37° - Selca

223 35 0
                                    

Bel jam istirahat di hari senin yang agung telah berdering. Layaknya hukum alam, seluruh siswa berbondong-bondong keluar kelas masing-masing, menuju kantin atau sekedar melakukan kegiatan yang mereka inginkan.

"Uhukk!! Uhuk!!"

Suara batuk yang dibuat-buat itu asalnya dari Irene, gue cuma noleh ke dia, kemudian Yeri dan Wendy bergegas duduk dibangku depan gue dan Irene.

"Asli parah lo, gi!" Tutur Wendy tiba-tiba.

"Gue? Kenapa?" Tanya gue seolah nggak ada apa-apa, meskipun sebenernya gue tau tujuan mereka apa.

"Jaket baru kok nggak dipake?" Ucap Irene sambil senyum-senyum ngelirik gue.

"Cerita buruan!!!" Desak Wendy. "Buruan nyet, sejak kapan coba kalian jadi deket gini?"

"Hmm sejak kapan yaaaaa.." Sahut gue sok mikir.

"Buruan anjir, lelet lu. Bikin penasaran." Sambar Irene.

Gue cerita ke Irene sama Wendy tentang hari minggu kemarin, gue bilang aja kalau kita mulai deket gara-gara kemarin pada ngumpul di rumah jungkook, trus gue diantar pulang Suga, dijalan gue dibeliin jaket deh.

End.

"Lu berdua sih kemarin nggak dateng!" Ucap gue.

"Jadi sekarang 'Seulgi kita' udah mulai berani deket sama cowok nih.." Sahut Wendy.

"Iyalah, Seulgi kan mau mupon dari KAK CHAN!" Samber Yeri, jangan lupa pake penekanan banget di kata 'Kak Chan'.

"O-Oh.. Gituu.." Sahut Wendy sambil cengengesan salting gitu.

"Kalian pada ada acara apaan sih kemaren?" Tanya gue.

"Acara keluarga lah, gi."

Habis si Irene bilang gitu, suara ketukan pintu kelas mengalihkan pandangan kami, begitu pula dengan beberapa siswa yang masih ada di kelas.

TOK! TOK! TOK!

"Permisi.."

Lah? Nih bocah ngapain kesini yak?

"Seulgi, dipanggil Bu Endang ke kantor."

"Iyaa iyaa.." Tutur gue, trus gue bergegas ngampirin si Jimin yang masih nunggu gue di depan pintu kelas.

"Kenapa jim?"

"Panggil bu Endang lu, paling masalah hukuman lu." Sahut Jimin.

Setelah Jimin bilang gitu, gue langsung jalan pergi ke kantor guru.

Anjir, langsung dilewatin:') - pjm

Dalam perjalanan ke kantor guru di lantai bawah, di lapangan tengah, gue ngeliat beberapa baris anak yang lagi di jemur sama Pak Suhendra.

Beberapa anak yang lagi dijemur, ada yang gue kenal, termasuk Suga.

"Itu kenapa sih?" Tanya gue gitu aja ke Jimin sambil terus merhatiin anak-anak yang lagi baris.

Jimin nggak ngejawab juga, akhirnya gue noleh ke dia,

"Lu kok diem aja?"

"Lu ngomong sama gue, gi? Gue pikir sama lapangan." Sahut Jimin sewot.

Gue nggak ngegubris kalimat Jimin barusan dan langsung jalan lurus lagi.

Dilewatin pt.2 :') - pjm

♥♥♥

Gue keluar dari ruang guru setelah bicarain perkara hukuman gue, intinya tadi Bu Endang tuh bilang karna udah seminggu, hukuman gue buat bersih-bersih juga udah kelar.

FULL ACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang