유령 52

8.4K 1.1K 39
                                    

Zami terus berusaha mendekati adiknya. Namun setiap ia mencoba mendekatinya ia selalu terpental. Begitu juga Ki Ageng, dan Ni Wayan. Sementara itu, Rangda diarahkan Jelatra untuk menyerang Tika.

Tapi Rangda sudah tidak bisa dikuasai karena apa yang mengikat Rangda sudah di hancurkan Tika dengan air suci itu. Jelatra mulai menggunakan ilmu hitamnya untuk menyerang Tika.

Dan hal itu memperburuk kondisi Tika. Ia sudah muntah darah berulang kali. Sudah tidak sanggup menopang tubuhnya. Namun ia tetap berusaha bangkit

"Kau tidak akan pernah kubiarkan melukai adikku Jelatra" Tika tersenyum dan meneteskan air mata.

"Aku melakukan ini karena aku menyayangimu Jungkook. Hiduplah dengan bahagia, aku akan selalu mengawasimu dari atas sana" Tika mengambil pedang yang ada dibalik punggungnya.

"Aku sudah tidak bisa hidup lebih lama. Aku hanya akan sengsara jika terus hidup. Maaf sudah membohongi kalian semua"

Menggunakan pusaka rahasia untuk melumpuhkan Jelatra dan Maura. Sebuah pusaka yang terikat dengan jiwanya. Jika pusaka itu ia gunakan untuk melawan kekuatan besar, maka nyawanya sendiri yang menjadi imbalannya. Ki Ageng berteriak saat melihat Tika mengeluarkan pusaka itu.

"DEN AYU! JANGAN LAKUKAN ITU!!" Tika menoleh dan tersenyum untuk terakhir kalinya. Kemudian ia langsung melemparkan pusaka yang berbentuk keris itu tepat di jantung Jelatra. Dan saat itu juga Jelatra meraung kesakitan bersamaan dengan Maura yang di Serang oleh Tika menggunakan pedang peraknya. Tika memisahkan kepalanya dan mengarahkannya ke sinar matahari yang sudah terbit.

Senyum puas hadir di wajah Tika. Melihat Jelatra menghangus karena terbakar dan Maura juga telah tiada. Ia berhasil menyelamatkan Jungkook juga lainya dan ia sangat bahagia.

Tika muntah darah sekali lagi, kemudian jatuh. Zami langsung berlari kearah Tika.

"Dek.. Dek bertahanlah Dek" Tika menggenggam tangan Zami.

"Mmas.. Maa maafin aa adek.. adek sudah ttidak kuat. Aa dek ssayang mas"

"Tidak dek, kamu harus bertahan"

"Ndoro Putri"

"Ttika sayang kakek"

Jungkook terduduk lemas di samping Tika bersama Taehyung yang sudah sadar. Tika menyatukan tangan Taehyung dan Jungkook. Ia kembali muntah darah, tersenyum sebelum akhirnya pergi.

"TIDAKKKK"

"Noona!! Hikss noona jebal jebal andwae noona!! Arghhhh noona!!! "

Semua terdiam dan ikut larut dalam kesedihan. Tika mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan mereka semua. Zami terdiam tak bisa mengatakan apapaun dia hancur, hancur karena tidak bisa melindungi adik satu satunya. Permata hatinya, orang yang sangat ia jaga dan ia sayangi kini telah pergi menyusul kakaknya.

Zami memeluk dan menciumi kening adiknya. Menangis meraung raung, belum bisa terima Tika pergi untuk selamanya. Sementara itu Hoseok juga ada disana. Menatap kosong kearah semua orang yang bersedih.

Ia juga hancur, tapi ini keinginan Tika. Ia tak sanggup melihat pujaan hatinya semakin mengurus dan tidak bisa disembuhkan bahkan akan dikucilkan.

Hoseok berjalan dengan lemas kearah mereka. Zami menatap Hoseok dengan tatapan terluka namun ia tidak melakukan apapun pada Hoseok. Selain Taehyung yang langsung menghajar Hoseok.

"Kenapa kau biarkan hal ini terjadi hyung!!" Taehyung terduduk bersama dengan Hoseok.

"Ini permintaanya Tae, ini permohonannya. Maaf hiks maaf" Yuni dan Arata datang bersama Andrew dan Hyojin.

The Eye [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang