepat dimata.

Taehyung menyatukan kening mereka. Sambil masih terus menatap Jungkook tepat dimata. Jungkook tersenyum dan membelai wajah Taehyung.

"Tidak bisakah kamu percaya pada cintaku Jungkook? Aku sangat mencintaimu" Jungkook memejamkan mata

"Apa hyung yakin? Aku hanya tidak ingin berharap terlalu banyak hyung. Aku tidak ingin ditinggalkan. Itu sangat menyakitkan" Taehyung menangkup wajah Jungkook

"Tatap aku sayang, apa kamu melihat kebohongan diwajahku? Aku benar benar mencintaimu Jungkook. Sangat mencintaimu, kumohon percayalah padaku"

"Aku percaya padamu hyung, aku percaya" senyuman tulus terukir diwajah Taehyung

"Bolehkah aku berharap kamu mau menjadi milikku?" Jungkook tersenyum cantik

"Aku yang selalu berharap bisa menjadi milikmu hyung. Aku yang selalu berharap bisa selalu menempati hatimu dan selalu menjadi orang yang kau cintai"

Taehyung menggenggam tangan Jungkook dan dikecupnya tangan Jungkook itu. "Would you be mine Jeon Jungkook?" Jungkook menitikan air mata bahagia.

"Im yours hyung" Taehyung tersenyum dan memeluk pujaan hatinya dengan erat.

"Love you Jungkookie"

"Love you too Taehyungie"

______________

TBC

The Eye [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang