※ Tiga Bulan ※

7.9K 514 90
                                    

Seminggu menjelang pernikahan Naruto sudah di boyong ke kediaman Uchiha atas perintah Mikoto, beliau mendapat curahan hati berbalut modus dari Kanjeng Ayu Raden nyai Kushina. Bahwa Naruto sering bertingkah menyebalkan ketika bangun tidur saat tidak melihat Sasuke semenjak mereka tidur bersama.

Perkataan Kushina yang tidak sepenuhnya bohong tapi seratus persen mengandung modus, berhasil menarik empati dari lawan bicara. Sore itu juga sepulang sekolah, si bungsu dititah menjemput calon Ratu muda Uchiha.

Dengan ogah-ogahan Sasuke menyambangi kediaman tunangan Dobe. Membawakan sekeranjang buah apel sebagai media persembahan. Tuan Rubah yang agung sedang berada dirumah kata Shion-nee saat Ia menelpon, jadi Sasuke jaga-jaga siapa tau sajakan hari ini rubah jantan sedang kumat, takutnya Sasuke akan gugur duluan sebelum melihat bayinya menangis. Saran dari Calon Mamih mertua sih katanya cukup sogok saja dengan buah kesukaan pasti jinak. maka disanalah maha raja apel mengambil perannya.

Bel dibunyikan si Raven beberapa kali, tak berapa lama seorang pelayan datang membukakan pintu. Sasuke disuruhnya langsung kekamar Naruto "Apa Kurama-sensei ada di rumah?"tanya pemuda tersebut pada Maid baik hati yang membukakannya pintu.

"Beliau ada dirumah Tuan. Tadi Kurama-sama juga yang berpesan kepada saya untuk mengatakan agar Sasuke-sama langsung menuju kamar tuan muda saja jika sudah datang" jawabnya

Wajah Sasuke jadi pucat pasi. "Aku mati" gumam putra bungsu Mikoto. Jika Tuan rubah mengamuk lagi bagaimana? Disini tidak ada baka aniki untuk dijadikan tameng. Aduh, bagaimana kalau kulit mulusnya tergores! Bisa kalah saing dia dengan sirambut mangkok.

"Hei, Kau maha Dewa Rubah yang Agung. Jinaklah jinaklah jinaklah" rapalan doa Sasuke sepanjang tangga.

Itachi sedang mengerjakan makalah S2-nya di ruang tamu bersama si muka bayi, Akasuna Sasori. Saat adik tampannya masuk dengan wajah babak belur. "Ya tuhan. Sasuke, kau kenapa?" Histeris Itachi, ia membolak-balik tampang masam adiknya yang dipenuhi lebam.

"Menjauhlah Ahotachi" Sasuke menyingkirkan tangan berbau MSG -bekas makan keripik kentang tadi, tambah mengotori wajah rupawan yang berhias tato hitam.

"Ada apa dengan wajah tampanmu, otoutou sayang!" Itachi membolak-balik wajahnya lagi.

"Apa kabar Itachi-nii" Naruto datang dari balik punggung Sasuke, dengan senyum cerahnya ia menyapa calon Kakak ipar membuat pria berambut panjang mengalihkan pandangan. Naruto suka sekali jadi pusat perhatian.

"Oh Naru-chan adik cantikku apa kabar?" Itachi memeluk tunangan Sasuke, mengabaikan seratus kurang nol nol satu persen siadik yang tadi sedang ia interogasi. Dalam sekejap bahkan Itachi sudah lupa menanyakan lebih lanjut penyebab wajah lebam Sasuke gara-gara kemunculan adik ipar.

"Aku baik Itachi-niisan" jawab Naruto, wajahnya ia gesekan ke dada bidang Itachi menyebabkan kekehan dari Sulung Uchiha. Tingkah Naruto lucu seperti kucing.

Disisi Itachi, Sasuke menatap datar kedua manusia hyperactive sejenis. Dia masih tidak merespon berlebihan adegan di depan matanya, hingga pada saat pria wajah bayi ikut bergabung mengerumuni sikuning duren.

"Hallo, siapa adik manis ini? Apa kamu tidak Ada rencana mengenalkanku Itachi" si wajah bayi tersenyum charming membuat pipi bergaris Naruto bersemu sakura. Pink-pink pucat minta di tabok menurut Sasuke. Hah dasar gatel. Gerutuan orang yang lagi dongkol.

Story of TemeDobe : M.B.A (Married By Accident)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang