selamat datang beby Menma

2.6K 251 45
                                    

Satu minggu sudah Naruto dirawat, hari ini ia dan bayi Menma di perbolehkan pulang. Dalam kediaman kecilnya, keluarga besar mereka sedang sibuk mendekor ruang keluarga untuk menyambut si bayi tampan. Tentu ibu pirang ini belum tau, karena memang disiapkan untuk kejutan.

Mikoto juga mengundang sahabat Sasuke karena mendapat kabar dari Neji bahwa yang lain sudah tau hubungan antara keduanya.

Anak-anak itu datang sekitar pukul sembilan pagi, dan di pastikan mereka semua membolos. Ini hari Rabu, murid normal Biasanya masih tekun untuk duduk mendengar materi. Tapi mereka kan siswa yang jauh dari garis normal.

Masa bodolah, keinginan melihat bayi Naruto-sensei lebih besar dari pada niat untuk belajar.

"Ah, kalian datang. Ayo masuk-masuk" Mikoto menyambut, yang bertamu masih memakai seragam.

"Iya makasih bibi. Apa bayinya susah datang?" Tanya Toneri.

"Belum Toneri-kun, mungkin jam sebelas nanti baru sampai" Mikoto menjawab, menggiring mereka masuk. "Nah, berhubung kalian datang lebih awal, jadi bisa tolong bantu-bantu agar cepat selesai" tambah Mikoto dengan senyuman manis penuh muslihat.

"Hei bocah! Kalian membolos" suara Kurama mengagetkan para murid penuh dosa, matanya menatap tak bersahabat pada anak didik yang keluyuran pada jam belajar.

"Ka-kami sudah ijin sensei" dusta murid yang tertua. Harap-harap cemas, semoga saja Kurama-sensei tidak tiba-tiba mengecek absensi.

"Ah tidak apa Kurama-kun, kan tidak setiap hari. Kasihan mereka sudah datang jauh-jauh, kasih sedikit kelonggaran ne" Mikoto mengedipkan sebelah mata, mendorong anak-anak itu menjauh agar menghindari amukan Raja Rubah.

***

"Hallo bibi apa kabar?" Karin menyapa Kushina. Gadis itu mengendap memisahkan diri setelah meletakan kado mereka di atas tumpukan hadiah lain. Ia lebih memilih mendekati Kushina dari pada angkat barang seperti kuli.

"Oh hallo..." Kushina memandang gadis berambut merah dengan familiar. "Saya Uzumaki Karin bibi" yang muda memperkenalkan diri.

"Ya tuhan, kamu anak Dante dan mizuka kan?" Kushina terkejut mengingat sepupu jauhnya.

"Iya bibi".

"Lama tidak bertemu, terakhir bibi berkunjung kerumahmu saat kamu berumur tujuh tahun dan sekarang sudah menjadi gadis cantik, ya tuhan. Pantas saja bibi seperti pernah melihatmu, wajahmu secantik mizuka. Ngomong-ngomong apa kabar orang tua mu nak" tutur Kushina panjang lebar, ia sempat berhenti menata kue kecil karena terkejut.

"Mereka baik bi. Ayah masih sibuk di kantor, dan ibu masih mengikuti organisasi pecinta alam" Karin dengan cekatan membantu Kushina menata kue-kue yang baru di angkat dari oven.

"Hm, ibumu memang dari muda berambisi sekali dengan penghijauan lingkungan" Kushina menjawab setelah mengucap terimakasih dengan bantuan karin.

"Benarkah bi? Pantas saja rumah kami seperti hutan" seloroh gadis itu dengan tawa kecil. Kediaman mereka memang penuh dengan tanaman sampai kedalam rumah.

"Begitulah ibumu. Kau tau nak, mizuka bahkan pernah jatuh sakit hanya karena melihat hektaran pohon tebu yang di tebang" perkataan Kushina kembali mengundang tawa kecil antara kedua wanita beda usia ini. Kushina hanya tidak menyangka, bahwa setelah bertahun-tahun istri sepupunya tidak pernah berubah.

***

"Duh Sas, gendong Menma-chan sebentar. Aku mau pipis" Naruto menyerahkan sikecil pada Sasuke yang duduk di sofa. Mereka masih menunggu Minato sedang melunasi administrasi.

Sejujurnya Sasuke agak takut menggendong Menma, takut membuat anak tampannya ini kecengklak. Tapi mau bagaimana lagi, tak ada orang lain disini. "Jangan lama-lama Nar, keburu ayah datang" Sasuke dengan hati-hati mengangkat Menma mencari posisi nyaman.

Story of TemeDobe : M.B.A (Married By Accident)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang